COVID-19 Varian Omicron Haruskan Ribuan Anak-Anak di AS Jalani Rawat Inap

Banyak anak-anak di AS menjalani rawat inap akibat COVID-19 dengan Varian Omicron.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Jan 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2022, 06:00 WIB
Italia Mulai Suntikkan Vaksin COVID-19 pada Anak-anak 5-11 Tahun
Seorang anak memeluk ibunya setelah menerima suntikan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak usia 5-11 di Roma, Rabu (16/12/2201). Italia mulai memvaksinasi anak-anak berusia 5-11 tahuns aat pemerintah bersiap menghadapi penyebaran varian omicron selama musim liburan. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Liputan6.com, New York - COVID-19 Varian Omicron telah memicu ribuan anak-anak di AS menjalani rawat inap. Ini terjadi hanya dalam beberapa minggu saja.

Kondisi tersebut meningkatkan kekhawatiran baru mengingat masih banyaknya populasi di bawah usia 18 yang belum atau tidak vaksinasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa jumlah rata-rata dalam tujuh hari --- antara 21 sampai 27 Desember 2021 --- anak-anak yang harus rawat inap karena COVID-19 dengan Omicron naik lebih dari 58 persen secara nasional. Totalnya menjadi 334 jiwa.

Menurut CDC, kurang dari 25 persen dari 74 juta orang AS di bawah 18 tahun divaksinasi.

Para ahli pun memeringatkan bahwa kasus Omicron diperkirakan akan melonjak lebih cepat di seluruh AS ketika sekolah dibuka kembali minggu depan setelah liburan musim dini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penjelasan Dokter Terkait Omicron

Dokter mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah pada anak-anak daripada varian lain dari virus corona.

Akan tetapi penularan Omicron yang sangat tinggi adalah salah satu faktor kunci yang mendorong rawat inap.

"Ini akan menginfeksi lebih banyak orang. Kami telah melihat angka meningkat, kami telah melihat rawat inap pada anak-anak meningkat," kata ahli penyakit menular dan dokter anak di University of Rochester, Dr Jennifer Nayak. 

"Yang kita lihat adalah anak balita masih belum divaksinasi sehingga masih relatif banyak anak yang naif, sehingga belum memiliki kekebalan terhadap virus ini sebelumnya," Nayak menambahkan.


Kematian Akibat Omicron

Pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa kematian COVID-19 dan rawat inap 'relatif' rendah meskipun ada lonjakan Omicron.

 

Rawat inap di New York City untuk populasi berusia 18 ke bawah meningkat dari 22 pada 5 Desember 2021 menjadi 109 antara 19 Desember dan 23 Desember 2021.

Anak-anak di bawah usia lima tahun mewakili hampir setengah dari total kasus. Rawat inap orang berumur 18 tahun ke bawah di seluruh negara bagian berada di 184 dari 19 Desember hingga 23 Desember, naik dari 70 dari 5 Desember hingga 11 Desember.

Bagian lain dari Amerika Serikat juga melihat lonjakan kasus di antara anak-anak. Ohio mengalami peningkatan 125 persen dalam rawat inap di antara anak-anak berusia 17 tahun ke bawah dalam empat minggu terakhir, menurut data dari Ohio Hospital Association.

Data CDC menunjukkan bahwa Florida, New Jersey, dan Illinois telah menyaksikan peningkatan setidaknya dua kali lipat dalam rata-rata tujuh hari rawat inap harian pasien di bawah umur dengan Virus Corona selama seminggu terakhir.


Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya