Liputan6.com, Jakarta - Warna lendir pada hidung atau biasa dikenal ingus, memiliki arti tentang kondisi kesehatan tubuh. Sebab lendir di hidung terlibat dalam sistem kekebalan tubuh seseorang. Semakin pekat warnanya, maka menandakan tubuh sedang berjuang melawan infeksi.
“Ini adalah garis pertahanan pertama kita melawan virus dan bakteri yang masuk ke rongga hidung,” kata Direktur Sinus Center di Massachusetts Eye and Ear, Boston, Stacey Tutt Gray, MD.
Baca Juga
Pada dasarnya lendir ini merupakan pelumas yang bertugas menghangatkan dan melembapkan udara yang terhirup melalui hidung. Sehingga memiliki kelembapan dan suhu yang nyaman saat udara sampai ke paru-paru.
Advertisement
Lendir di hidung mampu menjadi sistem pertahanan tubuh, karena mengandung antibodi penting yang membantu melawan infeksi. Meski begitu, lendir menjadi masalah jika jumlahnya terlalu banyak atau sedikit.
Menurut profesor bedah kepala dan leher, Justin Turner, MD, Ph.D, mengatakan, masalah kesehatan tertentu seperti beberapa penyakit dan alergi dapat mengubah jumlah, konsistensi, atau warna lendir tersebut.
“Lendir yang terlalu sedikit akan membuat sinus menjadi kering dan tidak nyaman. Sedangkan terlalu banyak, akan membuat hidung kotor,” jelas Turner.
Tubuh akan mulai mengeluarkan lebih banyak ingus untuk menjebak alergen atau bakteri. Sehingga lendir bisa menjadi petunjung tentang apa yang terjadi dengan tubuh. Berikut adalah arti warna lendir, mengutip dari laman Self pada Rabu, 8 November 2023.
1. Ingus Bening
Lendir yang normal dan sehat yaitu berwarna bening, encer, dan jumlahnya banyak.
“Tubuh kita memproduksi sekitar 1 liter lendir dan air liur setiap hari,” jelas profesor di departemen THT, New York University, Erich P. Voigt, MD.
Menurut seorang ahli THT di Klinik Cleveland, Raj Sindwani MD mengatakan, ketika produksi ingus yang banyak bertanda sedang membuang sesuatu dari tubuh. Biasanya disebabkan karena alergi atau iritasi.
“Ketika awal musim dingin tiba-tiba hidung tersumbat dan mulai mengeluarkan cairan, kemungkinan orang tersebut mengalami alergi,” Voigt.
Gejala alergi musiman umumnya dapat berupa bersin, hidung, telinga, mata, dan mulut yang gatal.
Ingus yang bening dengan jumlah berlebih disertai gejala lain seperti batuk dan demam selama tiga atau empat hari, menandakan timbulnya virus lalu menyebabkan pilek.
Sebagian besar lendir ini terbuat dari hasil konsumsi protein, garam, dan terebentuk menjadi antibodi.
Advertisement
2. Keruh dan Kental
Ingus yang berwarna keruh dan kental menandakan seseorang yang alergi terhadap debu. Kondisi ini mengartikan tubuh yang sedang terinfeksi. Sehingga menyebabkan jaringan di saluran hidung meradang dan memperlambat pergerakan lendir.
“Dehidrasi juga bisa membuat ingus sedikit kental. Lendir mencerminkan tingkat hidrasi dalam tubuh kita,” ungkap Sindwani.
Kandungan air yang sedikit membuat ingus menjadi lebih pekat, kental, dan padat. Ingus yang kental juga dapat membuat seseorang merasa penuh di hidung, padahal sebenarnya tidak.
3. Hijau Kekuningan
“Warna lendir tidak dapat diandalkan dalam membedakan infeksi virus dan bakteri,” kata Sindwani
“Mengatahui kondisi, gejala, dan berapa lama mengalaminya juga penting untuk mendiagnosis,” tambah Sindwani.
Menurutnya, gagasan tentang penyakit melalui ingus berwarna kuning sama dengan hijau hanyalah mitos. Ia menegaskan, keduanya berbeda dan harus melakukan prosedur medis untuk mendiagnosisnya.
Meskipun demikian, ingus berwarna kuning atau hijau tidak harus menandakan adanya infeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah aroma dan konsistensinya.
Beberapa orang yang menderita sinusitis ditandai lendir hidung sangat kental seperti lem, berwarna hijau atau kuning, dan bahkan sedikit berbau tidak sedap.
“Bau busuk tersebut biasanya merupakan infeksi yang parah atau lendir kering yang sudah lama menempel di hidung,” jelas Sindwani.
Infeksi sinus dapat berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Biasanya disertai dengan hidung tersumbat, kesulitan bernapas, nyeri, bengkak di sekitar sinus, dan batuk parah.
Advertisement