Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyiapkan 2.074 posko kesehatan di jalur mudik Lebaran Idul Fitri 2023.
Di posko-posko ini akan disiapkan ambulans baik yang roda empat maupun roda dua. Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Maxi Rein Rondonuwu ambulans roda dua menjadi kendaraan penting untuk menolong pasien ketika macet.
Baca Juga
Belajar dari mudik tahun lalu, ada beberapa pemudik yang terkena dehidrasi hingga pingsan karena kemacetan di jalan
Advertisement
“Tahun lalu banyak yang dehidrasi di jalan makanya ambulance motor penting. Puluhan orang bisa terselamatkan dengan ambulans sepeda motor, ada sirine dan peralatan medik, ada logistik. Penting sekali untuk disediakan di posko karena berguna ketika macet,” kata Maxi dalam acara pelepasan tim pemantauan pos kesehatan di Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).
Dia menambahkan, motor-motor yang digunakan untuk ambulans motor di jalur mudik Lebaran Idul Fitri 2023 pun tidak usah membeli baru. Namun, menggunakan motor staf setempat yang diberi tambahan sirine, peralatan medik, dan logistik.
“Motor nggak usah beli lagi, pakai yang ada. Setelah selesai, peralatan itu tinggal dilepas dan disimpan,” ujar Maxi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes RI Yanti Herman mengatakan bahwa ambulans roda dua atau ambulans motor adalah sepeda motor yang dilengkapi sirine dan logistik untuk mengantarkan pasien ke fasilitas kesehatan.
Peran Ambulans Roda Dua
Senada dengan Maxi, Yanti juga mengatakan bahwa ambulans roda dua dapat digunakan di jalur mudik terutama ketika macet.
“Terkait kendaraan motor, itu digunakan saat terjadi kemacetan. Pengalaman kemarin di Pelabuhan itu suka macet, jadi kalau ada yang butuh layanan kesehatan, motor itu yang bergerak ke sana.”
“Jika pasien perlu dievakuasi ya dibawa, kalau tidak, minimal tenaga kesehatan yang membawa ambulans roda dua itu bisa memberi pelayanan,” tambah Yanti.
Jadi, lanjutnya, pelayanan yang dilakukan di masing-masing posko adalah pelayanan medik dasar. Jika ada yang butuh dirujuk maka ambulans yang akan mengevakuasi, ini menjadi alasan mengapa posko tersebut bekerja sama dengan dinas Kesehatan (Dinkes).
Advertisement
Peran Posko Kesehatan
Yanti juga menjelaskan soal peran posko kesehatan. Menurutnya, posko inin bisa memberikan pelayanan dan pengobatan.
“Jadi ada sekitar 10.374 puskesmas yang sudah disiapkan. Sedangkan, untuk poskonya itu per tanggal 11 April ada 2.074 posko,” kata Yanti.
Posko-posko ini tersebar di berbagai tempat seperti di tol, rest area, exit tol, dan di daerah jalur arteri. Jalur arteri ini tergantung dari masing-masing dinas kesehatan, daerah mana yang dimitigasi.
“Dari tahun ke tahun biasanya sama ya, ada posko kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, itu bergabung jadi posko terpadu. Lalu juga di tempat ibadah di masjid-masjid raya seperti kita di Istiqlal ada ya, lalu juga di tempat wisata,” kata yanti.
Penambahan Titik Posko
Jika dibandingkan tahun lalu, pemudik tahun ini jumlahnya meningkat 40 persen. Dari 80,5 menjadi 123,8 juta jiwa.
Mengingat ada penambahan pemudik, maka jumlah posko pun ditambah.
“Jadi titik-titik posko ditambah di beberapa provinsi. Jawa Timur ditambah poskonya karena kan kebanyakan arus memang ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, itu ada beberapa penambahan posko.”
“Jadi ada sekitar 2.074 posko yang sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan. Nanti juga setiap posko akan melaporkan biar bisa kita lihat ada peningkatan tren penyakit atau tidak. Laporannya harian, tim 24 jam di piketkan,” kata Yanti.
Advertisement