Liputan6.com, Jakarta Awal Ramadhan 2023, terjadi peningkatan penjualan oralit. Masyarakat banyak membeli oralit karena diyakini dapat mencegah dehidrasi.
“Kayaknya gara-gara rame di base sebelah, aku barusan nyari ini (oralit) ke 4 apotek deket rumah tapi cuma dapet 3 sachet doang karena pada abis. Padhal buat nenekku yang emang lagi diare, plis gais jangan panic dan over buying yaa,” cuit akun Twitter @tanyaka***.
Baca Juga
Panic buying oralit juga dirasakan oleh warganet lain yang juga melihat bahwa produk ini kini harganya sudah dinaikkan.
Advertisement
“Udah ya guys, udah cukup panic buying oralitnya. Soalnya aku lihat oralit udah banyak habis dan dinaikkan harganya. Ini bukan puasa pertama kalian juga kan?” kata akun @FOODFESS2.
Akun Twitter tersebut turut membagikan ulang unggahan dari dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta yang memberi tips puasa lancar versi dirinya dengan minum oralit. Denta menuturkan dalam akun pribadinya itu bahwa saaat sahur cukup minum segelas oralit dan air putih.
"Tips puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih, lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya, banyakin serat. Hindari buffet ayce (all you can eat), sisanya fokus ibadah," kata Denta dalam unggahan di Twitter pribadinya @sdenta.
Makan Besar Satu Kali Cukup?
Denta juga menyampaikan bahwa makan besar satu kali sebelum Isya di bulan Ramadhan sudah dapat mencukupi kebutuhan gizi orang dewasa yang sehat.
"Pada dasarnya cukup," kata Dokter Denta kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis 23 Maret 2023.
"Insya Allah tercukupi (gizinya). Kalau nggak ada kondisi khusus, tubuh manusia dewasa sebenarnya enggak butuh makan sering-sering," dia menambahkan.
Denta menggarisbawahi bahwa minum oralit tidak bertujuan untuk mengganti full meal atau makanan harian. Tujuan minum oralit untuk memperbaiki hidrasi.
"Tubuh sudah dibekali dengan fitur glikogenesis, glikogenolisis, hingga glukoneogenesis sehingga mampu membuat ‘full meal’ nya secara mandiri. Masalah saat puasa itu soal hidrasi yang kurang baik, itu yang disasar dari oralit," ujarnya.
Advertisement
Tanggapan Dokter Gizi Komunitas
Pernyataan soal sahur cukup dengan minum oralit dan air putih mendapat tanggapan dari dokter ahli gizi komunitas Tan Shot Yen. Menurut Tan, ketika sahur, tubuh tetap membutuhkan asupan makan yang sehat.
“Sahur itu makan, bukan minum oralit,” kata Tan kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Kamis 23 Maret 2023.
Tan menambahkan, oralit merupakan cairan isotonik yang digunakan untuk dehidrasi akut.
“Oralit prinsipnya cairan isotonik. Digunakan untuk kondisi dehidrasi akut. Tanpa makan lengkap, enggak mungkin dong,” jelasnya.
Dokter Tan: Ikuti Sunnah Nabi
Lebih lanjut, Tan menyampaikan bahwa dehidrasi saat puasa tidak sama dengan dehidrasi akibat diare berat atau hilangnya cairan pada olahragawan.
“Puasa kan ibadah agama. Dehidrasinya tidak sama dengan kondisi diare berat atau olahragawan kehilangan cairan,” ujar Tan.
Ia pun berpesan agar mengikuti sunnah nabi yang dinilai paling akurat. Contohnya berbuka dengan tiga buah kurma dan air putih.
“Ikuti sunnah nabi, itu yang paling akurat. Kembali lagi, aturan puasa nggak boleh dibelokkan semena-mena. Apa yang diajarkan agama pasti ada maknanya,” tutup Tan.
Advertisement