Wanti-Wanti Menkes bagi yang Belum Divaksin COVID-19: Sangat Berisiko Meninggal di Gelombang Ini

Bila mengacu data tersebut, orang yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 paling banyak yang meninggal. Sebesar 221 orang atau 47 persen dari total kasus kematian periode tersebut merupakan mereka yang sama sekali belum divaksinasi COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Nov 2022, 06:18 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 13:20 WIB
Menkes Raker dengan Komisi IX DPR Bahas Masalah Stunting
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (7/11/22). Rapat membahas strategi penguatan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 lebih rentan meninggal pada gelombang COVID-19 kali ini.

"Masyarakat yang belum divaksin sangat beresiko meninggal di wave (gelombang) kali ini," kata Budi dalam pesan tertulis pada Rabu (16/11/2022).

Bukan tanpa sebab Budi mengatakan hal di atas. Pernyataan tersebut mengacu pada data kasus kematian periode 4 Oktober sampai 14 November 2022.

Bila mengacu pada data tersebut, orang yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 paling banyak yang meninggal. Sebesar 221 orang atau 47 persen dari total kasus kematian periode tersebut merupakan mereka yang sama sekali belum divaksinasi COVID-19.

Lalu, dari jumlah kasus meninggal periode tersebut ada 26 persen yang meninggal dengan status vaksinasi dua dosis. Kemudian yang booster ada 88 orang (19 persen), vaksin dosis pertama 33 orang (7 persen), dan yang belum diketahui status vaksinasinya ada 3 orang (1 persen).

Melihat data ini, Kemenkes pun terus mendorong agar masyarakat segera mendapatkan vaksinasi. Sedangkan bagi yang sudah mendapatkan dosis pertama atau kedua untuk segera melengkapi dan mendapatkan booster atau dosis ketiga. Perlu diketahui bahwa vaksinasi membuat tubuh seseorang lebih terlindungi bila terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Betul yang disampaikan Pak Menkes. Jadi, vaksinasi ini kan upaya untuk memberikan antibodi, agar memberikan kekuatan atau kekebalan agar saat kena virus, termasuk varian baru, gejalanya lebih ringan dari orang yang tidak divaksin," tutur Syahril dalam pres konferensi Rabu, 16 November 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasien COVID-19 di RS Banyak yang Belum Booster

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Syahril juga mengungkapkan kemungkinan seseorang mengalami keparahan bila terkena COVID-19 risikonya akan berkurang bila sudah mendapatkan booster atau dosis ketiga.

Bila meniliki data bulanan kasus COVID-19 terakhir, sekitar 84 persen yang masuk rumah sakit itu belum dibooster.

"Pesan dari ini semua, yang masuk dari rumah sakit tinggi lho karena belum dibooster," katanya.

Maka dari itu, Syahril mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki kesempatan mendapatkan dosis ketiga untuk segera mendapatkannya. Terutama orang lanjut usia maupun orang dengan komorbid untuk segera dibooster.

"Ini untuk melindungi dirinya sendiri," tutup Syahril


Capaian Vaksinasi COVID-19 15 November 2022

FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Reaksi seorang murid sekolah dasar saat akan menerima vaksinasi COVID-19 di SDN 04 Pagi Cilandak Barat, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Pada tahap pertama, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun dilakukan di 106 kabupaten/kota di 11 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada data Kementerian Kesehatan per 15 November 2022 mereka yang divaksinasi terus bertambah. Berikut rinciannya:

- Vaksinasi pertama bertambah 17.430 sehingga akumulasinya menjadi 205.266.216.

- Vaksinasi primer kedua bertambah 25.079 sehingga akumulasinya menjadi 172.124.844.

- Vaksinasi ketiga alias booster pertama bertambah 61.908 sehingga akumulasinya menjadi 65.783.238.

- Vaksinasi keempat bertambah 2.459 sehingga akumulasinya menjadi 704.880.

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya