Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?

Seiring waktu, sikat gigi dapat terkontaminasi bakteri, kotoran, darah, dan air liur.

dr Dinda Fath Faathiren
Direview oleh: dr Dinda Fath Faathiren

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 30 Des 2023, 11:07 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 15:07 WIB
Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi
Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi? Sikat gigi/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga kesehatan gigi dan mulut bisa dilakukan dengan rajin menyikat gigi sehari dua kali.

Menyikat gigi adalah cara cepat dan sederhana untuk mendukung kesehatan mulut, menghilangkan plak dan kotoran lunak, serta menurunkan risiko penyakit gusi.

Tak henti di situ, sikat gigi yang digunakan pun perlu diperhatikan kebersihannya. Seiring waktu, sikat gigi dapat terkontaminasi bakteri, kotoran, darah, dan air liur. Agar sikat gigi bisa bekerja efektif, maka bulu sikatnya harus memiliki kualitas yang baik dan tidak rusak.

“Sikat gigi kehilangan efektivitasnya seiring berjalannya waktu, dan ketika bulunya mulai melebar (menyebar), sikat gigi tidak mampu menghilangkan plak dari gigi secara optimal,” mengutip Verywell Health.

Menyikat gigi secara teratur dengan sikat gigi berkualitas baik merupakan cara penting untuk mencegah dan mengobati radang gusi atau periodontitis. Maka dari itu, sikat gigi perlu diganti secara berkala.

Umumnya, penyedia layanan kesehatan mulut menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan. Jangka waktu ini dapat bervariasi berdasarkan jenis sikat gigi dan teknik menyikat gigi yang dilakukan.

“Para ahli merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi manual Anda setiap tiga hingga empat bulan. Namun, yang lebih penting adalah memperhatikan tanda-tanda keausan sikat gigi Anda dibandingkan usianya.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penggantian Sikat Gigi Biasa

Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?
Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi? Credit: freepik.com

Sikat gigi manual biasa harus diganti setiap tiga hingga empat bulan. Hal ini karena bulu sikat gigi biasanya akan rusak dalam jangka waktu tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas bulu sikat gigi lebih bergantung pada teknik menyikat gigi seseorang dibandingkan usia sikat gigi tersebut.

Penggantian Sikat Gigi Elektrik

Sedangkan, sikat gigi elektrik membersihkan permukaan gigi dengan cara digetarkan atau diputar secara cepat.

Dengan begitu, bulu kepala sikat gigi elektrik lebih pendek dibandingkan sikat gigi biasa. Artinya, bulu sikat akan lebih cepat aus dan melebar.

“Kebanyakan kepala sikat gigi elektrik harus diganti setiap tiga bulan. Jika sikat Anda menunjukkan tanda-tanda aus, segera ganti.”


Apa Perlu Ganti Sikat Gigi Setelah Sakit?

Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?
Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi? (dok. Bruno/Germany/Pixabay)

Orang yang baru sembuh dari sakit kerap bertanya-tanya, apakah perlu mengganti sikat gigi yang digunakan selama sakit.

“Meskipun sikat gigi memang mengandung kuman, kebanyakan orang tidak perlu khawatir dan membeli sikat gigi baru setelah sakit. Kecuali jika sistem kekebalan tubuh Anda lemah.”

Namun, secara umum kuman dari sikat gigi tidak akan menginfeksi kembali dengan suatu penyakit. Hal ini bahkan berlaku untuk infeksi bakteri seperti radang tenggorokan.


Tanda Sikat Gigi Perlu Diganti

Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?
Jaga Kesehatan Mulut Secara Optimal, Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?/pixabay

Penting untuk memeriksa sikat gigi setiap beberapa bulan. Ini dapat membantu menentukan kapan harus menggantinya.

Penelitian menunjukkan bahwa tanda-tanda fisik dari keausan sikat gigi lebih penting daripada usia ketika menentukan seberapa sering sikat gigi harus diganti.

Orang yang menekan kuat-kuat saat menyikat gigi mungkin perlu mengganti sikat giginya lebih cepat dibandingkan mereka yang menekan dengan lembut.

Tanda-tanda sikat gigi perlu diganti antara lain:

  • Bulu sikatnya tersebar melebihi lebar pangkal sikat gigi.
  • Bulunya melengkung secara permanen.
  • Bulunya sangat lembut saat disentuh.

Jika sikat gigi menunjukkan tanda-tanda aus, maka harus segera diganti. Bulu sikat yang terlalu lembut atau melebar tidak dapat menghilangkan plak dan kotoran lunak pada gigi secara efektif. Seiring waktu, plak dan kotoran menumpuk, menyebabkan kerusakan gigi, radang gusi, dan masalah kesehatan mulut lainnya.

Selain mengganti sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan sekali, cara menjaga sikat gigi tetap bersih adalah:

  • Jangan pernah berbagi sikat gigi.
  • Bilas sikat gigi secara menyeluruh dengan air keran setelah menyikat gigi.
  • Jangan merendam sikat gigi dalam larutan obat kumur atau desinfektan.
  • Simpan sikat gigi di meja, bukan di wadah tertutup.
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya