Butuh Ajakan Orang Terdekat Agar Seseorang Mau Vaksinasi COVID-19

Peran orang terdekat agar seseorang mau vaksinasi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Sep 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2021, 11:00 WIB
FOTO: Vaksinasi COVID-19 di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Seorang pria menerima dosis vaksin virus corona COVID-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/9/2021). (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi COVID-19 demi mencapai target 208 juta penduduk Indonesia divaksin. Namun, cakupan vaksinasi masih harus terus dikejar, terutama kelompok lansia, yang mana masih rendah.

Menurut Fathiyah Isbaniah dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), butuh ajakan orang terdekat agar seseorang mau divaksinasi. Ajakan itu pun bukan hanya untuk lansia, melainkan kepada seluruh masyarakat yang masih enggan divaksin.

"Untuk menyadarkan seseorang, bukan hanya lansia bahwa penting vaksinasi memang cukup sulit. Terlebih lagi saat ini, di zaman media sosial yang banyak juga berisi hoaks yang tidak benar,"

"Hal tersebut menjadikan seseorang ada yang makin tidak mau lagi vaksinasi. Jadi, butuh orang-orang terdekat untuk menyadarkan mereka semua."

Upaya menggerakan masyarakat untuk mau divaksinasi, lanjut Fathiyah, tugas Pemerintah yang juga sangat diperlukan. Salah satunya mensyaratkan sertifikat vaksinasi dua dosis hal-hal yang bersifat administrasi kenegaraan.

"Misalnya, mengurus KTP hilang atau anak mendapatkan KTP, yang mana orangtua harus divaksin. Anaknya juga nanti juga divaksin," lanjutnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perlindungan dari Vaksin COVID-19

Vaksinasi Jemput Bola dari Masjid ke Masjid
Petugas medis memvaksin warga dengan jemput bola di salah satu masjid di Jakarta (31/07/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Pemprov DKI Jakarta, Yayasan BSMU, Hasanah Titik, dan Dewan Masjid Indonesia berkolaborasi menggelar vaksinasi COVID-19 dari masjid ke masjid. (Liputan6.com/Pool/BSI)

Hampir setahun lebih pandemi COVID-19 melanda, Fathiyah Isbaniah menambahkan, vaksinasi sudah diberikan kepada masyarakat dan terbukti bisa melindungi dari penularan virus Corona. Sehingga tak ada alasan orang masih enggan divaksin.

"Memang tidak (melindungi) 100 persen, tapi melindungi agar tidak tidak terjadi kejadian COVID-19 yang bisa masuk ke rumah sakit," tambahnya.

Saat ini, kasus COVID-19 di beberapa negara, seperti Amerika dan Eropa kembali naik. Walau cakupan vaksinasi sudah tinggi, masih ada negara bagian atau kantung-kantung yang penduduknya menolak atau anti vaksin.

"Saya baca berita, beberapa ketua anti vaksin tersebut ternyata meninggal akibat COVID-19 dan mereka pada akhir masa hidupnya menyesal karena sudah menyebarkan hal-hal yang tidak benar mengenai vaksinasi," imbuh Fathiya.


Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya