Tonggak Suram Perang Rusia Ukraina, Lebih dari 100 Serangan Dilayangkan pada Fasilitas Kesehatan

Serangan kepada fasilitas kesehatan merupakan mimpi buruk dari perang Rusia Ukraina

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Apr 2022, 10:35 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2022, 10:34 WIB
Di utara Kiev, kota di Ukraina yang hancur muncul setelah Rusia pergi
Potret memilukan dari perang Rusia Ukraina yang masih terus bergulir. WHO bahkan mencatat sudah lebih dari 100 serangan dilayangkan Rusia pada fasilitas kesehatan Ukraina. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan per 7 April 2022 sudah lebih dari 100 serangan dilayangkan pada fasilitas kesehatan Ukraina.

Untuk itu, WHO menyebut bahwa 7 April adalah tonggak suram dalam perang Rusia Ukraina. Serangan-serangan itu sejauh ini telah merenggut 73 nyawa dan melukai 51 orang.

Dari total 103 serangan saat ini, 89 berdampak pada fasilitas kesehatan dan 13 berdampak pada transportasi, termasuk ambulans.

"Kami marah karena serangan terhadap perawatan kesehatan terus berlanjut. Serangan terhadap layanan kesehatan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," kata  Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers dikutip Jumat (8/4/2022).

"Perdamaian adalah satu-satunya jalan ke depan. Saya sekali lagi menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghentikan perang," dia menekankan.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Regional WHO untuk Eropa Dr Hans Henri P. Kluge yang mengunjungi pusat kemanusiaan Lviv di Ukraina Barat menambahkan bahwa ini menjadi ironi yang menyedihkan.

"Sungguh ironi yang menyedihkan bahwa WHO mencatat tonggak sejarah lebih dari 100 serangan terhadap layanan kesehatan di Ukraina bertepatan dengan Hari Kesehatan Dunia," katanya.

"Saya secara pribadi dikejutkan oleh ketahanan dan ketabahan penyedia layanan kesehatan dan tentu saja dari sistem kesehatan itu sendiri di Ukraina," Hans menambahkan.

Hingga kini, WHO telah bekerja untuk memastikan jalur pasokan tetap terbuka untuk memungkinkan pasokan kesehatan dan medis yang menyelamatkan jiwa mencapai kota-kota di seluruh negeri.

"Dan serangan yang berkelanjutan terhadap pelayanan kesehatan membuat upaya ini semakin menantang," ujarnya lagi.

Tak Hanya Berdampak Jangka Pendek

Kondisi Kota Trostyanets Usai Direbut Kembali Ukraina
Kendaraan dan bangunan hancur terlihat di kota Trostyanets, Ukraina, Senin 28 Maret 2022. Trostyanets baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina setelah dikuasai oleh Rusia sejak awal perang. (AP Photo/Felipe Dana)

Tonggak sejarah lebih dari 100 serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan ini berlangsung hampir 42 hari sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022.

Dampak dari kekerasan ini tidak hanya langsung dalam bentuk kematian dan cedera, tetapi juga jangka panjang dalam konsekuensi untuk sistem perawatan kesehatan Ukraina.

Ini merupakan pukulan besar bagi upaya negara untuk melembagakan reformasi kesehatan dan mencapai cakupan kesehatan universal, tujuan yang telah membuat kemajuan signifikan sebelum perang meletus.

“Di seluruh Ukraina, 1,000 fasilitas kesehatan berada di dekat daerah konflik atau di daerah yang berubah kendali,” jelas Dr Jarno Habicht, Perwakilan WHO di Ukraina.

“Petugas kesehatan di seluruh negeri mempertaruhkan hidup mereka untuk melayani mereka yang membutuhkan layanan medis. Petugas kesehatan dan pasien tidak boleh menjadi sasaran.”

Selanjutnya, jika orang dicegah untuk mencari dan mengakses layanan perawatan kesehatan, baik karena fasilitas telah dihancurkan atau karena takut menjadi sasaran, maka mereka kehilangan harapan.

Di sisi lain, korban kesehatan mental yang ditimbulkan oleh perang tidak dapat diremehkan. Ini dapat memengaruhi warga sipil dan tenaga kesehatan.

Terpaksa Mengubah Fungsi

Satu Malam di Bangsal Bersalin Mykolaiv
Perawat membawa bayi ke ruang bawah tanah rumah sakit bersalin saat peringatan sirene untuk serangan udara di Mykolaiv, Ukraina pada 14 Maret 2022. Mykolaiv, kota di tepi Laut Hitam dilaporkan menjadi target serangan pasukan Rusia selama berhari-hari. (BULENT KILIC/AFP)

Serangan yang dilancarkan pada fasilitas layanan kesehatan berdampak buruk pada pasien, tenaga kesehatan, dan sistem kesehatan di Ukraina.

Kurangnya fasilitas kesehatan membuat beberapa rumah sakit harus mengubah fungsi. Yang mulanya menyediakan layanan esensial dan perawatan kesehatan primer sekarang ada pergeseran.

Rumah sakit layanan esensial kini harus menjadi rumah sakit dengan pelayanan pendukung dan memberikan perawatan untuk korban trauma dan cedera akibat konflik yang terus bertambah.

Hal ini mengganggu pelayanan kesehatan dasar dan rutin termasuk layanan kesehatan ibu dan anak.

Terkait kesehatan ibu dan anak, WHO memperkirakan ada 80.000 wanita yang akan melahirkan di Ukraina selama tiga bulan mendatang.

Namun, kondisi perang dapat memicu risiko besar pada kesehatan ibu dan bayi. Konflik dengan Rusia memicu terjadinya gangguan pada perawatan antenatal atau perawatan selama kehamilan.

Dalam laporan External Situation Report #4 yang dikoreksi pada 28 Maret 2022 disebutkan bahwa gangguan pada perawatan antenatal dapat meningkatkan risiko obstetrik dan komplikasi neonatus.

“Ada juga penurunan kemampuan untuk mengelola kebidanan, termasuk melakukan prosedur seperti operasi caesar dan memberikan perawatan intensif neonatal,” mengutip laporan WHO.

Perawatan intensif dan berbagai prosedur kesehatan ibu hamil dapat terhambat karena tantangan akses, pasokan listrik dan oksigen yang terbatas, dan serangan terhadap pusat perawatan kesehatan termasuk rumah sakit bersalin.

Di sisi lain, hampir 50 persen apotek Ukraina tutup dan banyak petugas kesehatan yang mengungsi atau tidak dapat bekerja.

Tak Hanya di Ukraina

Suasana mencekam ketika rakyat sipil berlarian menyelamatkan diri dari kepungan perang Sudan Selatan (AFP/Justin Lynch)
Suasana mencekam ketika rakyat sipil berlarian menyelamatkan diri dari kepungan perang Sudan Selatan (AFP/Justin Lynch)

Serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan sayangnya tak hanya terlihat di Ukraina, tapi juga di tengah konflik global.

Sejak 1 Januari 2022, WHO telah memverifikasi 160 serangan terhadap layanan perawatan kesehatan di 11 negara dan wilayah yang mengakibatkan 97 kematian dan 74 cedera.

Salah satu negara yang fasilitas layanan kesehatannya diserang adalah Sudan. Negara ini juga menyaksikan peningkatan serangan terhadap fasilitas layanan perawatan kesehatan baru-baru ini.

Serangan terhadap pelayanan kesehatan adalah setiap tindakan kekerasan verbal, fisik, penghalangan atau ancaman kekerasan yang mengganggu ketersediaan, akses, dan pemberian pelayanan kesehatan kuratif dan/atau preventif.

Jenis serangan bervariasi di seluruh konteks dan dapat berkisar dari kekerasan fisik, ancaman psikososial dan intimidasi hingga penggunaan persenjataan berat terhadap fasilitas kesehatan.

Serangan terhadap pelayanan kesehatan meliputi penyerangan terhadap fasilitas, transportasi, personel, pasien, perbekalan dan gudang.

WHO mengecam dan mengutuk negara manapun yang melakukan penyerangan terhadap fasilitas layanan kesehatan. Baik di Ukraina maupun di negara-negara lain.

 

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya