Liputan6.com, Jakarta - Power nap atau tidur singkat bisa membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, khususnya selama dalam perjalanan arus mudik Lebaran 2024. Hal tersebut disampaikan praktisi Kesehatan Masyarakat dr Ngabila Salama.
Menurut Ngabila, tidur sekitar 15 sampai 30 menit bisa menambah energi sehingga tubuh kembali bugar dan menghilangkan kantuk sementara.
Baca Juga
Momen Nyoblos di Pilgub DKI Jakarta 2024, Tiga Paslon Terdaftar di TPS Berbeda hingga Ahok dan Istri yang Curi Perhatian
6 Potret Rayyanza Cipung Rayakan Ultah ke-3, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Lantun 5 Doa Indah
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jakarta 30,50%: RIDO 41.16%, Dharma-Kun 10.43%, Pramono-Rano 48.41%
"Power nap atau tidur sekitar 15 hingga 30 menit berkhasiat untuk menambah energi sehingga tubuh kembali bugar dan rasa kantuk hilang sementara dengan cepat,” kata Ngabila di Jakarta, Sabtu, dilansir Antara.
Advertisement
Kasie Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta itu juga mengatakan, tidur singkat perlu dioptimalkan oleh para pengemudi selama beristirahat di rest area. Utamanya ketika siang hari antara pukul 13.00 hingga 15.00 atau malam hari.
Ngabila mengatakan, ada banyak manfaat dari tidur singkat bagi masyarakat yang mengemudi kendaraan. Diantaranya seperti meningkatkan fokus dan konsentrasi, mengurangi rasa lelah, meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, dan melancarkan proses pelepasan hormon.
Power nap atau tidur singkat, diklaimnya punya manfaat berbeda dengan tidur siang. Ini karena tidur singkat ikut membantu tubuh mengalami proses perbaikan otot dan jaringan syaraf, menjaga kinerja otak, hingga meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif.
Jika ingin melakukan power nap dalam perjalanan mudik Lebaran, Anda perlu memastikan ruangan/tempat atau suasana mobil untuk tidur dalam kondisi sepi, sejuk dan gelap. Bila ruangan terlalu terang, gunakan masker atau penutup mata.
Hindari Tidur Setelah Makan
“Anda juga perlu menghindari tidur setelah makan dan mematikan notifikasi perangkat elektronik agar tidak terdistraksi untuk menciptakan tidur singkat yang berkualitas. Cara lainnya yakni memposisikan tubuh dalam kondisi senyaman mungkin, tarik napas dalam-dalam atau berzikir,” kata Ngabila.
Meski demikian, Ngabila mengatakan tidur singkat hanya membawa seseorang memasuki fase siklus tidur pertama hingga kedua. Belum masuk pada fase ketiga yakni tubuh mengalami tidur nyenyak dan fase empat yang disebut fase lengkap atau rapid eye movement (REM).
“Pada tahapan tidur yang kedua, otot menjadi lebih rileks dan fungsi tubuh melambat. Sementara itu, tahap REM akan membuat otot tubuh lumpuh sementara,” ujar dia.
Advertisement
Manfaatkan Waktu Istirahat di Rest Area
Ngabila turut mengingatkan kepada pemudik karena waktu singgah di rest area dibatasi hanya sekitar 30 menit guna mencegah terjadinya penumpukan, maka pemudik diminta usahakan waktu tersebut untuk melakukan kebutuhan yang paling mendesak misalnya ke kamar kecil, membeli makanan atau minuman, berjalan kaki atau meregangkan badan selama 10-15 menit bagi pengemudi dan tidak ada yang menggantikan. Waktu tersebut turut dapat digunakan untuk tidur berkualitas selama 15 atau 30 menit.
Selain beristirahat, Ngabila mengingatkan agar pengemudi menghindari minuman manis seperti kopi,teh, serta minuman berenergi atau minuman kemasan. Minuman tersebut cenderug memiliki kadar gula tinggi sehingga tidak baik bagi kesehatan, terutama kesehatan jantung.
“Jangan memaksakan diri, keselamatan adalah yang utama jika sangat mengantuk, beristirahat sejenak sampai kantuk hilang dan lanjutkan perjalanan dengan berhati-hati,” katanya.