Liputan6.com, Jakarta - Seluruh klinik di DKI Jakarta ditargetkan dapat segera menerapkan sistem Rekam Medis Elektronik (RME). Target ini sejalan dengan adanya uji coba platform SATUSEHAT Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terhadap sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di DKI Jakarta beberapa hari lalu.
SATUSEHAT merupakan sebuah platform yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasilitas pelayanan kesesehatan (fasyankes) dalam bentuk Rekam Medis Elektronik guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.
Baca Juga
Kasie Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Verry Adrian menjelaskan, upaya pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT selaras dengan dengan rencana kerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang pada tahun ini menargetkan penerapan RME di seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas.
Advertisement
“Alhamdulillah, atas kolaborasi dan dukungan Kemenkes RI, target tersebut berhasil kami wujudkan pada akhir tahun ini," kata Verry dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (29/11/2022).
"Tidak hanya RSUD dan Puskesmas, namun kami juga berharap seluruh fasyankes primer lainnya seperti klinik di DKI Jakarta juga dapat segera mencapai 100 persen menerapkan RME dan terintegrasi dengan SATUSEHAT."
Verry pun berharap, nantinya akan semakin banyak modul-modul fasyankes lainnya dapat terintegrasi dengan SATUSEHAT yang diluncurkan Kemenkes. Sehingga hal itu dapat mendorong peningkatan kualitas data dan layanan kesehatan bagi masyarakat di DKI Jakarta.
Klinik Terintegrasi SATUSEHAT
Kemenkes kembali menggelar pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT kepada sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Pulau Jawa-Bali. Kali ini, giliran DKI Jakarta, yang menjadi provinsi pertama yang melakukan uji coba integrasi dengan fasyankes klinik pada 22-23 November 2022.
“Selain rumah sakit dan puskesmas, untuk pertama kalinya klinik juga dilibatkan dalam pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT terutama pada use case imunisasi,” kata Product Manager Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Jeremia Suryanegara, Rabu (23/11/2022).
Jeremia menjelaskan, hal tersebut didorong atas hasil riset dan diskusi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terkait perilaku masyarakat yang terdata cenderung melakukan imunisasi anak di klinik selain Puskesmas dan Rumah Sakit.
Dalam melakukan uji coba integrasi, para peserta diberikan pendampingan untuk saling bertukar informasi data kesehatan melalui platform SATUSEHAT. Mulai dari data informasi kunjungan hingga diagnosis pasien yang tersimpan di masing-masing sistem informasi fasyankes.
“Integrasi ini nantinya dapat memudahkan pasien saat melakukan rujukan atau berpindah layanan ke fasyankes yang berbeda. Karena rekam medis mereka tercatat secara digital," lanjut Jeremia.
"Tentunya, seluruh aktivitas tersebut dapat dilakukan fasyankes setelah mendapatkan persetujuan pasien."
Advertisement
Klinik Pilihan Pertama Masyarakat
Di sisi lain, adanya bantuan machine learning, kumpulan data yang diperoleh secara near real-time dan tersimpan di platform SATUSEHAT dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai landasan dari pengambilan kebijakan strategis, baik pada tingkat pusat maupun daerah.
Pengembang Sistem Informasi Klinik (SIMKLINIK) dan Chief Technology Officer (CTO) PT Medifa Infoyasa Suryantara, Septu Jamasoka yang hadir sebagai peserta mengapresiasi Kemenkes RI.
Ini karena telah melibatkan para pengembang (developer) sistem informasi klinik di Jakarta untuk mendapatkan pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT.
Menurut Septu, klinik juga memiliki peran penting dalam pemberian pelayanan kesehatan ke masyarakat sebagai bagian dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Selain imunisasi, klinik seringkali menjadi pilihan pertama masyarakat untuk melakukan pengobatan. Dengan adanya pencatatan rekam medis pasien di klinik yang terintegrasi SATUSEHAT, dapat membantu dan memudahkan para dokter untuk melakukan diagnosis lanjutan dan pengobatan yang lebih presisi di rumah sakit rujukan,” imbuhnya.
Siap Terintegrasi SATUSEHAT
Dari kegiatan pendampingan dan uji coba platform SATUSEHAT, sebanyak 414 sistem informasi fasyankes di DKI Jakarta siap terintegrasi dengan SATUSEHAT. Angka tersebut terdiri dari 75 Sistem Informasi Manajemen Klinik (SIMKLINIK), 24 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS), dan 315 Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS).
Sementara itu, sepanjang uji coba SATUSEHAT dilakukan di lima provinsi di Pulau Jawa - Bali, ada total 7.920 fasyankes di pulau Jawa - Bali yang siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT.
Setelah DKI Jakarta, dalam waktu dekat pendampingan dan uji coba integrasi SUATUSEHAT akan dilanjutkan di Provinsi Banten.
Kemenkes menargetkan 12.000 fasyankes akan terintegrasi dengan SATUSEHAT pada tahun 2022 dan seluruh fasyankes pada tahun 2023 mendatang.
Kesuksesan kegiatan kali ini didukung oleh United States Agency for International Development - The Country Health Information Systems and Data Use (USAID CHISU), serta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Advertisement