Penghargaan 12 Inovasi Cegah Stunting, Kepala BKKBN Harap Bawa Perubahan

Anugerah Penghargaan kepada 12 inovasi pencegahan stunting.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Nov 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2021, 08:00 WIB
Mencegah Stunting dengan Pemeriksaan Rutin Kehamilan di Puskesmas
Dokter memeriksa kesehatan ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Pemeriksaan rutin kehamilan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungan merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah stunting. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), dan The Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG) memberikan penghargaan kepada 12 inovasi-inovasi pencegahan stunting dari berbagai wilayah di Indonesia.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo berharap inovasi dapat membantu menekan angka stunting di Indonesia sekaligus membawa perubahana perbaikan gizi. Terlebih lagi inovasi tersebut telah terbukti ampuh menurunkan angka stunting di masing-masing wilayah.

“Inovasi penting sekali untuk mempercepat penurunan stunting. Saya berharap inovasi ini tidak sekedar mencari pemenang, akan tetapi bisa membawa perubahan untuk wilayahnya masing-masing," ucap Hasto dalam acara Penganugerahan Penghargaan Inovasi Cegah Stunting pada Kamis, 25 November 2021.

Dalam hal ini, lanjut Hasto Wardoyo, inovasi akan menghasilkan revolusi perubahan mindset untuk mengubah tatanan dan cara-cara baru menyebarkan informasi secara menyeluruh.

"Hal ini terbukti karena para bupati semangat menyebarkan inovasi terhadap desa-desa lainnya. Inovasi ini sangat penting untuk membangun kerja sama untuk kepada semua stakeholders," katanya.

"Jika desa memiliki indikator utama yaitu sebagai membebaskan kemiskinan dan kebebasan stunting."

Acara Penganugerahan Penghargaan Inovasi Cegah Stunting ini disiarkan melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di Liputan6.com dan akun youtube BKKBNOfficial.

Penghargaan Kategori Edukasi - Penggunaan Teknologi Informasi

Mencegah Stunting dengan Pemeriksaan Rutin Kehamilan di Puskesmas
Dokter memeriksa kesehatan ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2019 oleh Kementerian Kesehatan RI, tercatat satu dari empat anak Indonesia di bawah usia lima tahun menderita stunting. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, pemenang penghargaan inovasi cegah stunting dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

Kategori Edukasi Masyarakat

1. Sumarji (CETING E ABAH KOLEL) dari Kab. Nganjuk, Jawa Timur

2. Karimatur Rizqi, S.Gz (PUSPA KUNING) dari Pekalongan, Jawa Tengah

Kategori Kolaborasi Lintas Sektor

1. Sofiana Nur Khasanah (SEHATI) dari Kab. Banggai, Sulawesi Tengah

2. Dardimansyah, SE, MSI (AKSI STUNTING) dari Kab. Malinau, Kalimantan Utara

Kategori Penggunaan Teknologi Informasi

1. Prof. Rosmala Nur (MOM’s CARE) dari UNTAD Palu, Sulawesi Tengah

2. Hj. Tuti Roswati (SIMPATI) dari Sumedang, Jawa Barat

Penghargaan Kategori Pemberdayaan - Pangan Lokal

Cegah Stunting Sejak Dini dengan Makanan Bergizi
Warga berkonsultasi dengan dokter pada acara Kampanye Nasional bertajuk Cegah Stunting Itu Penting di Lapangan Gasibu, Bandung, Minggu (18/11). Kampanye bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jawa Barat terhadap stunting. (Liputan6.com/HO/Bon)

Kategori Pemberdayaan Masyarakat

1. Dedik Kurniawan (UKM Flash) dari Kab. Malang, Jawa Timur

2. Ramalis Subandi (Ruang Riung Ceria) dari Kab. Bandung, Jawa Barat

Kategori Pengolahan Pangan Lokal

1. Suharmianti Mentari, A.Md.Gz (GASING PERMATA) dari Kab. Natuna, Kepulauan Riau

2. Dwi Fajar Ulfah (BETING MANJA) dari Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta

Kategori Lainnya

1. Kamaria K.Lamanele (GEROBAK CINTA) dari Kab. Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

2. Yuzak Totok Krido Saksono (GIZI 1000 HPK) dari Kab. Tolikara, Papua

Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja

Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya