Medali Emas Olimpiade Milik Greysia / Apriyani Terbuat dari Daur Ulang Limbah Elektronik

Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 berhasil diraih pasangan Greysia / Apriyani usai melawan pasangan China.

oleh Diviya Agatha diperbarui 04 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 15:00 WIB
Ekspresi Emas Greysia / Apriani
Ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu saat upacara penyerahan medali cabang badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport, Senin (2/8/2021). Greysia / Apriyani merebut emas usai menang atas pasangan China Cheng Qingchen/Jia Yi Fan. (AP/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu baru saja meraih medali emas atas kemenangannya pada Olimpiade 2020 yang berlangsung di Tokyo, Senin, 2 Agustus 2021.

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa medali para pemenang di Olimpiade Tokyo 2020, termasuk medali emas milik Greysia / Apriyani, dibuat dari daur ulang barang-barang elektronik. 

“Medali ini dibuat dari total 78.985 ton perangkat elektronik yang dikumpulkan. Semua mencakup sekitar 6,21 juta ponsel bekas, ditambah dengan kamera digital dan laptop yang kemudian diklasifikasikan dan didaur ulang,” kata perwakilan The International Olympic Committee (IOC) seperti dikutip Great Lakes Electronics Corporation pada Selasa, 3 Agustus 2021.

Barang elektronik ini dikumpulkan selama dua tahun terakhir sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang limbah elektronik.

Upaya ini menjadi bagian dari tujuan Jepang untuk menjadikan Olimpiade Tokyo 2020 sebagai Olimpiade yang ramah lingkungan. 

Bahan daur ulang limbah elektronik yang terkumpul cukup untuk menghasilkan sekitar 5.000 medali perunggu, perak, dan emas untuk Olimpiade Tokyo 2020. 

Hal tersebut juga dikonfirmasi melalui akun Twitter @Tokyo2020 pada Minggu (25/7/2021) bahwa medali yang akan dikenakan para pemenang terbuat dari limbah daur ulang elektronik yang didonasikan warga Jepang.

Simak juga video berikut


Dimulai sejak April 2017

Pada awal peluncuran proyek pembuatan medali ini, hanya ada sekitar 600 partisipan yang ikut menyumbangkan barang elektroniknya. Namun, di akhir proyek, terkumpul hingga 1.600 partisipan tepatnya hingga Maret 2019.

“Kami mengembangkan gerakan pengelolaan sampah untuk proyek medali melalui kerja sama dari banyak pemangku kepentingan, seperti pemerintah Jepang hingga masyarakat lokal," kata Direktur Renet Japan Group, Toshio Kamakura, pada Jumat, 23 Juli 2021. 

Setelah berhasil dikumpulkan, proses selanjutnya seperti pembongkaran, ekstraksi, dan pemurnian dilanjutkan.

Konsep medali Olimpiade Tokyo 2020 didesain Junichi Kawanishi, yang terpilih dari 400 desain lainnya. 

 


Infografis

Infografis Greysia Polii / Apriyani Rahayu Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Greysia Polii / Apriyani Rahayu Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya