Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam kondisi saat ini tidak lagi aman. Hal ini berdasarkan data harian kasus COVID-19 kemarin, 26 Januari 2022 terdapat 7 ribuan kasus, tepatnya 7.010, apalagi dengan positivity rate lampaui 10 persen.
"Ini indikator bahwa sekolah tatap muka tidak lagi aman," kata Zubairi lewat cuitan di akun Twitter @ProfesorZubairi.
Baca Juga
"Mohon dipertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100% dan menaikkan PPKM ke level lebih tinggi," sarannya.
Advertisement
Menurut pria yang karib disapa Prof Beri ini, opsi sekolah lewat pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa dipilih untuk kondisi saat ini. Untuk daerah zona merah COVID-19 sebaiknya kembali ke sekolah virtual alias online.
"Sedangkan yang positivity rate-nya rendah, masih dimungkinkan untuk tetap PTM," kata dia.
90 Sekolah di DKI Jakarta Hentikan PTM Sementara
Jumlah sekolah di Jakarta yang menghentikan PTM secara terbatas di kelas kembali bertambah. Dari data Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Rabu (26/1/2022), tercatat 90 sekolah hentikan PTM.
Sekolah-sekolah tersebut terpaksa menghentikan proses pembelajaran lantaran ditemukan kasus COVID-19. Sebagian besar temuan kasus didominasi di jenjang SMA.
Siswa menjadi unsur utama penyumbang tingginya angka kasus positif pada warga sekolah. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mencatat, paling tidak terdapat 120 siswa pada sekolah Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 mengutip News Liputan6.com.
Kemudian, ada sembilan guru serta enam tenaga kependidikan yang positif Corona. Total ada 135 warga sekolah di Ibu Kota yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Adapun sekolah yang menghentikan PTM sementara terdiri dari 11 TK, 25 SD, 17 SMP, 30 SMA, dan dua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Advertisement