Liputan6.com, Jakarta Pertimbangan jenis vaksin booster yang akan digunakan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berharap, dapat diketahui akhir Desember 2021. Ini karena uji klinik menentukan jenis vaksin booster terbaik masih dilakukan.
"Saat ini, dilakukan uji klinik dengan teman-teman dari perguruan tinggi, apakah (jenis vaksin) sama atau campur. Istilahnya, homologus atau heterologus," ujar Budi Gunadi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin, 8 November 2021.
"Diharapkan akhir Desember ini bisa selesai (uji klinik)."
Advertisement
Baca Juga
Dalam uji klinik penentuan jenis vaksin booster, lanjut Budi Gunadi Sadikin, akan dilihat perbandingan antara vaksin yang homologus dan heterologus.
"Misalnya, dosis 1 dan 2, Sinovac - Sinovac dibandingkan dengan booster Sinovac atau AstraZeneca, mana yang terbaik. Dari sini, kebijakan yang kita bikin bisa jadi lebih baik, karena berdasarkan bukti-bukti ilmiah," jelasnya.
Adapun vaksin booster yang diuji dengan melihat perbandingan hasil homologus dan heterologus, sebagai berikut:
- Dosis 1 dan 2 Sinovac: booster Sinovac > tipe homologus
- Dosis 1 dan 2 Sinovac: booster AstraZeneca/Moderna/Pfizer > tipe heterologus
- Dosis 1 dan 2 Sinopharm: booster Sinopharm > tipe homologus
- Dosis 1 dan 2 Sinopharm: booster AstraZeneca/Moderna/Pfizer > tipe heterologus
- Dosis 1 dan 2 AstraZeneca: booster Pfizer > tipe heterologus
- Dosis 1 dan 2 Moderna: booster Pfizer > tipe homologus
- Dosis 1 dan 2 Pfizer: booster Pfizer > tipe homologus
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Platform Vaksin Booster di Beberapa Negara
Dalam paparan Budi Gunadi Sadikin, sejumlah negara di dunia sudah ada yang memulai vaksinasi booster dengan ditujukan kepada kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan, lansia, dan masyarakat yang berisiko terpapar COVID-19.
Berikut ini platform booster vaksin COVID-19 yang digunakan beberapa negara:
- Amerika Serikat: Pfizer
- Inggris: Pfizer, Moderna, beberapa ditawarkan AstraZeneca jika tidak memungkinkan
- Prancis: mRNA
- Jerman: mRNA
- Israel: Pfizer
- Cile: AstraZeneca
- Singapura: mRNA
Adapun vaksinasi booster di Indonesia, menurut Budi Gunadi Sadikin, akan dilakukan setelah 50 persen penduduk divaksin dua kali. Perkiraan itu tercapai pada Desember 2021.
"Karena kita juga dapat sumbangan (vaksin) banyak dari negara-negara dunia dan dinamika vaksinasi terjaga. Bahwa semua negara yang memulai booster dilakukan sesudah 50 persen dari penduduknya disuntik 2 kali," jelasnya.
"Kita memperkirakan akan terjadi di bulan Desember 2021, karena kalau kita terlalu cepat, nanti kita akan dilihat sebagai negara yang itu tadi, 'yang tidak memperlihatkan itikad baik untuk attitude dari vaksin.' Ada banyak juga rakyat kita belum dapat vaksin." (Selengkapnya: Menkes Budi Sebut Booster Diberikan Jika 50 Persen Penduduk Divaksinasi COVID-19 2 Kali)
Advertisement