Pandemi COVID-19 Segera Selesai, WHO Bakal Cabut Status Akhir 2022?

Sinyal pencabutan status 'pandemi' COVID-19, apakah kemungkinan terjadi akhir tahun 2022?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Sep 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2022, 11:00 WIB
Pariwisata melonjak melewati tingkat pra-COVID di Prancis
Turis berfoto dengan latar belakang dekat Menara Eiffel di Paris, Rabu (31/8/2022). Pariwisata kembali dengan sepenuh hati ke Prancis musim panas ini, mengirimkan pendapatan melebihi tingkat pra-pandemi menurut data pemerintah yang dirilis minggu ini. (AP Photo/Aurelien Morissard)

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa akhir pandemi COVID-19 sudah di depan mata menjadi angin segar bagi masyarakat global. Dua tahun lebih, seluruh negara di dunia berupaya keras mengendalikan kasus COVID-19.

Lantas, apakah sinyal pencabutan status pandemi COVID-19 kemungkinan akan terjadi akhir tahun 2022? Menurut Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, pencabutan status 'pandemi' diharapkan terjadi dalam waktu dekat.

Meski begitu, perkembangan kasus COVID-19 global perlu diperhatikan bersama. Sebab, situasi COVID-19 setiap negara berbeda-beda, bahkan kebijakan pengendalian COVID-19 yang juga berbeda. Hal ini pun akan berpengaruh terhadap situasi COVID-19 global.

"Yang jelas harapannya dalam hitungan beberapa bulan ke depan, akan tergantung dari tiga hal. Pertama, kurva epidemiologi yang akan ada. Kedua, cakupan vaksinasi COVID-19," ujar Tjandra Yoga saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Senin, 19 September 2022.

"Ketiga, upaya pengendalian penularan, baik pencegahan, deteksi dan penanganan kasus serta identifikasi kontak (kontak erat)."

Sebagaimana laporan WHO: COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 109 yang terbit pada 14 September 2022, jumlah kasus mingguan baru COVID-19 secara global menurun. Turun 28 persen dari 5 hingga 11 September 2022 dibandingkan pekan sebelumnya, yang mana lebih dari 3,1 juta kasus baru dilaporkan.

Jumlah kematian mingguan akibat COVID-19 secara global juga menurun sebesar 22 persen dibandingkan pekan sebelumnya, yang hanya di bawah 11.000 kematian dilaporkan.

Situasi COVID-19 Global

Kematian akibat Covid-19 di Meksiko Tembus 300 Ribu
Penumpang Aeromexico menunggu penerbangan usai 70 lebih pilot dinyatakan positif Covid-19 di bandara internasional Benito Juarez, Mexico City, Jumat (8/1/2022). Meksiko mencatat 28.023 infeksi baru pada Jumat, tertinggi kedua sejak pandemi dengan total lebih dari empat juta kasus. (PEDRO PARDO/AFP)

Pada 11 September 2022, WHO mencatat lebih dari 605 juta kasus yang dikonfirmasi dan 6,4 juta lebiih kematian telah dilaporkan secara global. Di tingkat regional, jumlah kasus COVID-19 mingguan yang baru dilaporkan menurun di keenam wilayah WHO, antara lain:

  1. Wilayah Pasifik Barat (menurun 36 persen)
  2. Wilayah Afrika (menurun 33 persen)
  3. Wilayah Amerika (menurun 27 persen)
  4. Wilayah Asia Tenggara (menurun 20 persen)
  5. Wilayah Mediterania Timur (menurun 19 persen) 
  6. Wilayah Eropa (menurun 15 persen)

Untuk jumlah kematian akibat COVID-19 mingguan menurun di lima dari enam wilayah, yakni:

  1. Wilayah Eropa (menurun 31 persen)
  2. Wilayah Asia Tenggara (menurun 25 persen)
  3. Wilayah Amerika (menurun 22 persen)
  4. Wilayah Pasifik Barat (menurun 11 persen)
  5. Wilayah Mediterania Timur (menurun 10 persen)
  6. Sementara itu meningkat di Wilayah Afrika (bertambah 10 persen)

Negara Tertinggi Kasus COVID-19

Korea Selatan hapus sebagian besar pembatasan COVID-19
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang area publik Cheonggye Stream di Seoul, Korea Selatan, Jumat (15/4/2022). Korea Selatan atau Korsel akan menghapus sebagain besar pembatasan covid-19 pekan depan menyusul lonjakan kasus Omicron yang mulai berkurang (AP Photo/Ahn Young-joon)

Jika melihat per negara, jumlah tertinggi kasus baru COVID-19 mingguan dilaporkan dari lima negara, sebagai berikut:

  1. Jepang 537.181 kasus baru (menurun 54 persen)
  2. Republik Korea - Korea Selatan 435.695 kasus baru (menurun 26 persen)
  3. Amerika Serikat 430.048 kasus baru (menurun 26 persen)
  4. Rusia 337.187 kasus baru (bertambah 4 persen)
  5. Tiongkok 263.288 kasus baru (bertambah 11 persen)

Untuk jumlah kematian akibat COVID-19 mingguan dilaporkan dari lima negara, yakni:

  1. Amerika Serikat 2.306 kematian baru (menurun 21 persen)
  2. Jepang 1.681 kematian baru (menurun 18 persen)
  3. Rusia 637 kematian baru (bertambah 1 persen)
  4. Brasil 551 kematian baru (menurun 36 persen)
  5. Filipina 440 kematian baru (bertambah 28 persen)

Omicron BA.5 Mendominasi Global

Potret Warga Shanghai Kembali Hidup Normal
Seorang pria bermasker jongkok saat menunggu untuk menyeberang jalan di Shanghai (2/6/2022). Lalu lintas, pejalan kaki dan pelari muncul kembali di jalan-jalan Shanghai ketika kota terbesar di China mulai kembali normal di tengah pelonggaran penguncian COVID-19 dua bulan yang ketat atas penerapannya. (AP Photo/Ng Han Guan)

Dari laporan WHO: COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 109, tren saat ini dalam kasus konfirmasi dan kematian COVID-19 yang dilaporkan harus ditafsirkan dengan hati-hati oleh beberapa negara.

Sebab, kondisi tersebut secara progresif mengubah strategi pengujian COVID-19, menghasilkan jumlah keseluruhan pengujian yang lebih rendah dilakukan, akibatnya jumlah kasus yang terdeteksi lebih rendah.

Selain itu, data dari minggu-minggu sebelumnya terus diperbarui demi memasukkan perubahan dalam kasus COVID-19 dan kematian yang dilaporkan oleh tiap negara.

Secara global, dari 12 Agustus hingga 12 September 2022, ada 123.400 sekuens SARS-CoV-2 yang dibagikan melalui GISAID. Di antaranya, 122.374 urutan adalah varian Omicron, terhitung 99,2 persen dari urutan dilaporkan secara global dalam 30 hari terakhir.

Perbandingan sekuens yang diserahkan ke GISAID antara 29 Agustus - 4 September 2022 (minggu ke-35) dan 22 - 28 Agustus 2022 (minggu ke-34) menunjukkan, varian Omicron BA.5 tetap dominan secara global dengan peningkatan prevalensi mingguan dari 82,4 persen menjadi 90,0 persen.

Kemudian prevalensi temuan varian BA.4 termasuk BA.4.6 menurun dari 8,0 persen pada minggu ke-34 menjadi 6,1 persen pada minggu ke-35.

Infografis Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Mendominasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Mendominasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya