Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan ruangan perawatan khusus pasien Omicron dari pasien penderita COVID-19 varian lain.
Menurut Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman, hal itu bertujuan memudahkan pelacakan khusus pasien Omicron.
Baca Juga
"Jadi terpisah supaya kita bisa melacak men-tracing pasien ini. Dengan mempertimbangkan WGS (Whole Genome Sequencing) apabila ada kecurigaan yang sangat tinggi atau probable case pada varian ini. Walaupun setelah dideteksi nanti PCR-nya negatif, tapi tetap kita punya suspek ini kita lakukan pemisahan (ruangan)," ujar Kamaruzzaman dalam keterangan daring, Kamis, 13 Januari 2021 di Bandung.
Advertisement
Kamaruzzaman mengatakan selain menyiapkan ruang rawat khusus pasien, otoritasnya juga telah memasang skema ruangan dan dan alur pelayanan khusus untuk menangani pasien yang datang dengan dugaan Omicron di instalasi gawat darurat (IGD)
Kamaruzzaman menuturkan persiapan di IGD sangat penting dilakukan. Pasalnya sebagian besar pasien yang diduga terpapar COVID-19 datang melalui IGD.
"Skema ini pernah lakukan pada pasien COVID-19 varian Delta pada Juli Agustus 2021. Kita memperketat alur skrining dengan formula skrining yang disesuaikan dengan skrining COVID-19," kata Kamaruzzaman.
Â
Kapasitas Ruang Isolasi Masih Seperti Juli-Agustus 2021
Sedangkan untuk kapasitas ruang isolasi belum berubah, masih tetap tersedia seperti pada saat lonjakan pasien bulan Juli - Agustus 2021. Jumlah total ranjang pasien yang hendak dirawat saat itu mencapai 376 unit.
Seluruh ruang rawat itu dilengkapi dengan alat bantu pernapasan (ventilator) dan diperluas dengan penempatan pasien di selasar isolasi bila nanti terjadi kenaikan jumlah.
"Ruang triase lama digunakan, ruang IGD dan isolasi juga digunakan jadi total ruangan kapasitas yang disiapkan bisa mencapai 100 pasien nantinya," tukas Kamaruzzaman.
Khusus untuk IGD, Kamaruzzaman menjelaskan telah tersedia ruang rawat isolasi dilengkapi tabung oksigen berjumlah 40 unit, oksigen konsentrator 22 unit, transport lebih dari 7 unit dan hepa filter 6 buah.
"Untuk ambulance transport disiapkan dua driver untuk dikirim ke ruang isolasi Kemuning. Petugas sistem rute pasien bersiaga 24 jam dengan akses komunikasi langsung ke tim dokter penerimaan rujukan pasien COVID-19," sebut Kamaruzzaman. (Arie Nugraha)
Advertisement