Liputan6.com, Jakarta - Selama mudik Lebaran, beberapa orang mungkin mengalami mabuk perjalanan, termasuk mabuk darat, udara, atau laut. Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr RA Adaninggar Primadia Nariswari, mabuk perjalanan terjadi saat seseorang kehilangan fokus.
"Misalnya saat membaca buku atau menggunakan ponsel selama perjalanan dengan mobil atau kendaraan lainnya. katanya dalam siaran langsung (live) media sosial Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Kamis, 4 April 2024.
Baca Juga
Beberapa orang mungkin mengalami vertigo atau pusing berputar, yang menyebabkan mabuk perjalanan.
Advertisement
Menurut situs yankes.kemenkes.go.id, mabuk perjalanan terjadi ketika penglihatan dan pendengaran bergerak, tapi tubuh tetap diam.
Otak lalu mengirimkan sinyal ke tubuh, terutama bagian otak bernama thalamus, guna mengetahui apa yang salah. Ketika otak menganggap tubuh Anda terkena racun, biasanya menimbulkan reaksi mual, pusing, atau muntah.
Supaya tidak mabuk perjalanan, Ning menyarankan beberapa tips.
1. Hindari Main Ponsel dan Baca Buku
Perjalanan yang jauh tentunya membosankan, yang seringkali membuat Anda memilih untuk bermain handphone atau membaca buku. Namun, hal ini bisa menimbulkan rasa mula dan pusing.
Seseorang yang memiliki kondisi normal pun akan gampang pusing ketika terlalu sering melihat handphone selama perjalanan.
Mengutip dari laman Kemenkes, kondisi tersebut bisa terjadi karena kegiatan yang Anda lakukan menyebabkan ketidakselarasan antara telinga dan mata.
Ketika mata terfokus pada satu titik, tubuh berusaha untuk menyeimbangkan posisi karena adanya guncangan dalam perjalanan. Saat itulah rasa mual atau pusing akan muncul.
Ning lebih menyarankan untuk tidur ketimbang bermain handphone atau membaca buku selama perjalanan mudik.
"Lebih baik tidur, atau memejamkan mata, karena hal ini akan mengurangi reaksi dari mabuk itu tadi," katanya.
Advertisement
2. Atur Posisi Duduk
Posisi duduk bisa sangat berpengaruh dalam menyebabkan seseorang mengalami mabuk perjalanan, terutama posisi duduk di bagian belakang kendaraan.
"Sering kali posisi duduk di belakang itu biasanya getaran dari kendaraan lebih terasa, sehingga lebih berisiko untuk mengalami mabuk," kata Ning.
Oleh karena itu, untuk orang-orang yang memiliki kecenderungan mabuk, Ning menyarankan untuk memilih posisi duduk di bagian depan agar dapat mengurangi rasa mabuknya.
"Cari posisi duduk di bagian depan, atau setidaknya dia bisa melihat jalan, jadi itu akan lebih membantu," katanya.
Hindari menghadap belakang saat berada dalam kapal, kereta api, atau bus.
Duduk menghadap ke depan saat berkendara dengan mobil, hal ini mungkin bisa membantu mengurangi gejala mabuk perjalanan yang Anda rasakan.
3. Minum Obat Mabuk Perjalanan
Tips selanjutnya bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah mabuk perjalanan. Namun, Ning memperingatkan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki penyakit tertentu.
"Selain itu, bisa juga dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa membantu mengurangi mabuk. Tetapi jika memiliki penyakit tertentu, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter mengenai obatnya," katanya.
Mabuk perjalanan bukan merupakan kondisi serius, dan bisa ditangani dengan obat anti mabuk yang disarankan diminum satu hingga dua jam sebelum perjalanan. Minum obat ini juga bisa dilakukan sebelum atau setelah gejala muncul.
Namun, perlu diingat bahwa sebagian obat mencegah mabuk perjalanan memiliki efek samping yang menyebabkan rasa kantuk. Sehingga, hindari mengkonsumsi obat ini saat Anda harus mengemudikan kendaraan.
Advertisement