Waspada Pendarahan Otak, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Presenter kenamaan Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan mengalami pendarahan otak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Sep 2021, 10:54 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 12:46 WIB
Ilustrasi pendarahan otak
Ilustrasi pendarahan otak (Photo by VSRao on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Presenter kenamaan Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan mengalami pendarahan otak.

Kabar ini dibenarkan oleh pihak keluarga melalui anak tertua Tukul, Ega Prayudi. "Betul (dirawat di rumah sakit)," katanya kepada wartawan.

Namun, Ega belum bisa memberikan keterangan lebih rinci. Satu yang pasti Tukul tengah menjalani perawatan intensif. Ia juga belum bisa membeberkan penyebab ayahnya dilarikan ke rumah sakit.

"Nanti saya kabari lagi, mohon doanya ya," katanya.

 

Penyebab Pendarahan Otak

Melansir webmd, pendarahan otak disebabkan arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Pendarahan otak disebut juga pendarahan intrakranial, atau pendarahan intraserebral yang menyumbang sekitar 13 persen dari stroke.

Pendarahan otak adalah ketika darah mengiritasi jaringan otak dan menyebabkan pembengkakan. Ini dikenal sebagai edema serebral.

Darah yang terkumpul menjadi massa yang disebut hematoma. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya dan itu mengurangi aliran darah vital dan membunuh sel-sel otak.

Berdasarkan lokasinya, pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan selaput otak.

Beragam Penyebab Pendarahan Otak

Pendarahan otak dapat disebabkan berbagai hal dan yang paling umum meliputi:

Trauma kepala. Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

Tekanan darah tinggi. Kondisi kronis ini dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.

Aneurisma. Ini adalah melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak. Itu bisa pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.

Kelainan pembuluh darah (malformasi arteriovenosa). Ini adalah kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak. Kondisi ini mungkin muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika gejalanya berkembang.

Angiopati amiloid. Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan banyak pendarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan pendarahan besar.

Gangguan darah atau pendarahan dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Obat pengencer darah dapat menjadi faktor risiko.

Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum.

Tumor otak.

Gejala Pendarahan Otak

Gejala pendarahan otak bisa bermacam-macam tergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.

Gejala pendarahan otak cenderung berkembang secara tiba-tiba dan bisa semakin memburuk.

Gejala-gejala tersebut meliputi:

-Sakit kepala parah yang tiba-tiba.

-Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya.

-Kelemahan pada lengan atau kaki.

-Mual atau muntah.

 

Gejala Lain Pendarahan Otak

-Kewaspadaan berkurang dan badan terasa lesu.

-Perubahan penglihatan.

-Kesemutan atau mati rasa.

-Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.

-Kesulitan menelan.

-Kesulitan menulis atau membaca.

-Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan.

-Kehilangan koordinasi.

-Kehilangan keseimbangan.

-Indera perasa yang tidak normal.

-Hilang kesadaran.

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat COVID-19

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya