Pangeran Charles Sah Jadi Raja Inggris, Kapan Upacara Penobatan Bakal Digelar?

Charles resmi jadi Raja Inggris, upacara penobatan akan segera digelar atau tidak?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Sep 2022, 10:47 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 10:47 WIB
Ratu Elizabeth II Meninggal, Pangeran Charles Naik Tahta
Dalam file foto yang diambil pada 01 Maret 2022 Pangeran Charles Inggris, Pangeran Wales menyapa anggota masyarakat di luar Dermaga selama kunjungannya ke Southend, Inggris timur. Charles putra tertua mendiang raja (73) memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk memecahkan rekor sebagai pewaris takhta terlama dengan menempa jalannya sendiri. (AFP/ JUSTIN TALLIS)

Liputan6.com, London Selepas sang ibu, Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022, Pangeran Charles resmi naik tahta menjadi Raja Inggris dengan sebutan Raja Charles III. Pernyataan resmi sebagai Raja Inggris akan dibacakan Charles, tapi upacara penobatan (coronation) belum dapat digelar dalam waktu dekat.

Pernyataan resmi (formal proclamation) Raja Charles III dilakukan sesegera mungkin di hadapan dewan aksesi di St James Palace, London, Inggris. Anggota dewan rahasia (privy council), yang memberi nasihat kepada raja tentang masalah negara, akan dipanggil ke pertemuan tersebut.

Mereka yang diundang termasuk anggota House of Lords, wali kota, anggota dewan dan warga terkemuka lainnya dari Kota London, serta komisaris tinggi di London dari negara-negara anggota Persemakmuran.

Setelah pembacaan pernyataan resmi, Charles akan membacakan deklarasi dan bersumpah untuk melindungi Church of Scotland. Ia juga harus bersumpah terkait dengan Church of England, yakin deklarasi aksesi untuk mempertahankan suksesi Protestan.

Secara tradisional, ada prosesi iring-iringan kereta yang akan dilakukan di St James Palace dengan pengawalan kapten kavaleri rumah tangga istana. Kereta yang ditumpangi Raja Charles nanti melewati jalan-jalan ibu kota, yang akan dipagari dengan pasukan.

Selanjutnya, melewati patung Charles I di situs Charing Cross, yang pernah dianggap sebagai pusat kota London, Chancery Lane dan Royal Exchange.

Di Temple Bar, pintu masuk ke Kota, wali kota dan petugasnya akan menunggu prosesi. Rincian prosesi belum diumumkan, tetapi upacara direncanakan berlangsung secara tradisional ala kerajaan.

Mengutip The Guardian, Jumat (9/9/2022), upacara penobatan Charles akan membutuhkan perencanaan terperinci, yang dilakukan oleh earl marshal -- pejabat kerajaan. Dengan demikian, tidak mungkin digelar dalam waktu dekat. Untuk diketahui, penobatan Ratu Elizabeth II, yang dihadiri oleh kepala negara dari seluruh dunia, berlangsung 16 bulan kemudian setelah sah diangkat jadi ratu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berkabung untuk Ratu Elizabeth II

Inggris Berduka, Ratu Elizabeth II Wafat di Usia 96 Tahun
Orang-orang berkumpul di luar Istana Buckingham di London, Kamis, 8 September 2022, setelah kematian Ratu Elizabeth II Inggris diumumkan. Ratu Elizabeth II meninggal Kamis setelah 70 tahun di atas takhta. Dia berusia 96 tahun. (AP Photo/Frank Augstein)

Tak hanya persoalan perencanaan matang, alasan tak segera digelar upacara penobatan Raja Charles III juga memberikan waktu untuk berkabung atas kematian Ratu Elizabeth II. Disebut-sebut penobatan kemungkinan akan terjadi di tahun depan, sebelum musim gugur 2023.

Ada seperangkat prosedur dan tradisi yang ditetapkan untuk setiap upacara penobatan. Situs resmi kerajaan menulis bahwa upacara penobatan "pada dasarnya tetap sama selama seribu tahun," sehingga direncanakan ada banyak peristiwa yang sama seperti pada waktu penobatan Ratu Elizabeth.

Serupa dengan penobatan mendiang ibunya, Charles kemungkinan akan menjalani penobatannya di Westminster Abbey, tempat penobatan yang telah berlangsung selama 900 tahun terakhir.

Uskup Agung Canterbury akan memimpin upacara tersebut dan Raja Charles diharapkan mengambil sumpah penobatan. Di sisi lain, ada sedikit perubahan durasi penobatan, Charles dikabarkan akan melakukan penobatan tradisional dalam upacara yang lebih singkat.

Dalam sebuah rencana bernama "Operation Golden Orb", Raja Charles III dan istana telah menguraikan upacara penobatan yang lebih singkat dan efisien. Upacara penobatan Charles akan dipersingkat dibandingkan dengan upacara ibunya, dilansir dari Marie Clarie.

Raja Charles III akan memimpin Inggris ke era baru, sehingga ia ingin mengambil pendekatan yang lebih modern untuk pengenalannya sebagai penguasa.


Jumlah Tamu Dibatasi untuk Penobatan

Pangeran Charles Positif Terkena Virus Corona
File foto 21 Februari 2020, Pangeran Charles naik ke atas kereta yang sedang dibangun saat mengunjungi pabrik kereta CAF di Newport, Wales. Pangeran Charles yang kini berusia 71 tahun positif tertular corona (COVID-19) dan sedang menjalani karantina di Skotlandia. (Ben Birchall / POOL / AFP)

Acara kerajaan penobatan Raja Charles III yang berlangsung di Westminster Abbey akan menarik ribuan pengunjung dari seluruh dunia. Selain keluarga kerajaan, hampir semua orang di seluruh dunia ingin melihat upcara penobatan tersebut.

Dalam daftar undangan, bangsawan dari banyak negara akan hadir, serta perwakilan dari Gedung Parlemen, dan "warga negara terkemuka" dari negara-negara Persemakmuran.

Terlepas dari kemungkinan keagungan penobatan Raja Charles, daftar jumlah tamu yang hadir telah dipangkas sedikit. Bila pada waktu sang ibu, Ratu Elizabeth II dinobatkan, lebih dari 8.000 pejabat yang hadir, sedangkan Charles ingin membatasi daftar tamu menjadi 2.000 orang.

Selanjutnya, Raja Charles dan Camilla akan menyapa seluruh warga setelah penobatan dengan naik kereta. Keduanya akan melakukan perjalanan dengan penuh gaya di Kereta Emas (Gold Coach) ke Istana Buckingham.

Sesampainya di Buckingham, mereka akan melakukan penyambutan dan sapaan di balkon istana, seperti tradisi.


Pengumuman Jadi 'Raja'

Pangeran Charles di India
Pangeran Charles bersiap menaiki mobil setelah turun dari sebuah pesawat, bersama sang istri, Camilla di New Delhi yang diselimuti kabut asap, Rabu (8/11). Pasangan dari Kerajaan Inggris itu akan berada di India selama dua hari. (AP Photo/Manish Swarup)

Keluarga Kerajaan menyebut Charles sebagai Raja saat mengumumkan kematian Ratu Elizabeth. Dalam kicauan Twitter, pihak kerajaan menyebut Camila sebagai Queen Consort atau Permaisuri.

Setelah menjadi penguasa, Charles memiliki opsi untuk memilih nama yang akan dipakai dalam posisinya sebagai Raja. Ia bisa memilih Charles III, karena ada dua raja sebelumnya menggunakan nama yang sama. Atau terbuka juga opsi nama berbeda. Seperti Raja George VI yang nama aslinya adalah Albert.

Charles sebelumnya telah mengambil alih tugas-tugas ibunya, khususnya sepanjang tahun ini karena kesehatan Ratu Elizabeth yang mengkhawatirkan.

Mengutip BBC, Kamis (8/9/2022), bendera di Istana Buckingham diturunkan menjadi setengah tiang pada pukul 18.30. Ratu Elizabeth II memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, dan menjadi salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah. 

Saat berita kematian Ratu diumumkan, ratusan orang berkumpul di luar gerbang istana. Beberapa mulai menangis. Sebuah helikopter terpantau mengitari langit di atas Istana Buckingham.

Wajah-wajah berlinang air mata terlihat di luar gerbang Istana Buckingham pada hari Kamis, ketika berita kematian Ratu Elizabeth II menyebar.

Suara nyanyian lirih "God Save the Queen" pecah di antara orang-orang yang berkumpul.

[Bintang] Pewaris Kerajaan Inggris
Infografis pewaris Kerajaan Inggris. (DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya