Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bentuk dukungan moril untuk masyarakat Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan umat Islam, khususnya warga NU, untuk memanjatkan doa Qunut Nazilah.
Menurut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, doa ini dapat dipanjatkan setiap shalat fardhu.
Baca Juga
“Menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama untuk menyelenggarakan shalat ghaib dan doa bersama, guna mendoakan para syuhada dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah,” ujar Yahya di Jakarta, Selasa (31/10/2023) mengutip NU Online.
Advertisement
Dia menjelaskan, Qunut Nazilah dibaca di setiap akhir shalat fardhu, termasuk shalat Jumat. Tepatnya, dibaca setelah selesai baca bacaan pada saat i'tidal di rakaat terakhir.
Jika dilaksanakan pada shalat subuh, pembacaan Qunut Nazilah diawali dengan bacaan doa qunut seperti biasa. Namun, pada shalat lainnya, doa Qunut Nazilah bisa langsung dibaca tanpa diawali dengan qunut subuh.
Berikut bacaan doa Qunut Nazilah yang diinstruksikan NU:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ. اَللّٰهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ. اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فِيْ غَزَّةَ، وَاحْقِنْ دِمَائَهُمْ. اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ، الصُهْيُوْنِيِّيْنَ الْمَلْعُوْنِيْنَ، وأَنْزِلْ غَضَبَكَ عَلَيْهِمْ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ وكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Doa Qunut Nazilah dalam Huruf Latin
Allâhumma innâ nasta‘înuka wa nastaghfiruka wa nastahdîka wa nu’minu bika wa natawakkalu ‘alayka wa nutsnî ‘alaykal khayra kullahu, nasykuruka wa la nakfuruka wa nakhla‘u wa natruku may yafjuruka.
Allâhumma iyyaka na‘budu wa laka nushallî wa nasjudu wa ilayka nas‘â wa naḫfidu, narjû raḫmataka wa nakhsyâ ‘adzâbaka, inna ‘adzâbakal jidda bil kuffâri mulḫiqun.
Allâhumma tsabbit ikhwânanal mujâhidîna fi Filistin, khusushan fi Ghazzah, waḫqin dimâ’ahum. Allâhumma ‘alayka bil Yahûd, ash-shuhyûniyyîna, al-mal‘ûnîna, wa anzil ghadhabaka ‘alayhim.
Allâhumma-nshur dînaka wa kitâbaka wa sunnata nabiyyika Muḫammadin shallallûhu ‘alayhi wa sallam.
Advertisement
Arti Doa Qunut Nazilah
Artinya:
"Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, kami memohon ampunan-Mu, kami memohon petunjuk-Mu, kami beriman kepada-Mu, kami bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur kepada-Mu dan tidak kufur kepada-Mu.”
“Kami berlepas diri dan meninggalkan orang yang mendurhakai-Mu. Ya Allah, kepada-Mu kami menghamba, kepada-Mu kami berdoa dan bersujud, kepada-Mu kami berusaha dan bergegas. Kami mengharap rahmat-Mu, dan kami takut akan siksa-Mu.”
“Sesungguhnya azab-Mu yang berat melekat pada orang-orang kafir. Ya Allah, kuatkanlah saudara-saudara mujahidin kami di Palestina, khususnya di Gaza, dan jagalah darah mereka. Ya Tuhan, hukumlah orang-orang Yahudi Zionis yang terkutuk, dan turunkan murka-Mu kepada mereka. Ya Tuhan, dukunglah agamamu, kitabmu, dan sunnah Nabi-Mu, Muhammad—semoga Allah melimpahkan rahmat pengagungan dan memberi kedamaian kepada beliau."
Sudah Dilakukan di Lingkungan NU
Pembacaan doa Qunut Nazilah sudah dilakukan di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada shalat Jumat, 3 November 2023.
Pembacaan Qunut Nazilah dilakukan untuk mendoakan tragedi dan krisis kemanusiaan di Gaza Palestina imbas digempur Israel sejak 8 Oktober 2023 lalu.
Pembacaan Qunut Nazilah dipimpin pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU, KH Aniq Nawawi selaku khotib dan imam shalat Jumat.
"Qunut Nazilah akan terus dibacakan pada Jumat-Jumat berikutnya. Bahkan pembacaan Qunut Nazilah tidak hanya dilakukan pada shalat Jumat, tetapi juga pada shalat wajib lima waktu," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nahdlah, H Syatiri Ahmad, Jumat (3/11/2023).
Advertisement