Sempat Viral Jurus Menepuk Nyamuk yang Benar, Begini Tanggapan Peneliti

Beberapa waktu lalu viral jurus menepuk nyamuk yang efektif di media sosial. Lalu, apa kata pakar soal itu?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Des 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 06:00 WIB
Menghilangkan bekas gigitan nyamuk
Ilustrasi menepuk nyamuk (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Salatiga Kadang kerap kesal ketika mendapati nyamuk nging... nging... di sekitar kita. Belum lagi gigitan yang membuat gatal. Menepuk nyamuk jadi cara untuk menghentikan dengungan serta mencegah hewan itu menggigit penghuni rumah. 

Cuma, saat menepuk nyamuk kadang tidak berhasil. Sudah sekuat tenaga menepuk, hewan itu lolos.

Profesor dinamika fluida di Penn State University Amerika Serikat Jim Brasseur menjelaskan bahwa cara terbaik menepuk nyamuk dengan kedua tangan. Ini lebih daripada hanya memukul dari satu sisi saja dengan satu tangan, seperti melansir Live Science.

Strategi menepuk nyamuk juga pernah viral di media sosial. Video singkat ini diunggah ulang praktisi media Gilang Mahesa di akun Twitternya.

Video yang diunggah Gilang pada 17 November 2021, sudah ditonton 301 ribu kali. Banyak yang mencoba, dan mengatakan berhasil. 

Dalam video tersebut diterangkan bahwa cara menepuk nyamuk yang efektif bukan dari sisi kanan dan kiri. Pasalnya, cara menepuk seperti itu hanya memiliki kemungkinan 50 persen membunuh nyamuk. Sedang, cara yang tepat adalah menepuk dari atas ke bawah.

Menanggapi hal ini, peneliti di Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Kementerian Kesehatan RI, Aryani Pujiyanti, SKM., MPH mengatakan bahwa tidak ada teori khusus untuk menepuk nyamuk.

"Untuk cara menepuk nyamuk, sepemahaman saya tidak teori khusus tentang itu," kata Aryani kepada Health Liputan6.com Sabtu (11/12/2021).

Senada dengan Aryani, peneliti B2P2VRP lainnya, Tri Wibowo mengatakan bahwa sejauh ini hal tersebut belum diketahui.

"Ada beberapa yang nanya ini, sejauh ini kami enggak tau malah."

Sementara itu, berbagai karakteristik atau perilaku nyamuk yang diteliti di B2P2VRP adalah perilaku menggigit, berkembang biak, dan perilaku istirahat nyamuk.

 

Karakter Nyamuk Berbeda-beda

Menurut teknisi B2P2VRP, Mujiono, perilaku nyamuk berbeda-beda. Di Indonesia setidaknya ada 26 vektor malaria.

Waktu menggigit pun berbeda, ada yang menggigit di siang hari, ada pula yang malam hari. Begitu pula habitatnya, ada yang lebih suka di pesawahan, di luar, atau di dalam rumah.

Dalam perkembangbiakan, nyamuk memiliki siklus hidup 14 hari dari telur, pupa, larva, hingga nyamuk dewasa.

Menurut Sub Koordinator Sarana Penelitian dan Pengkajian B2P2VRP Evi Sulistyorini penelitian terkait perilaku nyamuk dilakukan dengan mengembangbiakkan di lab.

"Kita mengembangbiakkan nyamuk untuk mengenal perilakunya, kita tidak bisa mengendalikan nyamuk jika tidak mengenal perilakunya," kata Evi.

Nyamuk yang diteliti diberi pakan apel hijau untuk tetap hidup.

"Jadi kenapa nyamuk menghisap darah? Nyamuk menghisap darah untuk mendapat protein guna mematangkan telur mereka."

 

Tips Cegah Digigit Nyamuk

Gambar Ilustrasi Sengatan Nyamuk Demam Berdarah
Sumber: Freepik

Peneliti belum mengetahui cara pasti menepuk nyamuk agar tidak lolos. Namun, para peneliti di B2P2VRP tahu betul cara untuk menghinari gigitan nyamuk.

Guna menghindari gigitan nyamuk, ada beberapa metode yang bisa dilakukan yakni:

- Menggunakan repelent (zat penolak nyamuk) 

- Menggunakan pakaian panjang

- Pemasangan kawat anti nyamuk pada lubang ventilasi/jendela, dan penggunaan kelambu.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya