Musim Hujan Tiba, Waspada Penyakit yang Siap Mengintai

Berikut penyakit musim hujan yang harus dihindari

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Okt 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 06:00 WIB
BMKG Minta Publik Waspada Cuaca Ekstrem
Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Jakarta, Senin (3/2/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Rabu (5/2/2020) mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mulai memasuki awal musim hujan. Terlihat dalam beberapa hari terakhir, sejumlah kawasan di Ibu Kota diguyur hujan dengan curah yang begitu besar.

Akademisi dan Praktisi Klinis, Ari Fahrial Syam pun mengimbau agar masyarakat mengantisipasi terjadinya diare yang rentan dialami banyak orang di awal musim hujan.

"Sebagian besar daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, sudah mulai diguyur hujan. Pada kondisi saat ini, lingkungan dalam keadaan kurang baik. Banyak sampah dan kotoran berserakan, terutama setelah hujan," kata Ari dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 27 Oktober 2021.

Curah hujan yang begitu besar, lanjut Ari, bisa membawa sampah dan kotoran yang sebelumnya tersembunyi menjadi berserakan dan terpapar di tempat-tempat terbuka.

Selain itu, sampah dan kotoran yang berserakan akan mengundang lalat dan kecoa untuk datang. Kita semua tahu bahwa lalat dan kecoa tersebut pembawa bibit dan kuman penyakit.

"Oleh karena itu jelas bahwa kondisi lingkungan seperti saat ini merupakan lingkungan yang tidak sehat," kata Ari.

 

Penyakit Musim Hujan

Lebih lanjut Ari, mengingatkan, berbagai penyakit angka kejadiannya akan meningkat selama awal musim hujan ini, salah satunya adalah diare.

"Setiap hari kita akan selalu mendengar anggota keluarga atau tetangga kita menderita diare. Dalam melakukan praktik sehari-hari selalu saja ada kasus diare yang saya tangani," katanya.

Berdasarkan definisi, Ari, menjelaskan, diare adalah adanya perubahan bentuk feses yang menjadi cair dengan frekuensi yang lebih dari tiga kali. Diare bisa terjadi pada siapa saja dan berlangsungnya tiba-tiba.

Hampir setiap orang mengalami diare minimal satu kali dalam satu tahun. Bentuk feses orang yang mengalami diare juga bermacam-macam. Pasien dengan diare bisa saja datang dengan feses cair tanpa ampas atau fesesnya seperti bubur.

Selain itu bisa juga diare yang terjadi disertai lendir atau darah. Jumlah dari feses pada pasien yang mengalami diare tersebut bisa banyak saat buang air besar atau bisa juga sedikit-sedikit.

"Pasien yang mengalami diare bisa juga datang dengan berbagai keluhan tambahan lainnya seperti demam, mules atau bisa juga disertai mual atau muntah," katanya.

Penyebab Diare

Penyebab diare bermacam-macam bisa karena suatu infeksi. Infeksi yang bisa menyebabkan diare antara lain bakteri seperti kuman e-coli, Vibrio cholera, Salmonela, Shigela, Kampilobakter, Aeromonas dan Yersinia.

Virus juga bisa menyebabkan diare antara lain rotavirus dan virus enterik lainnya. Parasit juga bisa menyebabkan terjadinya diare antara lain amuba, jamur dan cacing.

Selain oleh kuman, diare juga bisa disebabkan karena salah makan yang menyebabkan gangguan pencernaan (maldigesti).

"Diare bisa timbul karena penggunaan antibiotika yang berlebihan terutama antibiotika untuk mengatasi infeksi saluran nafas atas," katanya.

"Jika terjadi diare, diusahakan agar diare segera di-stop dan pasien dicegah agar tidak terjadi kekurangan cairan (dehidrasi)," Ari menambahkan.

 

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan.

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya