4 Bukti Makan Nasi Putih Setiap Hari Tak Selalu Buruk

Ada hal-hal mengejutkan dari kebiasaan makan nasi putih

oleh Melly Febrida diperbarui 22 Agu 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 06:00 WIB
Makanan dengan Kandungan Karbohidrat yang Tinggi
Ilustrasi Nasi atau Nasi Putih Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Ada istilah orang Indonesia belum kenyang kalau belum makan nasi putih. Terkadang bisa nambah berkali-kali jika ditemani lauk dan sayur favorit. Namun, ketahuilah ada efek samping mengejutkan dengan makan nasi putih.

Dilansir Eat This pada Senin, 22 Agustus 2022, nasi putih berasal dari beras putih. Beras tersebut sudah digiling untuk menghilangkan kulit lua, lapisan dedak, dan kuman.

Sehingga tak sedikit yang menggambarkan nasi putih sebagai 'karbohidrat buruk' atau sumber kalori kosong.

Ahli diet dan nutrisi serta penulis The First Time Mom's Pregnancy Cookbook, The 7 Ingredient Healthy Pregnancy Cookbook, dan Fueling Male Fertility, Lauren Manaker MS RDN LDN CLEC CPT mengatakan ada beberapa efek samping yang mengejutkan dan tidak begitu baik dengan mengonsumsi nasi putih.

Menurut Food & Wine saja nasi mengandung seperlima dari total kalori yang dikonsumsi secara global.

1. Memiliki lebih banyak energi

"Nasi putih adalah sumber karbohidrat, yang merupakan sumber utama bahan bakar untuk tubuh Anda," kata Manaker.

Belum lagi beberapa jenis nasi putih, seperti di AS, diperkaya vitamin B yang dapat membantu mendukung tingkat energi juga.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, semua vitamin B, kecuali folat, terlibat dalam sistem produksi energi di dalam sel.

Oleh sebab itu penting untuk mendapatkan dosis vitamin B untuk mendapatkan energi.

Terlalu sedikit Vitamin B akan membatasi produksi energi tubuh, yang berpotensi berdampak negatif pada metabolisme dan kesehatan umum.

 

 

2. Kemungkinan Menelan Arsenik

Ilustrasi Nasi
Ilustrasi nasi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Menurut Manaker, arsenik adalah elemen yang bila sering dikonsumsi dan dalam jumlah besar, dapat mempengaruhi kesehatan.

"Arsenik telah ditemukan dalam beras, jadi ketika Anda mengonsumsi biji-bijian ini, Anda juga bisa menelan unsur ini," katanya.

Meskipun kadar arsenik pada nasi putih lebih rendah daripada nasi merah, tetap penting untuk menghindari terlalu banyak menonsumsinya dan memvariasikan biji-bijian Anda.

Beberapa pilihan yang lebih rendah arsenik dan patut dicoba adalah bayam, quinoa, bulgur, dan farro.

 

3. Memiliki Tulang yang Lebih Kuat

Nasi campur
Nasi campur (sumber: Pixabay)

Ternyata mengonsumsi nasi putih dapat memberikan kelenturan besar dalam hal kesehatan tulang.

"Kita semua tahu bahwa kalsium dan vitamin D adalah nutrisi penting untuk kesehatan tulang," kata Manaker.

Salah satu nutrisi pahlawan untuk kesehatan tulang yang ditemukan pada nasi putih adalah mangan.

 

 

4. Lebih Rentan Terkena Sindrom Metabolik

nasi
ilustrasi nasi/copyright Pixabay

"Masih memerlukan lebih banyak data, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi nasi putih dan risiko sindrom metabolik," kata Manaker.

Menurut Mayo Clinic, sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang terjadi bersamaan, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Kondisi tersebut termasuk gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, peningkatan tekanan darah, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Heart Asia menunjukkan bahwa mereka yang paling banyak mengonsumsi nasi putih dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik 30 persen lebih tinggi. Meski tidak parah, itu masih cukup signifikan.

Apabila Anda berisiko mengalami salah satu dari kondisi di atas, bisa mempertimbangkan mengganti nasi putih dengan yang lainnya.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia
INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya