Liputan6.com, Jakarta - Komorbid atau penyakit bawaan bak malaikat pencabut nyawa bagi pasien COVID-19. Tak pandang usia, risiko kematian pasien COVID-19 dengan riwayat penyakit tertentu bisa berkali-kali lipat.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 RI merilis hasil analisis kematian pasien COVID-19 berdasarkan jenis kelamin dan jumlah komorbid.
Bersumber dari Plos One-A spatial-temporal description of the SARS-CoV-2 infections in Indonesia during the first six months of outbreak, disebutkan bahwa individu dengan satu penyakit bawaan berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat tertular virus Corona penyebab COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Makin banyak jumlah komorbid yang dimiliki, makin tinggi pula risiko untuk meninggal dunia saat COVID-19.
Berikut daftar 10Â komorbid yang meningkatkan kematian pasien COVID-19 berkali-kali lipat:
1. Penyakit ginjal = 13,7 kali lipat
2. Penyakit jantung = sembilan kali lipat
3. Diabetes Mellitus = 8,3 kali lipat
4. Hipertensi = enam kali lipat
5. Penyakit Imun = enam kali lipat
6. Kanker = 5,9 kali lipat
7. Penyakit hati = 4.8 kali lipat
8. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) = empat kali lipat
9. Gangguan Nafas lain = 3,5 kali lipat
10. TBC : 3,3 kali lipat
Komorbid Berisiko Tingkatkan Kematian Pasien COVID-19
pasien laki-laki dan memiliki komorbid lebih rentan meninggal ketika terinfeksi COVID-19.
Laki-laki 1,4 kali lebih berisiko meninggal saat terinfeksi COVID-19 dibanding perempuan. Sedang, risiko kematian pada pasien dengan komorbid dipengaruhi pula jumlah komorbid, sebagai berikut:
- Pasien yang memiliki 1 penyakit komorbid berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan yang tidak memiliki kondisi komorbid.
- Pasien yang memiliki 2 penyakit komorbid berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan yang tidak memiliki kondisi komorbid.
- Pasien yang memiliki lebih dari 2 penyakit komorbid berisiko 29 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan yang tidak memiliki kondisi komorbi
Advertisement