Menahan Menangis Bisa Meningkatkan Stres, Ini Penjelasannya

Menangis sangat membantu melepaskan emosi dan rasa stres yang dirasakan, oleh karena itu, menahan tangisan sangat tidak dianjurkan karena bisa memberikan dampak yang negatif.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 10 Apr 2024, 19:45 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi menangis dan air mata
Ilustrasi menahan tangisan. (Photo by Beniamin Şinca on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Terkadang, keinginan untuk menangis muncul di saat yang tidak tepat, seperti di tempat kerja, di pesta, atau di situasi yang tidak memungkinkan, sehingga Anda tidak punya pilihan lain selain menahan tangisan sampai waktu yang tepat. Namun, menahan nangis bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh

“Menangis pada dasarnya adalah katup pelepas yang membersihkan tubuh Anda dari stres dan ketegangan yang berlebihan. Ketika isak tangis sudah di depan mata dan Anda menahannya, sistem saraf simpatik tubuh Anda (atau respons fight-or-flight) akan bekerja,” ujar Nicole Van Groningen, M.D., seorang dokter spesialis penyakit dalam di Cedars-Sinai Medical Center, dilansir dari Shape

Otak Anda memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol. Zat kimia ini meningkatkan detak jantung dan tekanan darah Anda. Jadi jika Anda menahannya sambil berusaha untuk tidak menangis, hal ini dapat menyebabkan dada terasa sesak dan napas terasa berat.

"Menahan emosi (dalam hal ini, frustrasi atau kesedihan) justru akan meningkatkannya dan membuat Anda merasa lebih buruk. Jadi, meskipun Anda mungkin berpikir bahwa Anda sedang mengalihkan perhatian, sebenarnya stres Anda bertambah," kata psikolog Nikki Martinez, Psy.D.

Menangis sangat membantu melepaskan emosi dan rasa stres yang dirasakan, oleh karena itu, menahan tangisan sangat tidak dianjurkan karena bisa memberikan dampak yang negatif. 

Menahan Tangis Terus Menerus Bisa Menimbulkan Masalah Pada Tubuh

Sesekali menahan keinginan untuk menangis adalah suatu hal yang wajar, tetapi melakukan hal itu secara terus-menerus dapat memberikan respons stres pada tubuh Anda lebih banyak kesempatan untuk menimbulkan masalah.

Dalam jangka pendek, menahan untuk tidak menangis dapat menyebabkan masalah yang mengganggu seperti mudah marah, cemas, dan kurang tidur. Namun seiring berjalannya waktu, menahan air mata dapat menyebabkan masalah pada tubuh.

Jadi, jika Anda perlu menangis dan bisa meluangkan waktu sebentar, sebaiknya Anda menangis sebelum kembali mengerjakan aktivitas secara rutin. "Namun, jika Anda berada di tengah-tengah sesuatu dan perlu menahan perasaan Anda, kemungkinan pelepasan emosi yang tertunda ini dapat memberikan dampak negatif," kata Van Groningen.

Temukan Teknik Penghilang Stres Selain Menangis

Tentu saja, Anda tidak bisa mengatur air mata seperti keran air yang bisa dibuka dan ditutup, karena perasaan bisa berubah-ubah.

“Tetapi Anda bisa mengurangi dampak yang tidak diinginkan dengan belajar melepaskan stres dengan cara lain yang positif,” kata Martinez.

Ini tidak berarti Anda harus berteriak pada rekan kerja dengan cepat saat suasana hati Anda sedang buruk. Cukup temukan beberapa teknik penghilang stres yang cocok untuk Anda, seperti berjalan-jalan, curhat dengan teman, atau mendengarkan musik. Penelitian juga menunjukkan bahwa mendengarkan lagu-lagu sedih dapat membuat Anda merasa lebih baik.

Tentu saja, menangis itu sangat membantu melepaskan emosi yang dirasakan, tapi itu bukan satu-satunya cara untuk menghilangkan stres dari tubuh Anda.

Menangis Bisa Menjaga Kesehatan Mental

Mengutip dari WebMD, menangis adalah hal yang sangat positif dan sehat, karena menangis dapat melepaskan stres. Ini merupakan hal yang bagus untuk menjaga kesehatan mental.

"Menangis mengaktifkan tubuh dengan cara yang sehat," kata Stephen Sideroff, Ph.D., seorang psikolog klinis di UCLA dan direktur Institut Etika Raoul Wallenberg.

Penelitian terhadap berbagai jenis air mata telah menemukan bahwa air mata emosional mengandung kadar hormon stres yang lebih tinggi daripada air mata basal (alias pelumas) atau air mata refleks (air mata yang terbentuk saat Anda terkena sesuatu di mata).

Air mata emosional juga mengandung lebih banyak mangan yang mengatur suasana hati daripada jenis lainnya. Stres mengencangkan otot dan meningkatkan ketegangan, jadi ketika Anda menangis, Anda melepaskan sebagian dari itu,” kata Sideroff.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya