Jangan Anggap Remeh, Alergi Bisa Bikin Cemas hingga Depresi

Ternyata alergi ini memiliki dampak tersembunyi bagi kesehatan mental. Sayangnya, dampak alergi pada kesehatan mental tersebut sering diabaikan.

oleh Melly Febrida diperbarui 12 Jul 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2022, 06:00 WIB
Efek Alergi hingga Kondisi Kulit Kering
Ilustrasi Penyebab Kaki Gatal Credit: pexels.com/MinAn

Liputan6.com, Jakarta - Alergi bisa disebabkan banyak hal, mulai dari musiman hingga alergi makanan. Ternyata alergi ini memiliki dampak tersembunyi bagi kesehatan mental. Sayangnya, dampak alergi pada kesehatan mental tersebut sering diabaikan.

Orang dapat mengalami reaksi alergi baik karena tanaman tertentu, bahan, obat-obatan, bulu dan bulu hewan, faktor lingkungan, dan banyak lagi. Menderita serangan alergi ini dapat menjadi traumatis serta melelahkan.

Purvi Parikh, MD, ahli alergi, mengatakan alergen yang sama yang memicu alergi musiman dapat menyebabkan asma dan eksim. Data menunjukkan tingginya tingkat kecemasan, depresi, dan bahkan bunuh diri dari alergi tersebut.

Sementara Taish Malone, PhD, seorang konselor profesional berlisensi di Mindpath Health mengatakan sebenarnya tubuh fisik memiliki hubungan simbiosis dengan kondisi mental yang mencakup pikiran dan emosi. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa alergi itu merupakan kondisi medis.

 "Mungkin menjadi alasan mengapa kebanyakan orang sering meremehkan dampak alergi pada penderitanya," ujar Malone dilansir Very Well Mind pada Senin, 11 Juli 2022.

 

Makanan, Penyebab Tersering Alergi

kacang tanah
kacang tanah/copyright: pexels.com/shatta pilabut

Alergi terhadap makanan merupakan salah satu yang paling sering dialami dan alergi makanan berpotensi paling berbahaya secara fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan, depresi, dan bahkan intimidasi umumnya dikaitkan dengan penanganan alergi makanan, terutama pada usia muda. Satu dari tiga anak yang alergi terhadap makanan melaporkan merasa terintimidasi akibat alergi tersebut.

Malone bilang, alergi mungkin tak memiliki hubungan sebab akibat dengan kesehatan mental. Namun, ia mencatat semakin tinggi tingkat keparahan alergi dan gejalanya, semakin besar dampaknya.

Penderita alergi dengan gejala yang mengganggu, kata Malone, merasa tidak nyaman yang berulang. Ini dapat menyebabkan keraguan diri, bahkan menyebabkan stres serta disfungsi respons stres seperti kecemasan dan depresi.

Dalam survei dari Allergy UK menemukan bahwa lebih dari separuh orang dewasa yang hidup dengan alergi menghindari interaksi sosial dan merasa perlu untuk meremehkan gejala alergi karena tidak ingin dinilai oleh teman, anggota keluarga, atau bosnya.

 

Hipnoterapi

Hipnoterapi
Hipnoterapi (sumber: iStockphoto)

Malone merekomendasikan beberapa metode untuk mengatasi perjuangan mental alergi. Salah satunya adalah dengan hipnoterapi yang telah menunjukkan hasil positif.

"Terapis hipnoterapi dapat menjembatani atau menengahi antara pikiran dan tubuh dengan menggunakan pengaruh sugesti," kata Malone.

 Selain itu, akupunktur bisa menjadi jalan lain yang mungkin dapat meredakan. Menurut Malone metode ini semakin populer sebagai alternatif pengobatan alergi konvensional.

Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa akupunktur secara signifikan mengurangi gejala alergi pada hidung.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya