Omicron Meningkat Cepat, Masyarakat Diimbau Waspada tapi Tidak Panik

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa COVID-19 varian Omicron dapat meningkatkan jumlah kasus dengan sangat banyak dan cepat, tapi relatif lebih ringan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Jan 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2022, 11:00 WIB
FOTO: Pekerja Migran Indonesia Jalani Karantina di Rusun Nagrak Cilincing
Pakaian milik WNI atau pekerja migran Indonesia terlihat memenuhi balkon di salah satu tower Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Rusun Nagrak kembali difungsikan menyusul lockdown RSDC Wisma Atlet Kemayoran pascatemuan varian Omicron. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa COVID-19 varian Omicron dapat meningkatkan jumlah kasus dengan sangat banyak dan cepat, tapi relatif lebih ringan.

“Pasti akan ada kenaikan kasus yang cukup tinggi dan cukup cepat, kita harus tetap waspada, hati-hati, siaga tapi tidak usah panik karena kasus yang masuk ke rumah sakit akan jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya,” kata Budi dalam konferensi pers ditulis Rabu (12/1/2022).

“Penelitian menunjukkan 30 sampai 40 persen lebih ringan untuk pasien yang masuk rumah sakit,” tambahnya.

Budi juga menyampaikan, cara menanggulangi Omicron sama dengan penanggulangan varian lainnya.

“Nomor satu yang paling penting kita harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, pakai masker itu hal utama. Kedua kita juga perlu disiplin melakukan surveilans, testing, kalau kita merasakan gejala jangan ragu untuk tes PCR.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini


Strategi Perawatan

Mengingat varian Omicron umumnya menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala, maka strategi perawatannya bukan di rumah sakit tapi lebih ke isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat.

“Masyarakat akan banyak yang sembuh sendiri dengan bantuan layanan telemedisin dan obat-obatan.”

Strategi selanjutnya adalah memastikan vaksinasi dipercepat, ini terutama bagi para lanjut usia (lansia) yang belum divaksinasi.

“Mereka adalah orang-orang yang harus kita lindungi karena merupakan segmen yang paling lemah.”


Persiapan Rumah Sakit

Budi juga menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron.

“Pemerintah sudah mempersiapkan rumah sakit, kita memiliki 80 ribu tempat tidur yang siap sekarang yang sudah terisi 3 ribu, jadi kita masih punya banyak,” ujar Budi.

Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir karena jumlah tersebut masih bisa dinaikkan menjadi 150 ribu.

“Kita juga sudah menyiapkan obat-obatannya, 400 ribu molnuvirapir, kita juga sudah memastikan protokol kesehatan yang baru untuk perawatan di rumah sakit belajar dari pengalaman.”

Selain itu, 16 ribu lebih oksigen generator sudah didistribusikan ke seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia. Dan lebih dari 36 oksigen generator sudah dipasang di beberapa rumah sakit di luar Pulau Jawa.

“Kita tetap waspada, siaga, tetap hati-hati, tidak usah panik melihat kenaikan kasus nantinya, kalau kita bekerja bersama kita pasti bisa,” tutup Budi.


Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran COVID-19 Varian Omicron

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya