Liputan6.com, Jakarta - Ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, ada juga yang suka karena terbiasa.
Umum untuk berteman dengan lawan jenis, sebab selagi Anda menikmati waktu bersama, maka jenis kelamin bukanlah hal penting lagi.
Baca Juga
Dalam sebuah pertemanan, tentunya Anda menghabiskan waktu bersama, misalnya nongkrong di kafe, olahraga bareng, atau jalan-jalan untuk melihat keindahan alam. Saking seringnya bersama, tak dapat dipungkiri bahwa benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Anda.
Advertisement
Meski berusaha disangkal, psikoterapis Madison McCullough, LCSW mengatakan bahwa Anda telah jatuh cinta dengan teman sendiri jika Anda:
-Tertarik secara seksual dan fisik kepadanya
-Sering memikirkan dia, bahkan ketika tidak berada di sekitarnya
-Ingin selalu hadir ketika dirinya memiliki rencana
-Selalu menemukan alasan untuk membahas si dia dalam percakapan ketika orangnya tidak ada
-Membayangkan bagaimana rasanya mencium, memeluk, atau berkencan dengannya
-Ingin lebih banyak menghabiskan waktu luang bersamanya ketimbang teman-teman lain
-Mengalami gejala fisiologis tertentu seperti grogi, berkeringat, mulut kering, atau kupu-kupu di perut
-Bekerja ekstra kapan pun dia membutuhkan sesuatu, lebih dari yang dilakukan untuk teman lainnya
-Merasa cemburu dengan hubungan romantis yang dijalani si teman
-Ketika dia berada di sekitar Anda, muncul perasaan ingin mendekat atau menyentuhnya secara fisik
-Menggoda dan merayunya terus-menerus
-Menganalisis pesan teks Anda dengan dia
-Berdandan ketika keluar dengannya
-Melakukan hal-hal yang biasa dilakukan pasangan bersamanya
-Mengajak teman tersebut untuk pergi berdua
-Memperhatikan gerakannya ketika berada di sekitar Anda.
Yang Harus Dilakukan jika Jatuh Cinta dengan teman Sendiri
Ketika Anda sadar jatuh cinta dengan teman sendiri, inilah saatnya untuk memutuskan apa yang ingin dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan jika Anda berada dalam situasi ini menurut situs Mind Body Green:
1. Jangan Menyangkal Perasaan
Karena Anda tidak ingin mengubah banyak hal, mungkin ada bagian dari diri Anda yang ingin menghindari, mengabaikan, atau menyangkal perasaan yang mulai tumbuh. Akan tetapi, McCollough mengatakan yang terbaik adalah mengatakan yang sejujurnya.
"Hanya karena Anda menyadari perasaan ini, tidak berarti Anda perlu mengikutinya, tetapi penting untuk mengakui secara internal bahwa perasaan itu ada di sana sehingga Anda dapat mengakses dukungan emosional yang dibutuhkan," ujarnya.
2. Jujurlah Tentang Apa yang Diinginkan
Pikirkan alasan Anda jatuh cinta padanya. Apakah kehadiran teman mengisi kekosongan yang Anda rasakan? Apakah Anda tengah bertengkar dengan kekasih saat ini yang membuat Anda mempertimbangkan mengakhiri hubungan tersebut dan mencari pasangan baru?
Atau mungkinkah Anda baru punya kesempatan karena si teman akhirnya putus dengan pacarnya?
Ketahui apakah Anda jatuh cinta dengannya atau apakah teman tersebut menjadi cerminan masalah yang belum ditemukan yang mungkin Anda inginkan dari koneksi. Mengurai seluk-beluk ketertarikan beserta dengan niat dan harapan akan membantu Anda mengetahui alasan munculnya perasaan yang dialami.
Advertisement
3. Ketahui Bahwa Hal yang Dipertaruhkan Cukup Besar
Anda perlu memikirkan matang-matang mengenai apa yang harus dilakukan ketika Anda jatuh cinta dengan teman sendiri karena hubungan Anda berdua dipertaruhkan. Penting untuk menangani hubungan persahabatan dengan hati-hati sehingga Anda dapat menjaga persahabatan jika ternyata si dia tidak merasakan hal yang sama.
Sulit untuk mempertimbangkan kenyataan menyakitkan bahwa mungkin cinta Anda bertepuk sebelah tangan atau teman yang disayang tidak tertarik menjalin hubungan spesial. Risiko kehilangan persahabatan karena sulit untuk memulihkan rasa canggung yang muncul setelah menyatakan perasaan juga ada.
Meskipun demikian, mengetahui bahwa Anda mempertaruhkan hal besar membantu menemukan cara terbaik untuk membicarakannya dengan tenang.
4. Cari Tahu Apakah Dia Juga Merasakan yang Sama
Karena dia adalah teman Anda, kemungkinan Anda akan tahu bagaimana dirinya berperilaku ketika menyukai seseorang. Sebelum Anda melakukan percakapan, perhatikan gerak-geriknya. Perhatikan bagaimana dirinya bertindak di sekitar Anda.
"Jika terdapat riwayat menggoda dalam hubungan, pengakuan ketertarikan timbal balik, atau firasat yang dimiliki bahwa orang ini mungkin juga jatuh cinta pada Anda, risikonya lebih rendah," ujar McCullough.
5. Prioritaskan Pertemanan saat Menyatakan Perasaan
Jika Anda telah memutuskan bahwa Anda tidak dapat menahan diri, penting untuk memusatkan persahabatan ketika menyatakan perasaan.
Alih-alih membuat pernyataan cinta yang romantis dan berani, undanglah dia untuk berbagi momen berdua yang tenang dengan percakapan yang sederhana dan jujur tentang perasaan Anda. Hormati perasaannya dan berikan waktu memproses emosi tersebut, terutama jika itu merupakan kejutan baginya.
Selama percakapan, pastikan untuk memprioritaskan teman dengan menghormati perasaan dan hak untuk memilih melalui tindakan dan ucapan Anda.
"Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah teman jatuh cinta pada Anda adalah dengan bertanya," aku McCullough.
"Jika komunikasi yang terbuka dan jujur adalah dasar dari persahabatan Anda, mungkin ada ruang untuk melakukan percakapan langsung—dan juga menyenangkan—tentang bagaimana perasaan Anda berdua."
Jika teman juga merasakan hal yang sama, maka Anda berdua dapat mengkomunikasikan mengenai hubungan selanjutnya. Namun, bila ternyata cinta Anda bertepuk sebelah tangan, pahami bahwa pertemanan mungkin tidak dapat kembali seperti semula sebab mungkin saja orang tersebut merasa canggung terhadap Anda.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement