Liputan6.com, Jakarta - Menatap layar terlalu lama dapat memicu masalah pada mata salah satunya Computer Vision Syndrome (CVS).
Computer Vision Syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian gejala yang terjadi karena penggunaan layar komputer dan perangkat digital lainnya secara berkepanjangan.
Baca Juga
Sindrom ini juga dikenal dengan sebutan Asthenopia atau Eye Strain alias mata lelah. Computer Vision Syndrome dapat menyerang siapa saja yang terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer.
Advertisement
Termasuk pekerja, pelajar, dan bahkan pengguna komputer rumahan. Layar komputer atau perangkat digital menghasilkan cahaya biru yang intens. Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dapat merangsang mata dan mengganggu ritme sirkadian. Ini adalah ritme yang mengatur waktu tidur dan bangun.
“Inilah yang dapat menyebabkan mata Anda lelah dan bahkan dapat menjadi gangguan pada waktu tidur,” kata dokter spesialis mata di KMN EyeCare, Kevin.
4 Gejala Computer Vision Syndrome
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut bahwa secara umum Computer Vision Syndrome ditandai dengan nyeri pada leher dan mata. Beberapa gejala lainnya yang termasuk dalam Computer Vision Syndrome adalah:
Mata Lelah
Fokus yang intens pada layar komputer untuk waktu yang lama dapat membuat otot mata bekerja keras. Hal ini bisa menyebabkan mata lelah dan tegang di sekitar leher.
Gejala ini mencakup sensasi berat pada mata, mata terasa tegang, dan perasaan mata seperti tertarik ke dalam.
Mata Kering
Mata kering adalah salah satu gejala paling umum dari Computer Vision Syndrome. Ketika fokus pada layar komputer, mata cenderung mengurangi frekuensi berkedip.
Berkedip adalah cara alami mata untuk menjaga kelembapan dan menghindari mata kering. Kurangnya berkedip dapat menyebabkan mata kering dan iritasi.
Sensasi seperti terbakar, gatal, atau perih pada mata adalah akibat dari mata kering. Apabila dibiarkan terus menerus, mata kering bisa sangat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan saat bekerja.
Advertisement
Sakit Kepala
Paparan layar komputer atau perangkat digital lainnya seperti gawai atau televisi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Gejala ini sering kali terasa di bagian belakang kepala atau di sekitar mata. Sakit kepala pastinya akan mengganggu produktivitas dalam bekerja.
Gangguan Fokus
Penggunaan yang berlebihan dari layar komputer dapat menyebabkan gangguan fokus, kesulitan dalam memfokuskan mata pada objek-objek yang berjarak dekat atau jauh.
Mengatasi Computer Vision Syndrome
Sekecil apapun gejalanya, Kevin menyarankan untuk segera lakukan beberapa langkah berikut agar gejala tidak berkembang menjadi lebih serius:
- Selama bekerja di depan komputer atau perangkat digital, lakukan istirahat mata secara berkala dengan berkedip lebih sering. Berhenti melihat layar komputer selama 15 menit apabila telah menatap layar selama 2 jam.
- Pakai prinsip 20-20-20 untuk memberikan jeda pada penglihatan. Setiap 20 menit menatap layar komputer, istirahatkan mata dengan melihat benda yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
- Pastikan kontras dan kecerahan layar komputer sudah disesuaikan agar tidak terlalu terang atau terlalu gelap.
- Jaga agar posisi kerja nyaman dengan meja dan kursi yang sesuai, serta monitor yang berada pada tinggi mata yang benar.
- Jika mengalami gejala CVS, mungkin perlu berkonsultasi dengan optometris atau dokter mata yang dapat meresepkan kacamata khusus untuk bekerja di depan komputer.
- Jangan ragu untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala untuk memastikan penglihatan tetap dalam kondisi baik.
“Kesadaran Anda dalam menjaga kesehatan mata dapat mengurangi risiko gejala Computer Vision Syndrom. Ingatlah bahwa mata adalah salah satu aset berharga yang harus Anda lindungi dan jaga dengan baik,” pungkasnya.
Advertisement