Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Jumat, 24 Juni 2022 kasus harian COVID-19 mencapai angka 2.000-an, tepatnya 2.069. DKI Jakarta menyumbangkan kasus lebih dari separuh angka nasional, yakni 1.266 terpapar virus SARS-CoV-2.
Lalu, disusul Jawa Barat menyumbangkan kasus positif sebanyak 331. Disusul, Banten menambahkan 242 kasus positif COVID-19.
Baca Juga
Tambahan hari ini membuat akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 nasional di angka 6.076.894.
Advertisement
Penambahan kasus harian yang naik terus sepekan terakhir juga menambah jumlah kasus aktif. Sebanyak 13.214 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi di rumah maupun terpusat karena sakit COVID-19 seperti mengutip data Satgas COVID-19 hingga pukul 12.00 WIB.
Kasus sembuh juga mengalami penambahan meski tidak sampai seribu, tepatnya 998. Akumulasi kasus sembuh di Indonesia selama 2 tahun lebih pandemi adalah 5.906.969.
Kasus meninggal tetap ada yakni bertambah lima. Akumulasi orang yang meninggal akibat COVID-19 adalah 156.711.
Â
Capaian Vaksinasi COVID-19 Hari Ini
Vaksinasi COVID-19 terus diupayakan dengan target sasaran vaksinasi sebesar 208.265.720. Berikut penambahan serta akumulasi vaksinasi masing-masing dosis hari ini:
Dosis 1: Tambah 19.362, Akumulasi: 201.296.746
Dosis 2: Tambah 16.758, Akumulasi: 168.660.974
Dosis 3: Tambah 46.994, Akumulasi 49.543.811
Di tengah peningkatan kasus seperti saat ini Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengatakan bahwa vaksinasi diperlukan untuk melindungi dari infeksi virus SARS-CoV-2. Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis satu, dua dan booster diminta untuk segera melengkapi.
"Vaksinasi adalah upaya kita membentengi masyarakat agar tidak menjadi parah sakitnya (bila terpapar COVID-19)," kata Syahril lagi.
Advertisement
Perketat Prokes, Ayo Pakai Masker
Melihat kenaikan kasus yang tengah terjadi, Syahril meminta masyarakat untuk kembali mengetatkan protokol kesehatan. Termasuk tetap menggunakan masker saat berada di luar ruangan yang ramai dan banyak orang.
"Saat ini kita harus meningkatkan kewaspadaan, termasuk lebih disiplin dalam protokol kesehatan," pesannya.
"Meski ada pelonggaran masker di luar ruangan tapi kalau ketemu orang banyak, ketemu orang yang tidak dikenal, saat berada di luar ruangan ya masker tetap dipakai," kata Syahril lagi.
Ia pun berharap masyarakat mampu memahami cara yang benar dalam melindungi diri mengingat saat ini dalam transmisi menuju endemi COVID-19. Kehadiran COVID-19 nantinya diharapkan bisa seperti penyakit endemi lain yakni tuberkulosis, malaria, demam berdarah."
Istilahnya, kita bersahabat atau terbiasa dengan Omicron. Boleh ada Omicron di sekitar kita tapi tidak sampai membuat sakit berat seperti kasus endemi lain," tuturnya.