Mengenal 2 Jenis Kanker Hati, Si Pembunuh dalam Diam

Kanker hati memiliki dua jenis dengan faktor risiko dan penyebab yang berbeda

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 29 Sep 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi kanker hati
Ilustrasi kanker hati Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), Dr dr Irsan Hasan SpPD-KGEH FINASIM, menjelaskan terkait kanker hati.

Irsan menjelaskan bahwa kanker hati adalah kanker yang terjadi di sel-sel hati. Pada stadium awal, pasien tidak merasakan gejala apa pun hingga kondisinya berkembang ke stadium lanjut.

Menurut Irsan, hal tersebut menyebabkan keterlambatan penanganan karena pasien baru datang ke rumah sakit ketika kondisinya mulai parah. Itu mengapa kanker hati disebut sebagai silent killer atau pembunuh dalam diam.

Lebih lanjut Irsan, menjelaskan, kanker hati memiliki dua jenis, yaitu kanker hati primer dan kanker hati sekunder. Kanker hati primer disebut sebagai primary liver cancer atau hepatocellular cancer.

Umumnya, kata Irsan, jenis kanker ini terjadi akibat komplikasi penyakit hati seperti sirosis atau penyakit radang hati (hepatitis).

Sedang, kanker hati sekunder adalah kanker hati yang disebabkan metastasis (penyebaran kanker) dari kanker organ lain, misalnya payudara, usus besar, dan lain-lain. Sering kali juga disebut metastasis kanker hati (metastatic liver cancer).

Jenis Paling Umum

Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler (hepatocellular carcinoma atau HCC). Kanker ini dimulai pada jenis utama sel hati (hepatosit). Jenis kanker hati lainnya, seperti kolangiokarsinoma intrahepatik dan hepatoblastoma, jauh lebih jarang terjadi.

Irsan, menambahkan, salah satu penyebab kanker hati adalah sirosis atau komplikasi penyakit hati seperti kerusakan hati kronis yang dipicu hepatitis B atau C.

“Hati normal yang terkena hepatitis kronik dalam 20 hingga 25 tahun dapat menyebabkan sirosis hati. Pada 25-30 tahun kemudian sirosis tersebut dapat berkembang menjadi kanker hati,” kata Irsan dalam seminar daring Roche Indonesia, Selasa (28/9/2021).

Prevalensi Kanker Hati

Dalam acara yang sama, Kepala Departemen Laboratorium Terintegrasi RS Siloam MRCC, Dr. dr Agus Kosasih, Sp.PK(K), MARS menjelaskan terkait risiko dan prevalensi kanker hati.

Menurutnya, kanker hati adalah kanker paling umum ke-6 di dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2020 menunjukkan lebih dari 900.000 orang di dunia didiagnosis menderita kanker hati.

Sementara, di Indonesia terdapat lebih dari 21.000 jumlah pasien kanker hati. 90 persen dari kasus kanker hati primer adalah kanker sel hati (karsinoma sel hati/hepatoseluler karsinoma/HCC).

Kanker hati berkembang pada pasien dengan penyakit hati kronis. Sekitar 80-90 persen kanker hati berkembang pada pasien sirosis (kerusakan hati kronis).

“Sedang, 15 persen dari HCC dikembangkan tanpa sirosis sebelumnya,” ujar Agus.

Untuk mencegah kanker hati, diperlukan deteksi dini dengan skrining dan surveilans. Deteksi dini dengan surveilans terbukti berhasil mengurangi 37 persen kematian akibat HCC serta mengurangi beban keuangan.

Infografis Kasus COVID-19 Melandai, Indonesia Tetap Waspada Gelombang III

Infografis Kasus Covid-19 Melandai, Indonesia Tetap Waspada Gelombang III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kasus Covid-19 Melandai, Indonesia Tetap Waspada Gelombang III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya