Cara Komunitas Feeding Hands Perangi Sampah Makanan di Indonesia yang Capai 48 Juta Ton per Tahun

Feeding Hands adalah komunitas yang tujuannya memerangi sampah makanan di Indonesia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Nov 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 17:00 WIB
Lewat Feeding Hands, Ini Cara Tiga Siswa SMA Perangi Food Waste (Foto: Istimewa)
Lewat Feeding Hands, Ini Cara Tiga Siswa SMA Perangi Food Waste (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga siswa SMA di Jakarta yang tergabung dalam komunitas Feeding Hands tergerak untuk mengurangi makanan yang terbuang. Kepedulian Ariana Budhihartono, Danica Hartawan, dan William Atmadja didasari oleh sebuah fakta bahwa Indonesia masuk sebagai negara dengan sampah makanan (food waste) terbesar di dunia.

Menurut kajian Bappenas, sampah makanan yang terbuang di Indonesia pada 2000 s.d 2019 mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun atau setara 115 hingga 184 kilogram per kapita setiap tahunnya.

Pun berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, di antara semua jenis sampah yang dibuang, sisa makanan menjadi komposisi sampah yang paling banyak, yaitu sebesar 29,1 persen dari total sampah.

Dijelaskan Ariana, selain untuk mengurangi, komunitas Feeding Hands juga bertujuan mereformasi dan merefleksikan sampah makanan.

Bahkan, sejak 2018, Feeding Hands telah mendistribusikan kembali makanan dari toko roti, restoran, buffet kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Feeding Hands didirikan oleh murid lain, tapi kami yang meneruskan. Kami bertujuan untuk menyelesaikan masalah sampah makanan di Indonesia dan berharap bisa melakukan advokasi lebih lanjut," kata Ariana.

Komunitas Feeding Hands berdiri didasari rasa sakit yang muncul saat melihat banyaknya sisa makanan yang terbuang sia-sia ketika makan di sebuah restoran.

"Padahal, kita lihat di Indonesia masih banyak orang yang kekurangan makanan," kata Danica.

Dari situ akhirnya mereka melakukan research. Lalu menghubungi restoran, gerai-gerai, hingga swalayan agar mereka mau mendistribusikan sisa makanan yang tidak habis terjual.

"Tapi masih layak dikonsumsi untuk kemudian diberikan kepada mereka yang membutuhkan," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ajarkan Buat Pupuk Kompos dari Sisa Makanan

Lewat Feeding Hands, Ini Cara Tiga Siswa SMA Perangi Food Waste (Foto: Istimewa)
Lewat Feeding Hands, Ini Cara Tiga Siswa SMA Perangi Food Waste (Foto: Istimewa)

Seperti yang mereka lakukan di Sanggar SAJA Penjaringan, Jakarta Utara, belum lama ini. Ariana Cs membagikan roti dari toko roti Shokupan yang tidak habis terjual tapi masih layak konsumsi.

Selain Shokupan mereka juga bekerja sama dengan Grand Lucky, Pandor, Beau Bakery, Seven Buffet, dan Mayora.

Selain membagikan makanan, mereka juga mengajarkan anak-anak kelas empat di sanggar SAJA cara menanam sayuran. "Tanaman ini dibuat dari kompos sisa makanan. Dari rumah-rumah kita gabungin lalu kita bikin pupuk kompos sendiri," kata Danica.

Agar anak-anak tidak bosan, lanjut William, mereka membuat kelasnya menjadi menyenangkan. Dalam pot-pot kecil tersebut ditanami kangkung, bayam dan juga kemangi. Mereka menyiapkan hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar.

Selain itu, melihat masih banyaknya masalah malanutrisi, Ariana, William, dan Danica juga memberikan edukasi kepada anak-anak pentingnya makanan yang sehat. "Kita mengedukasi pentingnya makanan sehat dengan gizi seimbang," kata Ariana.

 


Bantu Paramedis Saat Pandemi COVID-19

Lewat Feeding Hands, Ini Cara Tiga Siswa SMA Perangi Food Waste (Foto: Istimewa)
Lewat Feeding Hands, Ini Cara Tiga Siswa SMA Perangi Food Waste (Foto: Istimewa)

Selain edukasi, Feeding Hands juga membagikan makanan dan minuman bergizi kepada anak-anak tersebut. Yang telah mereka cantumkan label gizi dan kalori di belakangnya.

Tidak tanggung-tanggung, Ariana dan teman-teman membuat poster mengenai pentingnya gizi seimbang dan juga bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi dalam isi piringku.

"Jadi, intinya meskipun sebagai orang yang kurang mampu, mereka masih bisa mendapatkan makanan yang lebih baik untuk nutrisi mereka," kata William.

William, mengatakan, mereka juga memantau isu terkini dan mencari solusinya. Contohnya, saat Indonesia dilanda Pandemi COVID-19. Feeding Hands juga mendistribusikan makanan ke paramedis.

"Jadi, bukan hanya ke murid-murid kayak gini. Kita melihat paramedis juga membutuhkan. Jadinya kita memilih untuk disebar ke mereka," kata William.

Selain membagikan makanan, mereka juga mendonasikan pakaian-pakaian, buku-buku edukasi juga sayuran yang masih layak. Selain dari donatur, mereka juga sering ikut bazar dengan mendirikan booth yang menjual pakaian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya