Pasien DBD Perlu Asupan Air Mengandung Gula dan Elektrolit, Dokter Ungkap Alasannya

Ketika orang terkena demam berdarah dengue, proses yang paling ditakuti yaitu kebocoran plasma atau cairan darah yang menyebabkan darah merembes keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi DBD (Istimewa)
Ilustrasi DBD (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pasien demam berdarah dengue (DBD) perlu minum banyak air mengandung gula dan elektrolit. Dokter spesialis penyakit dalam dari Kelompok Staf Medis RSUPN Cipto Mangunkusumo Dr dr Leonard Nainggolan mengatakan, penyerapan air mengandung gula dan elektrolit di usus lebih tinggi dibandingkan dengan air biasa.

Ketika orang terkena demam berdarah dengue, jelas Leonard, proses yang paling ditakuti yaitu kebocoran plasma atau cairan darah yang menyebabkan darah merembes keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya.

Lebih lanjut Leonard menjelaskan, kondisi tersebut membuat darah jadi kenal dan bisa menimbulkan syok jika tak ditangani dengan baik.

"Kalau darah merembes keluar, membuat darah jadi kental, sehingga kalau tak ditangani dengan baik itu bisa menimbulkan syok, di mana tekanan darahnya drop dan nadinya cepat, sehingga dianjurkan minum yang banyak itu supaya mengganti cairan yang keluar tersebut," jelasnya, Selasa (24/10), dilansir Antara.

Pemberian air mengandung gula dan elektrolit sudah bisa mulai dilakukan saat seseorang menunggu hasil pemeriksaan dokter atas gejala seperti muntah dan bintik-bintik merah pada kulit.

Jika gejala DBD tersebut muncul, Leonard pun menyarankan agar orang yang mengalaminya segera ke dokter atau puskesmas.

"Kalau ada muntah, bintik-bintik merah sebaiknya harus ke pelayanan kesehatan masyarakat, ke dokter atau puskesmas. Jadi enggak bisa lagi tuh ditunda, supaya memastikan itu kemungkinan demam berdarah atau enggak," kata Leonard.

 

Gejala Demam Berdarah Dengue

Gejala demam berdarah lainnya meliputi demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat Celsius dan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.

Gejala lainnya yang umum terjadi antara lain nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot dan tulang, ruam kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, gusi berdarah, mimisan, dan buang air besar berwarna hitam.

 

Anak Kecil dan Orang Tua Berisiko Alami Kondisi Berat Jika Kena DBD

Anak kecil dan orang tua termasuk dalam kelompok orang yang rentan terkena DBD dengan kondisi lebih berat.

Leonard menjelaskan, imunitas pada anak kecil belum sempurna sedangkan pada lanjut usia biasanya telah ada penyakit penyerta sehingga ada risiko mengalami kondisi lebih berat ketika terkena DBD.

"Kalau anak kecil karena imunitasnya belum sempurna. Kalau orang tua biasanya karena ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, sehingga orang tua selain pembuluh darahnya juga lebih rapuh, risiko terkena demam berdarah lebih berat, lebih tinggi," tuturnya.

Demam berdarah atau demam berdarah dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Virus masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya