Liputan6.com, Jakarta Pria asal Ria, Adrian Pratama mengalami stroke di usia muda yakni 23 tahun. Ia tak pernah menyangka bahwa stroke akan menyerang dirinya hingga memberi dampak besar dalam kehidupannya selama tujuh tahun belakangan.
Perjalanan penyembuhan stroke pun ia kemas dalam konten edukatif di Instagram @adrianprataama. Ia mengaku terinspirasi dari binaragawan Ade Rai yang rajin berbagi tips gaya hidup sehat lewat saluran Youtube Dunia Ade Rai.
Advertisement
Baca Juga
“Awal mula bikin konten itu saya termotivasi dari Mas Ade Rai. Beliau suka membagikan tips-tips kesehatan. Jadi dari situ, saya mulai mencoba mengikuti beliau dari menu makannya terus konsisten juga olahraga dan Alhamdulillah ternyata manfaatnya banyak sekali. Dari tensi yang suka tinggi sekarang tensi saya sudah bisa normal, jarang stres,” kata Adrian saat dihubungi Health Liputan6.com, Rabu, 5 Februari 2025.
Advertisement
Kini Adrian rajin membagikan kesehariannya saat melatih fisik. Pasalnya, stroke yang diidap telah membuat fungsi salah satu tangannya tak optimal, bahkan hingga kesulitan berbicara.
“Saat ini, saya menggunakan alat genggam dan mengalami kesulitan berbicara. Kalau kondisi tangan memang sudah dinyatakan permanen dari pihak medis,” ujar Adrian Pratama.
Sang inspirator pun berhasil dibuhungi tim Health Liputan6.com untuk memberi pesan motivasi bagi Adrian.
"Buat Adrian semangat selalu ya. Selalu ingat kesehatan kita untuk kebermanfaatan banyak orang, cepat sembuh yaa supaya Adrian bisa selalu terus bisa berbagi," kata Ade Rai melalui pesan teks, Jumat (7/2/2025).
Pilih Olahraga Angkat Beban
Melihat kondisi fisik tersebut, Adrian mantap memilih olahraga angkat beban. Bukan tanpa alasan, menurutnya angkat beban dapat memperbaiki koordinasi pasca stroke.
“Saya memilih angkat beban karena efektif untuk meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki koordinasi pasca stroke, melindungi sendi dari osteoarthritis, dan membantu mencegah risiko kesehatan seperti diabetes dan kolesterol.”
Advertisement
Awal Mula Terkena Stroke
Pria yang kini menginjak usia 31 tahun itu menyatakan bahwa dirinya tak menyangka akan mengidap stroke. Bahkan, ia sebelumnya tak mengetahui bahwa stroke bisa terjadi pada usia muda.
“Saya nggak pernah pikir stroke bisa terjadi di usia muda, tapi nyatanya saya salah.”
“Saya tidak mengalami gejala apa pun dan tidak menyadari bahwa saya memiliki kelainan bawaan pada pembuluh darah di otak hingga akhirnya mengalami stroke di usia 23 tahun,” jelas Adrian.
Ia tak memungkiri, ada beberapa faktor lain yang memicu stroke hemoragik yang ia alami. Ini adalah jenis stroke akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
“Beberapa faktor lain seperti hipertensi, stres, merokok, dan pola hidup yang kurang sehat juga turut memperburuk risiko saya terkena stroke,” ujarnya.
“Saya telah mengalami dua kali pecah pembuluh darah di otak dan dua kali mengalami kejang,” imbuhnya.
Tren Stroke Usia Muda
Sebelumnya dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis saraf Dodik Tugasworo menjelaskan terkait tren stroke pada kelompok usia muda. Menurutnya, stroke bukan lagi penyakit orang tua.
“Memang tren stroke pada usia muda itu cenderung mengalami suatu peningkatan di banyak negara termasuk di Indonesia. Beberapa usia yang saya temui sekitar 30, 40 tahun itu sekarang meningkat sekali,” kata Dodik dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan, Jumat (25/10/2024).
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) menambahkan, faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke pada usia muda adalah gaya hidup yang kurang sehat.
“Kurang olahraga, pola makan tinggi lemak dan gula, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol di kalangan usia muda. Ini yang membuat kecenderungan usia muda lebih banyak (stroke) pada akhir-akhir ini,” jelas Dodik.
Di sisi lain, tingkat stres juga memiliki peran besar. Pasalnya, iklim kompetisi pada usia muda cenderung tinggi sehingga dapat memicu gangguan tidur dan ujung-ujungnya menjadi risiko terjadinya stroke.
“Faktor medis lain mungkin usia muda itu mengidap suatu genetik seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, kegemukan, ini juga jadi risiko stroke,” pungkasnya.
Advertisement