Kemenkes Harap Indonesia Jadi Negara Pertama Keluar dari Pandemi COVID-19

Harapan Indonesia menjadi negara pertama yang keluar dari pandemi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Des 2021, 14:52 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 14:52 WIB
Warga Beraktivitas Saat PPKM Level 1
Warga bersepeda saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta, Minggu (7/11/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Indonesia nihil provinsi beresiko sedang dan tinggi Covid- 19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Terkait situasi perkembangan COVID-19 Tanah Air yang terkendali, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi berharap, Indonesia bisa menjadi negara pertama yang keluar dari pandemi COVID-19.

"Situasi kesehatan kita kan terus membaik. Artinya, ini menjadi penting untuk bagaimana ke depannya, kita bisa mempertahankan kondisi baik ini dengan semakin menekan lagi penularan," ucap Nadia dalam dialog Resiliensi dan Optimisme Menuju 2022, ditulis Jumat (24/12/2021).

"Bahkan kalau bisa Indonesia menjadi negara pertama yang bisa keluar dari situasi pandemi COVID-19. Tentunya, perlu kerja sama dari seluruh masyarakat."

Untuk menuju kondisi keluar dari pandemi COVID-19, Nadia menekankan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) yakni 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) harus tetap dilakukan. Upaya 3T (testing, tracing, treatment) ikut menjadi kunci.

Tak hanya itu saja, percepatan vaksinasi COVID-19 terus digencarkan. Tujuannya, demi mewujudkan kekebalan populasi.

"Kerja sama mengendalikan COVID-19 harus kita lakukan karena kita tahu kepatuhan masyarakat terhadap 3M, 3T, dan juga percepatan vaksinasi ini menjadi kunci penanganan pandemi," lanjut Nadia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Situasi COVID-19 yang Belum Pasti

Warga Beraktivitas Saat PPKM Level 1
Warga beraktivitas saat penerapan PPKM level 1 di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta, Minggu (7/11/2021). WHO melaporkan Indonesia nihil provinsi beresiko sedang dan tinggi Covid- 19. Akibatnya, antusiasme warga yang beraktivitas di luar ruangan meningkat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menilik prediksi perkembangan COVID-19 pada tahun 2022, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, bahwa kondisi COVID-19 tidak bisa diprediksi dan masih bersifat dinamis. Apalagi adanya kemunculan kasus varian Omicron, yang semakin menyebar di sejumlah negara.

"Kita belum tahu secara pasti (situasi COVID-19 tahun 2022). Kalau kita lihat, dengan kondisi yang sudah sangat baik (di Indonesia), tapi kemudian tanggal 26 November kemarin muncul varian baru COVID-19, yakni Omicron yang dikatakan memiliki kombinasi mutasi lebih dari 50 mutasi," ujarnya.

"Seperti yang sudah kita ketahui, upaya vaksinasi, protokol kesehatan, membatasi mobilitas, dan melakukan deteksi dini dengan 3M dapat membatasi berbagai penularan dari kasus-kasus positif varian baru ini."

Indonesia juga terus meningkatkan 3T dan 3M.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan COVID-19 akan berakhir, tapi upaya-upaya kita ke arah sana terus dilakukan," imbuh Nadia.

Infografis Benarkah Indonesia Sudah Lewati Masa Krisis Covid-19?

Infografis Benarkah Indonesia Sudah Lewati Masa Krisis Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Benarkah Indonesia Sudah Lewati Masa Krisis Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya