Curhat Pemilik Tinggi 180an Cm, LRT Jabodebek Tidak Ramah buat Si Jangkung

LRT Jabodebek disebut tidak ramah untuk orang-orang yang tinggi

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Agu 2023, 13:42 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 13:42 WIB
Penumpang Light Rail Transit (LRT) yang Memiliki Tinggi Badan Lebih dari 180 Cm Mengeluhkan Bahwa LRT Jabodebek Tidak Ramah buat Orang Tinggi (twitter.com/gerbongbagasi)
Penumpang Light Rail Transit (LRT) yang Memiliki Tinggi Badan Lebih dari 180 Cm Mengeluhkan Bahwa LRT Jabodebek Tidak Ramah buat Orang Tinggi (twitter.com/gerbongbagasi)

Liputan6.com, Jakarta - LRT Jabodebek resmi beroperasi pada Senin 28 Agustus 2023. Di hari pertama usai diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tercatat sebanyak 5.000 orang sudah naik moda transportasi massal berbasis kereta api yang menghubungkan wilayah Jakarta, Depok, Bogor, hingga Bekasi.

"Jadi, kemarin, pada saat kita pertama kali mengoperasikan LRT Jabodebek yang kita mulai pada pukul 02.00 (siang), okupansi yang tercatat hingga pukul 06.00 (sore) lebih dari 5.000 orang," begitu kata Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardoyo dikutip dari Bisnis Liputan6.com pada Selasa 29 Agustus 2023.

Namun, di saat banyak masyarakat menyambut pengoperasian LRT Jabodebek dengan suka cita, orang-orang dengan tinggi badan lebih dari 180 cm justru sebaliknya.

Menurut para Si Jangkung, LRT Jabodebek 'tidak ramah' bagi yang tinggi.

LRT Jabodebek Tidak Ramah untuk Orang Tinggi

Salah satu yang curhat di Twitter adalah pemilik akun @gerbongbagasi pada Minggu 27 Agustus 2023.

Pria yang memiliki tinggi badan 184 cm berbagi kesan-kesannya saat menjajal LRT Jabodebek di masa uji coba.

 

"Mohon maaf ini pintu keretanya pendek & tidak ramah untuk orang setinggi 180 cm,"

"Masuk-keluar kereta nunduk, pindah antar sambungan kereta nunduk, entah ngukur dimensinya pakai standar mana. Kereta MRTJ & LRTJ kayaknya enggak sependek ini," katanya

Hal senada diungkap Bryan, 29 tahun, karyawan swasta yang kantornya berada persis di dekat Stasiun LRT Kuningan. Pria yang tingginya 185 cm merasa bahwa LRT Jakarta terlalu sesak untuk dia.

"Waktu lihat Pak Jokowi (di televisi) nunduk ketika masuk ke dalam LRT, kok pendek ya. Pas saya coba sendiri, ternyata pendek beneran. Kalau enggak hati-hati pas masuk, bisa kejedot," ujarnya kepada Liputan6.com.

 

Curhat Penumpang LRT Jabodebek yang Tingginya 2 Meter

Jumlah Rangkaian LRT Jabodebek yang Beroperasi Ada Sebanyak 27 Trainset dengan 434 Perjalanan dalam Satu Hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Jumlah Rangkaian LRT Jabodebek yang Beroperasi Ada Sebanyak 27 Trainset dengan 434 Perjalanan dalam Satu Hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pengguna Twitter @dyarayyaaaa juga mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja keluhan ini datang dari suami tercinta yang tingginya 210 cm.

Namun, menurut warganet yang lain, transportasi apapun selain LRT Jabodebek, tidak ramah buat orang dengan tinggi lebih dua meter.

"Kak, kalau tingginya 2 meter gini emang sudah pasti enggak ramah di mana-mana sih, Kak," kata akun @Ahmad_nra merespons kicauan Dya Rayya yang kemudian dibalas dengan,"Ramah di hati saya, Kak.".

Target Penumpang LRT Jabodebek Harian

Jumlah Rangkaian LRT Jabodebek yang Beroperasi Ada Sebanyak 27 Trainset dengan 434 Perjalanan dalam Satu Hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Jumlah Rangkaian LRT Jabodebek yang Beroperasi Ada Sebanyak 27 Trainset dengan 434 Perjalanan dalam Satu Hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut Kuswardoyo mengatakan bahwa untuk tahap awal operasional ini, ditarget ada 115.000 penumpang yang bisa diangkut dalam sehari operasi.

Nantinya target penumpang bisa meningkat seiring dengan semakin banyaknya trainset yang dioperasikan.

"Target saat ini kami minimal 115 ribu pengguna dalam setiap harinya," ujarnya.

Diketahui, saat ini tarif LRT Jabodebek dipatok Rp5.000 per perjalanan. Tarif promo ini berlaku sejak dioperasikan perdana hingga akhir September 2023 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya