Beda Gejala Serangan Jantung dan Nyeri Lambung karena Maag, Ini Cirinya

Adapun salah satu gejala serangan jantung dan tukak lambung yang kerap dirasa mirip yakni rasa nyeri di area dada.

oleh Tim Health diperbarui 01 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 12:00 WIB
kolesterol
Ilustrasi orang yang serangan jantung karena kolesterol tinggi (Foto: Unsplash/Ashkan Forouzani)

Liputan6.com, Jakarta - Gejala serangan jantung terkadang menyerupai nyeri akibat gangguan lambung. Oleh karena itu, individu yang terkena serangan jantung tidak menyadari bahwa dia tengah mengalaminya.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Sally Aman Nasution SpPD-KKV, FINASIM, FACP memberi beberapa cara membedakan gejala serangan jantung dengan gejala maag atau tukak lambung. Menurut Sally, salah satunya bisa dilihat dari reaksi obat.

"Salah satu cara untuk mengetes orang sakit lambung atau serangan jantung ini kalau dia minum obat lambung, ada perbaikan dari rasa nyerinya. Kalau serangan jantung tentu tidak," ucap Sally, Selasa (28/11), dilansir Antara.

Adapun salah satu gejala serangan jantung dan tukak lambung, kata Sally, yang kerap dirasa mirip yakni rasa nyeri di area dada. Namun, secara lebih spesifik untuk penderita tukak lambung biasanya rasa nyeri di dada mengacu pada rasa nyeri di ulu hati dan tidak menjalar. Ini berbeda dengan serangan jantung.

Pada gejala serangan jantung, rasa nyeri di dada biasanya menjalar ke daerah sekitar pembuluh darah koroner yang tersumbat. Misalnya bila pembuluh koroner bagian kanan atas yang mengalami sumbatan, maka biasanya penjalaran bisa terasa ke lengan dan pundak bagian kanan.

Hal itu bsia jadi tanda pertama yang membedakan antara gejala serangan jantung dengan maag.

 

Ingat Peristiwa Sebelumnya

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung. Sumber foto: unsplash.com/Kelly Sikkema.

Selanjutnya, untuk membedakan rasa nyeri antara gejala serangan jantung dan maag, penderita harus mengingat peristiwa sebelum mengalami rasa nyeri dada tersebut. Jika penderita nyeri dada sebelumnya telat makan atau makan berlebihan sehingga bisa memicu produksi asam lambung, besar kemungkinan penderita mengalami gejala maag.

Sedangkan bisa sebelumnya penderita nyeri dada melakukan aktivitas berat seperti olahraga di malam hari, besar kemungkinan penderita mengalami serangan jantung.

"Fisik yang stres atau tertekan itu artinya ia habis melakukan aktivitas fisik yang berat seperti futsal atau tenis. Kalau pembuluh darahnya tidak bisa mengalirkan darah dengan benar, itu bisa jadi pemicu yang mencetuskan serangan jantung," tutur Sally.

 

Diikuti Gejala Lain

Infografis Serangan Jantung
Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)

Potensi gejala serangan jantung, kata Sally, semakin besar jika nyeri dada diikuti gejala lain seperti sakit kepala ringan, mual, hingga keringat dingin.

Menurutnya, apabila gejala-gejala tersebut dirasakan ada baiknya penderita segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

"Kalau sudah seperti itu, penderita boleh menduga itu gejala serangan jantung. Agar tepat penanganannya, bisa cari fasilitas kesehatan terdekat supaya dapat dipastikan penyebabnya oleh tenaga medis," sarannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya