Liputan6.com, Palu Penanganan gigi bolong menjadi salah satu yang diperhatikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin tatkala menyambangi Puskesmas Bulili Palu, Sulawesi Tengah. Gigi pasien tidak sembarangan dicabut, melainkan dapat ditambal.
Menkes Budi Gunadi pun mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan Kota Palu dalam mendukung Puskesmas Bulili menyediakan pelayanan prima untuk masyarakat. Khususnya, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Baca Juga
“Ini hebat dinkes-nya bisa bantu sediakan alat dan bahan habis pakai untuk tindakan penambalan gigi berlubang, karena jarang Puskesmas yang bisa," ucapnya dalam agenda kunjungan kerja ke Puskesmas Bulili pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Advertisement
"Biasanya, hanya pembersihan karang gigi dan pencabutan. Jadi, masyarakat enggak perlu khawatir berobat di sini. Kalau ada gigi bolong, bisa ditambal, bukannya langsung dicabut ya."
Layanan Kesehatan di Puskesmas Bulili
Pada agenda kunjungan ke Puskesmas Bulili, Budi Gunadi meninjau secara langsung kelengkapan fasilitas pelayanan yang ada. Fasilitas pelayanan itu, di antaranya, Pelayanan Kesehatan Umum, USG dan Antropometri di Ruang Perawatan Ibu dan Anak, dan ketersediaan tempat tidur di Ruang Bersalin.
Kemudian kelengkapan alat pemeriksaan darah di laboratorium dan ruang pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta akses pelayanan gawat darurat.
Pesan Menkes Budi Gunadi kepada Petugas Kesehatan
Di Puskesmas Bulili, Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi turut meninjau data cakupan program yang berjalan serta memastikan ketersediaan alat dan fasilitas.
Hal ini termasuk kelengkapan Imunisasi Dasar dan layanan Skrining Hipotiroid Kongenital.
Sebelum meninggalkan Puskesmas Bulili, Budi Gunadi berpesan kepada para petugas dan tenaga kesehatan di sana untuk terus berupaya melakukan peningkatan mutu layanan kesehatan yang ada di Puskesmas Bulili.
Terlebih lagi, Puskesmas sebagai sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat tingkat pertama turut menjadi ujung tombak untuk menjaga masyarakat tetap sehat.
Advertisement
Gigi Berlubang Jadi Masalah Gigi Paling Banyak
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan, proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3 persen). Sedangkan, masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14 persen.
Sebuah survei yang dilakukan Unilever Indonesia Foundation tahun 2021 menyoroti dampak COVID-19 terhadap kebiasaan merawat gigi. Bahwa terjadi penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dibandingkan hasil survei tahun 2018.
Kemudian kebiasaan buruk meningkat selama di rumah, yakni 2 dari 5 orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian, dan ada 7 dari 10 orang menghindari pergi ke dokter gigi.
Kebiasaan tersebut mudah ditiru oleh anak-anak. Apabila orangtua tidak menyikat gigi dua kali sehari, anak-anak 7 kali lebih memungkinkan untuk tidak menyikat gigi.