Liputan6.com, Jakarta Salah satu kunci meningkatkan imunitas masyarakat yang kuat terhadap infeksi COVID-19 yakni lewat cakupan vaksinasi yang merata dan cepat. Hal ini disampaikan epidemiolog Ismen Mukhtar.
"Dalam pengendalian wabah diperlukan respons sensitif, cepat dan kuat salah satunya melalui penguatan surveilans sebagai langkah pencegahan, pengendalian dan membatasi transmisi. Ini tidak boleh kendor karena masih dalam situasi pandemi," kata Ismen Mukhtar mengutip Antara.
Baca Juga
Ismen mengatatakan dengan pelaksanaan vaksinasi yang merata, cepat, dan tinggi maka diharapkan membentuk imunitas yang lebih kuat pada populasi. Sementara itu, bila cakupan tinggi tapi tidak merata imunitas yang terbentuk tidak terlalu kuat.
Advertisement
"Misalkan vaksinasi cakupan tinggi tapi tidak merata dan cepat, itu sama saja karena ada yang sudah vaksinasi dua tahun lalu namun ada yang baru saja vaksin. Ini nanti akan berbeda imunitasnya serta akan ada kemungkinan infeksi berulang," jelasnya.
Ismen menjelaskan vaksin memiliki jangka waktu terbatas dalam membentuk imunitas. Maka perlu pelaksanaan yang serentak dan cepat.
"Walau 90 persen sudah divaksin namun jangka waktunya berbeda-beda, jadi kurang maksimal dalam pengendalian pandemi di tingkat populasi. Sehingga untuk mengantisipasi peningkatan kasus penting mencegah virus bersirkulasi di populasi," tambahnya.
Capaian Vaksinasi COVID-19 Indonesia
Indonesia sendiri memiliki target sasaran vaksinasi COVID-19 sebesar 234,6 juta. Hingga saat ini vaksinasi terus digenjot demi meningkatkan imunitas terhadap infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Berdasarkan data per 18 Desember 2022, berikut capaian vaksinasi COVID-19 di Tanah Air
Vaksinasi I: 203.907.483
Vaksinasi II: 174.587.290
Vaksinasi III: 67.950.179
Vaksinasi IV: 1.093.129
Advertisement