Manfaat Remaja Tidur Terjadwal, Bisa Kurangi Depresi dan Kesulitan Berkonsentrasi

Jadwal tidur yang teratur setiap hari dapat mencegah masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, perubahan mood, dan pola pikir negatif.

oleh Tiara Laninda diperbarui 01 Mei 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi tidur, mimpi
Ilustrasi tidur (Photo by Viki_B on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Jadwal tidur yang teratur setiap hari dapat mencegah masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, perubahan mood, dan pola pikir negatif.  Hal ini disampaikan oleh psikolog di Priory Wellbeing Center Dubai, Catherine Musa. 

Menurut Musa, masalah-masalah ini dapat timbul dari kurang tidur dalam jangka panjang. Musa mengatakan bahwa menjaga jadwal tidur yang konsisten merupakan perubahan terbesar yang dapat membantu tidur nyenyak di malam hari.

Kurang tidur dapat memengaruhi semua orang, terutama remaja yang berpengaruh pada perkembangan kognitif dan emosional mereka, sehingga tidak boleh diabaikan.

Remaja membutuhkan 8-10 jam setiap malamnya, tetapi studi menunjukkan bahwa hingga 70 persen siswa sekolah tidak mendapatkan cukup tidur.

“Sifat usia remaja mungkin membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan jumlah tidur yang tepat,” kata Musa kepada Al-Arabiya English.

“Secara biologis, dorongan tidur mereka cenderung membangun lebih lambat. Artinya mereka tidak cenderung merasa lelah sampai larut malam. Ini merupakan akibat dari tubuh mereka yang tidak memproduksi melatonin sampai siang seperti orang dewasa,” lanjutnya.

Oleh karena itu, banyak remaja sulit tidur cukup awal untuk memastikan tidur selama 8 jam seperti yang direkomendasikan. 

Mereka kemudian mencoba mengejar ketinggalan tidur di akhir pekan. Padahal, ini justru membuat jadwal tidur mereka semakin terlambat. Banyak tuntutan seperti sekolah, tugas rumah, les, dan ekskul juga dapat membuat jadwal tidur mereka semakin terganggu.

Kurang Tidur Bisa Timbulkan Depresi dan Kesulitan Berkonsentrasi

Studi terbaru menunjukkan bahwa kualitas tidur yang baik bisa sangat meningkatkan kesehatan mental, seperti gejala stres, cemas, dan depresi.

Musa menyarankan remaja untuk membuat jadwal tidur yang tetap untuk merasa lebih segar saat bangun.

"Tubuh kita membutuhkan rutinitas, jadi membuat jadwal tidur bisa membantu tubuh kita untuk tidur lebih mudah di malam hari dan bangun dengan segar di pagi hari. Kuncinya adalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan,” jelas Musa.

Sering kurang tidur dalam jangka panjang bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi dan mengingat, serta sulit menyelesaikan masalah.

Selain itu, hal ini juga bisa membuat mood berubah dengan cepat atau mood swing, mudah tersinggung, emosi meledak-ledak, dan mengambil perilaku yang berisiko dan tidak terkontrol, seperti penyalahgunaan zat.

Tetapkan Rutinitas dan Jadwal yang Konsisten

Ilustrasi Perempuan Tidur (sumber: unsplash)
Ilustrasi Tidur (sumber: unsplash)

Menetapkan Jadwal Tidur yang Konsisten

Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari dapat membantu mengatur waktu tubuh dan membuat lebih mudah tidur di malam hari. Usahakan untuk mendapatkan setidaknya 7-8 jam tidur setiap malam.

Menetapkan rutinitas menyenangkan menjelang tidur

Lakukan hal-hal yang membantu tubuh Anda untuk santai dan siap tidur. Misalnya dengan mandi air hangat, membaca buku, dengar musik yang menenangkan, atau lakukan meditasi atau latihan napas dalam.

Apabila ada pikiran yang mengganggu, tulislah secara singkat dan atur penyelesaian masalah di keesokan harinya. 

Aktif pada siang hari

Cobalah untuk keluar rumah sebanyak mungkin selama siang hari. Ini dapat memberikan Anda paparan cahaya matahari yang bermanfaat untuk mengatur pola tidur dan membuat tidur lebih nyenyak. 

Hindari Konsumsi Kafein

Efek Mengonsumsi Kafein
Ilustrasi kafein Credit: unsplash.com/Nathan

Hindari konsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein seperti kopi, teh, cokelat, atau minuman berenergi minimal 7-8 jam sebelum waktu tidur.

Kafein yang terkandung di dalamnya dapat merangsang sistem saraf pusat, mengganggu kualitas tidur, serta membuat Anda kesulitan untuk tertidur dengan nyenyak.

Ciptakan suasana tidur yang nyaman

Siapkan suasana tidur yang nyaman dan kondusif untuk tidur. Ini bisa dilakukan dengan cara menjadikan kamar tidur Anda gelap, sunyi, dan sejuk. Gunakan bantal dan kasur yang nyaman dan hindari gangguan seperti TV, laptop, atau telepon.

Kurangi penggunaan gadget sebelum tidur

Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur tidur, yakni melatonin. Hindari menggunakan smartphone, laptop, dan tablet setidaknya satu jam sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.

"Tidur berkualitas seperti 'super power' untuk kesehatan mental. Hal ini sangat penting untuk fungsi otak, konsentrasi, memori, dan regulasi emosional. Tidak peduli berapa usia kita, tidur benar-benar adalah rantai emas yang mengikat kesehatan dan tubuh kita bersama-sama,” tutup Musa.

Infografis TIdur Cukup Untuk Cegah Risiko Penularan Covid-19
Infografis TIdur Cukup Untuk Cegah Risiko Penularan Covid-19. Source: Liputan6
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya