Liputan6.com, Jakarta Bagi kelompok orang yang memiliki risiko mengalami penyakit ginjal perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh (medical check up) setiap 12 bulan sekali. Pemeriksaan ini untuk melihat bila terdapat risiko mengalami penyakit ginjal atau gejala awal yang terdeteksi.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, Zulkhair Ali menyampaikan penyebab penyakit ginjal, yakni hipertensi, diabetes, dan radang ginjal. Gejala umum yang mungkin terjadi berupa mual, sesak napas, dan anemia.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Sayangnya, gejala-gejala di atas baru muncul setelah stadium lanjut. Pada stadium awal, sama sekali tidak bergejala. Oleh sebab itu, solusinya adalah kita harus melakukan pemeriksaan secara berkala dan optimal dengan medical check up," jelas Zulkhair saat Temu Media Hari Ginjal Sedunia Tahun 2022 pada Kamis, 17 Maret 2022.
Lebih lanjut, Zulkhair menyebut siapa saja kelompok orang yang berisiko mengalami penyakit ginjal dan harus secara berkala melakukan medical check up.
"Pertama, usia di atas 50 tahun, kedua orang yang punya riwayat hipertensi. Ketiga, orang yang diabetes. Keempat, perokok," lanjutnya.
"Kelima, adalah orang-orang yang obesitas. Keenam, orang yang punya riwayat keluarga penyakit ginjal."
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pemeriksaan secara menyeluruh, terang Zulkhair Ali, relatif sederhana, yakni cukup dengan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. Kemudian ada pemeriksaan protein urine dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fungsi ginjal sendiri dilakukan berupa Creatinine Clearance Test (CCT) dan Glomerular Filtration Rate (GFR). CCT adalah tes bersihan kreatinin adalah tes untuk menentukan apakah ginjal berfungsi normal.
GFR adalah pemeriksaan laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di glomerulus--bagian ginjal yang berfungsi untuk menyaring zat sisa dan membuang cairan serta elektrolit berlebih dari tubuh.
"Jadi, sebaiknya medical check up dilakukan setiap setahun sekali (12 bulan). Perlu juga tambahan, untuk kendalikan tekanan darah, kembalikan gula darah," imbuh Zulkhair yang juga perwakilan dari Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).
"Lalu jaga kesehatan, minum yang cukup dan jangan minum obat-obatan atau sejenis, tanpa pengawasan dokter. Jangan lupa istirahat cukup dan kelola stres."
Advertisement