Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO) memastikan 111 laboratorium (lab) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT pada 2023.
Chief Operating Officer DTO Kemenkes Republik Indonesia Daniel Oscar Baskoro mengatakan, upaya integrasi telah dilakukan dengan uji coba dan pendampingan integrasi SATUSEHAT terhadap lab.
Baca Juga
Uji coba dan pendampingan memasuki fase kelima untuk use case (pemodelan sistem) ke laboratorium dan dilakukan kepada sejumlah pengelola Sistem Informasi Laboratorium (SIMLAB) pada 15 - 16 Desember 2022 di Jakarta.
Advertisement
Hasilnya, sebanyak 111 laboratorium dipastikan siap terintegrasi dengan SATUSEHAT pada awal tahun 2023.
“Beberapa di antaranya, merupakan laboratorium dengan jaringan yang luas di Indonesia. Ini menjadi langkah awal yang baik bagi upaya perluasan implementasi dan integrasi SATUSEHAT di seluruh fasyankes,” kata Oscar di Jakarta, ditulis Senin (2/1/2023).
Oscar menerangkan bahwa integrasi SIMLAB ke SATUSEHAT memiliki tantangan tersendiri. Sebab, use case yang dipakai di laboratorium berbeda dengan yang diterapkan di puskesmas, rumah sakit maupun klinik.
“Kami telah menyiapkan use case tersendiri untuk integrasi laboratorium dengan SATUSEHAT, sehingga uji coba dan pendampingan hari ini berjalan lancar,” terang Oscar sekaligus Lead SATUSEHAT.
SATUSEHAT merupakan sebuah platform yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasyankes dalam bentuk Rekam Medis Elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.
Informasi untuk Deteksi Penyakit
Melalui proses uji coba integrasi yang dilakukan Kemenkes, para peserta diberikan pendampingan untuk saling memperlihatkan data kesehatan yang tersimpan di masing-masing SIMLAB secara near real-time melalui platform SATUSEHAT.
"Sehingga dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan di laboratorium untuk mendapatkan informasi kesehatan individu dalam upaya deteksi penyakit," Daniel Oscar Baskoro melanjutkan.
Salah satu peserta uji coba dari Parahita Diagnostic Center, Prevandito menyatakan, adanya kegiatan uji coba membuatnya dapat memahami secara utuh terkait prinsip dan teknis standardisasi dan integrasi data ke dalam SATUSEHAT.
Meski begitu, ia pun berharap pendampingan dapat terus diberikan kepada peserta.
“Karena masih ada penyesuaian dari sistem data yang kami miliki agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kemenkes, kami berharap pendampingan akan terus diberikan sampai sistem kami dapat benar-benar terhubung ke dalam SATUSEHAT,” ucap Prevandito dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Hingga berita ini dikeluarkan, sepanjang 2022 Kemenkes telah melakukan serangkaian uji coba dan pendampingan SATUkepada sejumlah klinik, rumah sakit dan Puskesmas di Pulau Jawa - Bali. Hasilnya, terdapat 9.422 fasyankes yang telah siap terintegrasi SATUSEHAT pada awal tahun 2023.
Advertisement
Proses Panjang Integrasi SATUSEHAT
Sebagai upaya menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik melalui transformasi digital, Kemenkes meluncurkan Indonesia Health Services (IHS) sebagai platform transformasi dan integrasi data layanan kesehatan nasional dengan nama ‘SATUSEHAT’ di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/7/2022).
”Hari ini, secara resmi kita memperkenalkan SATUSEHAT sebagai nama Indonesia Health Services yang merupakan platform integrasi dan standardisasi layanan data kesehatan di Indonesia,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Adanya platform ini, pasien tidak perlu mengisi formulir baru saat berpindah fasyankes. Pasien juga bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatannya secara lebih transparan karena resume rekam medis di rumah sakit dicatat dan direkam secara digital dengan aman melalui persetujuan (consent) pemilik data.
”Hal ini sejalan dengan rencana Kemenkes RI dalam mentransformasikan PeduliLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat. Jadi, manfaatnya akan semakin berkembang dari yang semula untuk penanganan pandemi bertransformasi menjadi lebih luas lagi,” jelas Budi Gunadi.
Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji menerangkan bahwa platform integrasi SATUSEHAT dibuat melalui proses yang panjang.
Mulai dari perencanaan, jajak pendapat dari para ahli hingga uji coba fase alpha dan beta dengan peserta dari beragam latar belakang institusi seperti rumah sakit, laboratorium, health-tech, farmasi, klinik mandiri, praktisi hingga akademisi.
”Platform ini telah diuji coba kepada 41 rumah sakit vertikal milik pemerintah pada tahap alpha testing dan sedang berlangsung uji coba fase beta yang melibatkan 31 institusi dari latar belakang yang berbeda-beda,” terang Setiaji.
Lebih Efisien dan Transparan
Setiaji menekankan, berbagai aspek pun tak luput jadi perhatian Kemenkes pada setiap proses pembangunan platform SATUSEHAT, mulai dari aspek teknologi, regulasi, keamanan sistem dan privasi hingga hal-hal pendukung lainnya.
Hal ini dilakukan untuk menjamin keberlangsungan sistem hingga perlindungan data pribadi masyarakat sebagai pengguna.
Pada acara ini juga ditunjukkan secara langsung (live demo) gambaran, bagaimana proses pertukaran data pasien melalui integrasi SATUSEHAT dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dimiliki rumah sakit maupun laboratorium dengan aplikasi PeduliLindungi.
”Kita tunjukkan dengan platform ini, journey pasien menjadi jauh lebih cepat ketika berobat di rumah sakit maupun saat melakukan pengecekan kesehatan di laboratorium. Dengan teknologi, semua jadi lebih efisien dan transparan,” sambung Setiaji.
Pada Juli 2022, sudah ada 16 fasyankes yang telah terintegrasi dengan SATUSEHAT. Empat belas di antaranya merupakan peserta dari fase alpha testing, yaitu 10 rumah sakit umum daerah (RSUD) di DKI Jakarta dan 4 rumah sakit vertikal milik Kemenkes.
Dari fase beta testing ada dua lembaga yang telah terintegrasi, yaitu PT Jasamedika Saranatama (RSJP Paramarta) dan PT Kimia Farma Diagnostika. Selain itu, terdapat dua rumah sakit pemerintah lainnya yang sedang dalam fase pengembangan dan akan segera terintegrasi.
”Harapannya hingga akhir tahun 2022 ini, terdapat 8.000 fasyankes yang terintegrasi dengan SATUSEHAT dan target seluruh fasyankes terintegrasi di tahun 2023 mendatang,” tutup Setiaji.
Advertisement