Liputan6.com, Jakarta Lonjakan COVID-19 di Eropa harus menjadi pelajaran bersama bagi Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate.
Seluruh masyarakat diminta tetap waspada dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Menurut Plate, kenaikan kasus COVID-19 yang kembali terjadi di negara-negara Eropa harus jadi pembelajaran Indonesia untuk lebih berhati-hati.
Advertisement
Baca Juga
"Pemerintah mengajak masyarakat tetap waspada dan disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tak terjadi gelombang COVID-19 baru," ajak Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (8/11/2021).
Ajakan tetap waspada juga digaungkan seiring dengan laporan Satgas Penanganan COVID-19 dalam sepekan terakhir. Bahwa terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 di 9 provinsi, yakni Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.
"Kenaikan kasus COVID-19 di daerah-daerah itu harus dihentikan sedini mungkin, selagi angkanya masih kecil-kecil," tegas Plate.
"Sebaliknya, semua pihak perlu mempertahankan tren penurunan kasus yang saat ini terjadi agar tidak kembali meningkat."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Belajar dari Peningkatan Mobilitas Tahun Lalu
Johnny G. Plate kembali mengingatkan, kenaikan kasus COVID-19 di negara-negara Eropa, seperti Jerman, Kroasia, dan Slovenia harus jadi pelajaran bersama. Begitu juga belajar dari pengalaman 2020, yang mana peningkatan mobilitas masyarakat yang tidak disertai penerapan protokol kesehatan memicu lonjakan COVID-19.
"Kita harus belajar dari berulangnya bagaimana kelengahan mematuhi prokes dapat memicu lonjakan COVID-19. Seluruh masyarakat diminta tetap disiplin protokol kesehatan," imbuhnya.
"Jangan mengulangi kesalahan yang sama supaya aman COVID-19."
Seluruh pimpinan daerah harus bergerak lebih aktif dalam memantau setiap parameter penanganan pandemi secara berkala. Tujuannya, supaya mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
Parameter yang dimaksud berupa jumlah kasus aktif, positivity rate, dan Bed Occupancy Ratio (BOR). Pemerintah daerah juga harus memperkuat cakupan vaksinasi, 3T (testing, tracing, treatment), serta penggunaan PeduliLindungi di berbagai tempat. seperti mal, kafe, pasar, dan tempat wisata.
"Semua pihak harus berperan dalam penegakan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi menekan risiko penularan COVID-19," tutup Menkominfo Plate.
Advertisement