Liputan6.com, Jakarta - Menggaruk-garuk kulit gatal adalah hal yang wajar dilakukan kucing. Namun, jika anabul melakukannya terus menerus, pemilik perlu was-was.
Dalam istilah medisnya, rasa gatal pada hewan peliharaan disebut pruritus, seperti melansir PetMD. Pada anjing dan kucing, sebagian besar penyakit kulit yang dialami adala pruritus.Â
Baca Juga
Penyebab Kucing Garuk Tubuh Terus
Pruritus dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu infeksi, alergi, dan hal lainnya.
Advertisement
Infeksi seringkali merupakan infeksi parasit, meskipun infeksi bakteri dan jamur juga sering terjadi.
Selain infeksi, alergi merupakan penyebab yang ditandai dengan peradangan. Hal ini terjadi ketika kucing menghirup, menelan, atau bersentuhan dengan pemicu alergi. Alhasil, sistem kekebalannya dapat bereaksi berlebihan dan gatal-gatal.
Penyebab lainnya dari pruritus kucing bisa beragam. Mulai dari penyakit bawaan, genetik, gangguan autoimun, hingga kanker dapat menimbulkan sensasi gatal pada kulit.
Oleh karena itu, penting untuk menghubungi dokter hewan agar penyebab gatal dapat diketahui.
Setelah dokter hewan menentukan penyebabnya, dilakukan perawatan untuk menghilangkan penyebab tersebut. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dan meningkatkan kualitas hidup anabul.
Infeksi atau penyakit menular juga bisa jadi alasan kucing terus merasa gatal. Beberapa infeksi tersebut bisa jadi merupakan penyakit-penyakit berikut.
1. Infeksi Jamur Kulit Ringworm
Infeksi jamur kulit ringworm sering juga disebut dengan kurap. Infeksi ini merupakan penyebab paling umum dari kulit gatal kucing.Â
Lebih lanjut, infeksi ini dapat menular ke manusia. Oleh sebab itu, tes laboratorium PCR merupakan langkah yang paling aman.
2. Infeksi Parasit
Umumnya, infeksi parasit juga dapat menyebabkan kucing menjadi gatal. Parasit yang hidup di kulit mencakup kutu, tungau, dan lainnya.
Pemilik kucing peliharaan gatal hampir selalu terkejut ketika tahu penyebabnya adalah kutu. Sebab, mereka merasa kebersihan kucing telah terjaga.
Namun, tercatat bahwa kutu menjadi penyebab lebih dari 50% kasus kucing yang gatal.
Biasanya, infeksi kutu ditandai dengan kucing yang gatal di bagian belakang tubuh, terutama di dekat pangkal ekor. Jika berkonsultasi dengan dokter hewan, kulit dan bulu akan diperiksa. Pemeriksaan sering kali menggunakan sisir kutu.
3. Alergi Makanan
Pada kucing, alergi makanan biasanya disebabkan oleh asupan protein seperti ayam atau ikan.Â
Menurut dokter kulit hewan, uji coba makanan adalah cara terbaik dan hemat biaya untuk mengevaluasi alergi makanan pada kucing.
Selama uji coba makanan, kucing tidak diberi makan apa pun kecuali diet terhidrolisis. Diet terhidrolisis adalah resep makanan hewan peliharaan yang tidak dapat menimbulkan respons alergi. Sebab, protein dalam makanan telah dipecah menjadi potongan-potongan kecil (asam amino). Alhasil, sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengenalinya sebagai protein.
Uji coba makanan biasanya berlangsung selama delapan minggu (walaupun ada bukti yang muncul bahwa uji coba makanan yang lebih pendek dimungkinkan dengan bantuan steroid, setidaknya pada anjing).
Advertisement
4. Alergi Lingkungan
Alergi lingkungan disebabkan oleh pemicu yang dihirup oleh kucing. Alergi ini dapat diduga kuat disebabkan faktor musiman atau tempat tinggal.
Seperti pada manusia, pengujian alergi pada kucing melibatkan injeksi sejumlah kecil lusinan pemicu alergi yang umum. Kemudian, dokter hewan memeriksa reaksi kulit terhadap setiap suntikan secara visual.
5. Dermatitis Alergi Kutu
Dermatitis alergi kutu dilaporkan sebagai penyebab gatal pada kucing yang paling umum.
Penyakit ini berupa alergi terhadap air liur kutu yang mengakibatkan respons imun tidak proporsional. Alhasil, timbul rasa gatal yang parah.
Gatal di bagian belakang tubuh kucing adalah tanda umum dari dermatitis alergi kutu.
6. Alergi Kontak
Alergi kontak dapat menyebabkan kucing menjadi gatal setelah bersentuhan dengan pemicu. Alergi ini disebut sebagai salah satu alergi yang jarang terjadi pada kucing.
Pemicu alergi kontak dapat berupa kain, pewarna, bahan pembersih, plastik, dan tanaman tertentu.
Tidak seperti alergi lingkungan, alergi kontak mudah dihindari ketika pemicunya diketahui. Karena itu, pengobatan alergi kontak biasanya difokuskan pada terapi jangka panjang. Tujuannya, untuk menghilangkan pemicu, daripada kucing perlu dirawat.
Tips Mengatasi Tubuh Kucing Gatal dari Rumah
Untuk mengatasi dan mengurangi gatal pada kucing, para pemilik anabul dapat melakukan dua hal ini dari rumah.
Mandi dengan Air Hangat
Secara umum, mandi dengan bersih bisa jadi tempat teraman untuk mencoba mengurangi rasa gatal pada kucing.
Air hangat bermanfaat untuk menenangkan kulit dengan membersihkan bekas luka, ketombe, serbuk sari atau debu, serta kotoran lain yang dapat menyebabkan iritasi langsung.
Gunakan Collar Cone untuk Mencegah Goresan
Collar cone adalah alat penutup untuk kucing di bagian leher agar tidak menjilati atau menggaruk bagian tubuh mereka. Mengenakan ini pada anabul selama seminggu atau lebih bisa jadi metode yang aman untuk dicoba di rumah.
Perlu diingat, collar cone hanya akan mencegah kucing menjilati kulit yang terkena. Sebab, menjilat berlebihan dapat meningkatkan iritasi dan peradangan.Â
Advertisement