Kenali 9 Efek Samping Vaksin COVID-19, Tidak Selalu Langsung Muncul

Apa saja efek samping vaksin Covid yang paling sering dialami sesudah vaksinasi COVID-19

oleh Diviya Agatha diperbarui 18 Feb 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 14:00 WIB
Dapat Giliran Vaksinasi Covid-19, Terapkan Hal Ini Sebelum dan Sesudah Divaksin
Ilustrasi Vaksinasi.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi COVID masih terus dilakukan hingga saat ini. Per Kamis, 17 Februari 2022, capaian vaksinasi COVID-19 RI bertambah sebanyak 1.254.861 dosis.

Belakangan pun telah banyak yang kembali melakukan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster. Terkait hal tersebut, efek vaksinasi yang dirasakan juga berbeda pada tiap orang.

Beberapa waktu lalu, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof DR Dr Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed pun telah mengonfirmasi hal tersebut.

"Efek seseorang terhadap vaksin bermacam-macam. Reaksi kekebalan yang dibentuk bermacam-macam. Ada yang segera, ada yang perlu waktu," ujar pria yang akrab disapa Hinky dalam sebuah webinar.

Meski begitu, efek yang ditimbulkan usai vaksinasi biasanya sesuai dengan apa yang telah diungkapkan berbagai pihak.

Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 18 Februari 2022, efek samping vaksin COVID beragam:

Lalu, apa sajakah itu? Berikut di antaranya.

- Nyeri di area bekas suntikan

- Muncul kemerahan atau bengkak di area bekas suntikan

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Demam, panas dingin

- Kedinginan (menggigil)

- Mual

- Sakit kepala


Penanganan efek vaksinasi

FOTO: Dilanda Gelombang COVID-19, Swiss Kerahkan Tentara Percepat Vaksinasi
Tentara Swiss memberikan suntikan vaksin booster COVID-19 Moderna di Delemont, Swiss, 14 Desember 2021. Swiss yang dilanda gelombang infeksi baru COVID-19 telah memanggil tentara untuk mempercepat vaksinasi. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Saat muncul reaksi usai vaksinasi, penting untuk tidak panik dan tahu cara mengatasinya. Menurut Hinky, Anda pun boleh meminum obat jika untuk meredakan reaksi yang muncul.

Hal ini juga berlaku untuk anak. Jika usai vaksinasi mengalami demam, maka Anda pun boleh mengonsumsi obat yang sesuai. Sedangkan jika terasa nyeri di area bekas suntikan, Anda pun disarankan untuk tetap menggerakannya seperti biasa atau mengompresnya jika perlu.

"Kalau dia demam, segera. Jangan ditunda, tidak akan mempengaruhi daya kebal yang akan diperoleh (dari vaksinasi), dan minum air putih yang cukup," kata Hinky.

"Apabila perlu, kompres di bagian nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin," dia menambahkan.

 


Akan pulih dalam waktu 48 jam

1000 Orang Jalani Vaksinasi COVID-19
Pekerja mengantre mengikuti vaksinasi massal Covid-19 di lingkungan kerja Kemenkumham, Jumat (12/3/2021). Sebanyak 1000 an lebih vaksin yang di berikan untuk Ditjen Imigrasi Kemenkumham sebagai salah satu upaya dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dalam kesempatan tersebut, Hinky juga menjelaskan bahwa efek vaksinasi yang terjadi biasanya akan segera mereda dalam dua hari atau 48 jam.

Apabila tidak kunjung mereda, maka Anda bisa melakukan pengecekan. Mengingat masih ada kemungkinan bahwa Anda juga mengalami penyakit lainnya.

"Biasanya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) demam, pulih dalam satu dua hari. Jadi kalau lebih dari 48 jam, lebih lama dari 48 jam, periksa," kata Hinky.

Hal ini disebabkan KIPI usai vaksinasi yang menimbulkan efek serius atau panjang biasanya bukan disebabkan oleh vaksin itu sendiri. 


Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya