Tren Kesembuhan Naik tapi Angka Kematian COVID-19 Tinggi, Jubir Wiku: Ini Keadaan Tak Biasa

Angka kesembuhan dan kematian COVID-19 RI sama-sama tinggi, Jubir Wiku Adisasmito sampaikan ini keadaan yang tidak biasa.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Agu 2021, 11:25 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 11:25 WIB
Pasien Covid-19 Dirawat di Tenda Darurat
Pasien COVID-19 menjalani perawatan di dalam tenda darurat di RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/06/2021). Puluhan pasien covid-19 saat ini dirawat dalam tenda darurat karena keterisian tempat tidur yang penuh akibat lonjakan kasus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Tren angka kesembuhan dan kematian COVID-19 di Indonesia yang sama-sama tinggi, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, ini sebagai keadaan yang tidak biasa. Data Satgas pekan ini, terjadi kenaikan kematian di 33 provinsi atau hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Penurunan kematian COVID-19 hanya terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah, yang turun 0,03 persen atau di pekan lalu 2,91 persen, menjadi 2,88 persen pada pekan ini. Ada 5 provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi.

Yakni Jawa Tengah naik 0,32 persen, diikuti Lampung dan Gorontalo naik 0,3 persen, Bali naik 0,24 persen serta Bengkulu naik 0,17 persen.

"Hal ini menunjukkan secara umum problematika kematian nasional akibat pandemi COVID-19 masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan. Keadaan ini adalah keadaan yang tidak biasa," jelas Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

"Karena biasanya, jika kesembuhan naik, maka kematian akan turun dan sebaliknya. Jika kesembuhan turun, maka kematian naik. Namun, yang saat ini terjadi adalah kedua indikator mengalami kenaikan, baik kesembuhan maupun kematian."

Permasalahan di atas dapat disebabkan penguatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan isolasi terpusat tidak diimbangi dengan pemanfaatannya secara maksimal.

"Bisa jadi ada warga yang terinfeksi COVID-19 yang tidak ditangani dengan cepat atau masih melakukan isolasi mandiri di rumah dalam keadaan yang tidak memadai," terang Wiku.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Pemda Diminta Perbaiki Angka Kematian COVID-19

FOTO: Relawan Berjibaku Jemput Jenazah Warga Isolasi Mandiri di Bogor
Tim relawan dari Polmas Bogor berdoa di depan peti jenazah warga korban COVID-19 yang meninggal saat isolasi mandiri di Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/7/2021). Relawan menyediakan peti jenazah, memandikan, membungkus hingga membawanya ke tempat pemakaman khusus COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Untuk menekan angka kematian COVID-19, pemerintah daerah diminta melakukan perbaikan. Walaupun sejumlah daerah menunjukkan perbaikan kasus aktif dan kesembuhan, angka kematian COVID-19 yang masih tinggi perlu diperbaiki.

"Dimohon kepada pemerintah daerah, utamanya yang masih mengalami kenaikan kematian yang tinggi dapat segera melakukan tindakan perbaikan, khususnya Provinsi Jawa Tengah, Lampung, Gorontalo, Bali, dan Bengkulu," pesan Wiku Adisasmito.

"Meskipun telah berhasil menurunkan kasus aktif dan meningkatkan kesembuhan, namun masih perlu berupaya lebih keras menurunkan kematian."

Wiku menambahkan, pemda juga perlu membaca dan memahami perkembangan data COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Agar dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi dan dapat langsung begerak cepat.

Kemudian perkuat posko di tingkat desa/kelurahan agar penanganan cepat dapat dilakukan sedini mungkin. Pastikan pasien menjalani isolasi secara terpusat. Pemda segera mengkonversi tempat tidur di rumah sakit rujukan bila belum dilakukan konversi. Pengawasan protokol kesehatan yang ketat harus terus diawasi.

Selain itu, perbaikan terkait data kematian juga diusahakan melalui proses sinkronisasi yang sudah dan akan terus ditingkatkan. Pemda diimbau tingkatkan sinkronisasi angka kematian dengan lembaga terkait apabila terdapat perbedaan data pusat dan daerah.

"Dengan demikian, data yang menjadi navigasi penanganan covid 19 dapat lebih akurat dan kebijakan yang dihasilkan menjadi lebih tepat sasaran," imbuh Wiku.

Kesembuhan COVID-19 Meningkat 89,5 Persen

FOTO: Kantor Bus Sekolah DKI Jakarta Disulap Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19
Pasien COVID-19 menjalani isolasi di Ruang Karantina Darurat, Kantor Unit Pelayanan Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Selasa (6/7/2021). Ruang karantina di Kantor UPAS bersifat transit atau sementara. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Angka kesembuhan COVID-19 nasional terus meningkat mencapai 89,5 persen, melebihi rata-rata dunia sebesar 89,47 persen. Kenaikan kesembuhan paling tinggi terjadi di Yogyakarta, naik 6,69 persen, Kalimantan Barat naik 6,06 persen.

Diikuti Papua Barat naik 5,54 persen, Sulawesi Tengah naik 5,52 persen, Gorontalo naik 5,48 persen, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) naik 5,37 persen.

Melihat perkembangan kesembuhan, kata Wiku Adisasmito termasuk kabar baik yang perlu terus dipertahankan. Perkembangan baik ini tidak akan tercapai tanpa kerja sama berbagai pihak.

"Utamanya tenaga kesehatan yang berjuang menangani pasien COVID-19 serta pemerintah daerah yang bergerak cepat memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di wilayahnya masing-masing," katanya.

"Saya apresiasi seluruh pihak. Tentunya, dengan perbaikan ini tidak boleh membuat kita lengah. Justru sebaliknya, menjadi semakin semangat untuk terus melakukan perbaikan."

Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19

Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19
Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya