Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Indonesia di Gaza bukan tempat paling aman yang ada di Palestina. Tadi malam, Kamis, 9 November 2023, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan di sekitar rumah sakit.
Sementara, RS ini menampung puluhan ribu orang yang terluka, sakit, dan terlantar, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga
Lembaga medis dan kemanusiaan MER-C Indonesia dalam unggahan Instagram Story-nya menunjukkan detik-detik serangan yang terjadi.
Advertisement
Dalam video, terlihat orang-orang berlarian di halaman Rumah Sakit Indonesia seraya serangan bertubi-tubi dilancarkan Israel. Ledakan beruntun dengan api dan asap mengepul sontak membuat penghuni rumah sakit panik dan menjerit histeris.
Serangan ini menyebabkan kerusakan di beberapa titik rumah sakit. Salah satunya di bagian atap yang jebol.
“Rumah Sakit Indonesia, sebuah bukti perjuangan rakyat Indonesia dikelola oleh teman-teman @mercindonesia. Kini para 210N15 (Zionis) tengah membabi buta berupaya menghancurkannya,” mengutip keterangan dalam IG Story @mercindonesia, Jumat (10/11/2023).
Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa serangan sistematis Israel terhadap fasilitas kesehatan dan rumah sakit bertujuan untuk membuat sistem kesehatan tidak berfungsi.
“Saat ini, kami telah kehilangan layanan dasar, dan rumah sakit tidak dapat menjalankan fungsinya,” kata juru bicara tersebut.
20 Warga Tewas
Akibat pengeboman semalam, setidaknya 20 warga Palestina tewas dan lainnya terluka. Melansir Palestine Chronicle, serangan udara Israel juga menargetkan tiga ambulans, Kompleks Medis Al-Nasr dan Kompleks Medis Al-Shifa.
Sedangkan secara total, serangan Israel sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 10.569 orang tewas, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, serta melukai 26.475 orang.
Laporan Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Advertisement
Israel Terus Melancarkan Serangan
Hingga kini, terdapat penumpukan militer Israel secara besar-besaran di sekitar perbatasan Gaza. Ini membuat pinggiran Jalur Gaza terkepung.
Meski begitu, Palestina terus menghalau dan melawan serangan Israel. Tentara Israel terus menggempur rumah-rumah warga sipil di seluruh Jalur Gaza dan pembantaian baru dilaporkan terjadi di mana-mana di daerah yang terkepung tersebut.
RI Kutuk Serangan yang Menargetkan Warga dan Objek Sipil
Mengetahui serangan ini, Pemerintah Indonesia mengutuk upaya penghancuran terhadap warga dan objek sipil. Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI).
"Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan objek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza," tegas juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pernyataan tertulis, yang diterima Liputan6.com, pada Jumat (10/11) mengutip Global Liputan6.com.
Dalam pernyataan yang sama, Iqbal juga mengonfirmasi bahwa Kemlu RI telah berkomunikasi dengan pihak MER-C dan memperoleh informasi bahwa tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah bisa dihubungi. Ketiga WNI tersebut, ujar Iqbal, dalam keadaan baik.
"Ketiganya berada di basement saat terjadinya serangan," tutur Iqbal.
"Sasaran roket adalah daerah Taliza'tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia, sehingga Rumah Sakit Indonesia mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan."
Advertisement