Rumah Sakit Indonesia di Gaza Henti Total dan Kondisi Terkini Faskes Lain di Palestina

Kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara Atef al-Kahlout sebut RS Indonesia di Gaza henti total.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Nov 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 14:00 WIB
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Henti Total dan Kondisi Terkini Faskes Lain di Palestina
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Henti Total dan Kondisi Terkini Faskes Lain di Palestina

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara berhenti beroperasi sepenuhnya dan sekitar 45 pasien yang sangat membutuhkan pembedahan hanya dapat menunggu di ruang tunggu.

Hal ini disampaikan Kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara Atef al-Kahlout pada Kamis, 16 November 2023 kepada The Guardian.

Sementara, Rumah sakit Al-Ahli saat ini dikepung oleh tank-tank Israel dan serangan kekerasan telah terjadi di rumah sakit tersebut. Seperti dikatakan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Kamis.

Di hari yang sama, operasi Israel di Rumah Sakit Al-Shifa berlanjut setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kompleks yang luas tersebut pada Rabu dini hari.

Ada laporan penembakan di rumah sakit. Terkait hal ini, IDF mengatakan telah menemukan terowongan Hamas dan sebuah kendaraan dengan senjata di kompleks rumah sakit Dar Al-Shifa. Mereka mempublikasikan video dan foto terowongan dan senjata, tapi tidak ada verifikasi independen yang dapat dilakukan.

Pada hari sebelumnya, IDF menuduh Hamas menyembunyikan bukti yang mengkonfirmasi bahwa organisasi tersebut telah menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando dan kendali. Ini adalah tuduhan yang sering dilontarkan Israel dalam beberapa minggu terakhir ketika pasukannya semakin maju ke wilayah tersebut dan kemarahan global meningkat.

Hamas dan Pihak Rumah Sakit Bersikeras Bantah Tuduhan

MER-C Bantah Tudingan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Digunakan untuk Tujuan Militer. Foto: Tangkapan layar YouTube MER-C.
MER-C Bantah Tudingan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Digunakan untuk Tujuan Militer. Foto: Tangkapan layar YouTube MER-C.

Hamas dan administrator medis dengan keras membantah tuduhan bahwa Rumah Sakit Al-Shifa adalah pusat komando militer.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan militer Israel tidak menemukan senjata apa pun di rumah sakit tersebut.

Human Rights Watch mengatakan bahwa gambar senjata yang dirilis oleh Israel pada hari Rabu yang menurut tentara mereka ditemukan di dalam Al-Shifa kurang kuat. Video itu tidak cukup untuk membenarkan pencabutan status rumah sakit tersebut sebagai rumah sakit yang dilindungi oleh hukum perang.

Di sisi lain, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa AS percaya pada Israel. Dia yakin bahwa Hamas menggunakan Al-Shifa sebagai pusat komando dan kontrol.

PBB Cari Cara Evakuasi Pasien

RS Al-Shifa Gaza
Melalui ngambar yang beredar, diperlihtatkan senjata otomatis, granat, amunisi dan jaket antipeluru dari sebuah bangunan yang dirahasiakan di dalam kompleks rumah sakit besar tersebut. (Israel Defense Forces via AP)

Sementara, PBB sedang mencari cara untuk mengevakuasi pasien dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, tetapi pilihan tersebut dibatasi oleh kendala keamanan dan logistik, kata seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis.

Salah satu kendalanya adalah Bulan Sabit Merah Palestina kekurangan bahan bakar untuk ambulansnya di Gaza untuk mengevakuasi pasien, menurut direktur darurat regional WHO, Rick Brennan.

WHO memahami bahwa masih ada sekitar 600 pasien, termasuk 27 orang dalam kondisi kritis, di Al-Shifa, katanya.

Situasi Minggu Keenam Pasca Pecahnya Konflik

Anak-Anak Palestina
Warga Palestina yang terluka tiba di Rumah Sakit al-Shifa menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza, Senin (16/10/2023). (AP Photo/Abed Khaled)

Menginjak minggu keenam usai pecahnya konflik Israel dengan Hamas pada 7 Oktober, setidaknya 11.470 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza. Ini adalah angka yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 4.707 korban tewas adalah anak-anak dan 3.155 adalah perempuan.

Sebagian besar korban tewas akibat serangan udara Israel. Dalam beberapa hari terakhir, Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat telah mulai memperbarui jumlah korban tewas di Gaza.

Hingga pekan lalu, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza adalah sumber resmi utama mengenai jumlah korban tewas di wilayah Palestina tersebut.

“Namun, kementerian tersebut berhenti menerbitkan informasi terkini setelah pejabat penting kementerian yang berbasis di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza kehilangan aliran listrik dan konektivitas,” mengutip The Guardian, Jumat (17/11/2023).

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya