Sambut KTT G20 pada November 2022, Aplikasi PeduliLingdungi Dilengkapi 13 Bahasa

Aplikasi Peduli Lindungi akan dilengkapi dengan fitur 13 bahasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 16:00 WIB
Pengunjung Mal Wajib Scan QR Code Aplikasi PeduliLindungi
Pengunjung saat scan barcode untuk memasuki mal kuningan city, Jakarta, Selasa (10/8/2021). Perpanjangan PPKM Level 4 di mal pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, melakukan scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan memperlihatkan sertifikat vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi PeduliLindungi akan dilengkapi dengan fitur 13 bahasa. Ini merupakan upaya RI dalam memaksimalkan pelayanan bidang kesehatan guna menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada pertengahan November 2022 mendatang.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, dengan fitur 13 bahasa tersebut, Kementerian Kesehatan berupaya memastikan para tamu presidensi G20 mendapat pelayanan kesehatan yang berstandar maksimal.

Saat ini, aplikasi PeduliLindungi baru tersedia dalam 9 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, China, Jepang, Rusia, Prancis, Arab, Kroea, dan Spanyol.

Proses penambahan fitur bahasa pada aplikasi tersebut hingga menjadi 13 dilakukan secara bertahap. Empat bahasa lain yang akan ditambahkan yaitu Bahasa Portugis, Jerman, Italia, dan Turki.

"Untuk PeduliLindungi sudah tersedia dalam 9 bahasa, akan ditambah lagi 4 bahasa sehingga bisa dilakukan di masing-masing negara," ujar Dante, dalam rapat koordinasi KTT G20 di Bali, 30 Agustus 2022.

Selain melengkapi aplikasi PeduliLindungi dengan 13 bahasa, ada tiga hal penting lainnya yang disiapkan oleh Kemenkes dalam menghadapi KTT G20. Ketiga hal tersebut adalah protokol kesehatan, persiapan layanan kesehatan, dan akses komuniaksi delegasi terhadap protokol kesehatan dan layanan kesehatan.

Terkait standar protokol kesehatan, Dante mengatakan, pada delegasi KTT G20 diharuskan sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap dan terdata di PeduliLindungi sebelum keberangkatan.

“Para delegasi diharapkan memiliki asuransi kesehatan atau travel insurance yang menjamin perawatan RS, termasuk COVID-19,” usul Dante.

 

Pemeriksaan VVIP dan Delegasi

 

Pada saat di bandara, Kemenkes menyiapkan layanan verifikasi jika ada delegasi yang belum verifikasi sertifikat vaksinasi. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan gejala COVID-19 pada delegasi.

Adapun tamu VVIP akan menjalani tes RT-PCR 1×24 jam di venue sebelum kegiatan berlangsung, sementara untuk semua delegasi disediakan antigen.

Para tamu juga diminta periksa suhu tubuh dan scan QR PeduliLindungi setiap masuk venue. Jika suhu >37.5 ⁰C, harus dilakukan RT-PCR.

Pada saat sebelum pulang, Kemenkes menyediakan layanan RT-PCR bagi delegasi yang membutuhkan.

Terkait layanan kesehatan, Kemenkes mendirikan mini ICU, klinik, dan membentuk tim mobile yang disiapkan di tempat pelaksanaan KTT.

Tenaga medis di mini ICU disiagakan dokter spesialis jantung / dokter spesialis penyakit dalam konsultan jantung, dokter spesialis anestesi, dokter umum, dan perawat ICU. Sementara di klinik disiagakan dokter umum dan perawat terlatih kegawatdaruratan.

 

Siapkan Ambulance dan RS Internasional

Untuk tim mobile disiagakan minimal 2 ambulance advance high roof and long chasis. Di dalamnya terdapat tas gawat darurat, ventilator mobile, bedside monitor, defibrilator/AED, syringe pump, infus pump, oksigen tabung, dan obat emergency.

Ambulans tersebut juga disiapkan untuk Presiden RI 2 unit, untuk KTT 10 unit, dan untuk delegasi 12 unit.

Kemenkes juga menyiagakan 7 rumah sakit internasional sebagai RS rujukan KTT G20 yakni RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngoerah atau sebelumnya bernama RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS. Universitas Udayana, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, RS Bhayangkara, dan RS Tk. II Udayana. Bagi delegasi yang mengalami masalah kesehatan dapat langsung menghubungi klinik yang ada di venue acara KTT G20 atau menghubungi langsung command center.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya