Cegah Anak Muda Kena Penyakit Jantung, Ikuti 3 Saran Jitu dari Pakar

Chairman Heartology Cardiovascular Hospital, Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) menyarankan tiga langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah kena penyakit jantung.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 01 Jun 2024, 18:26 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 18:15 WIB
Ilustrasi kesehatan jantung, hati
Ilustrasi kesehatan jantung, hati. (Image by onlyyouqj on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia dan di dunia. Tidak hanya menyerang kelompok usia tua, penyakit jantung juga makin banyak menyerang kelompok usia muda.

Tingginya angka kejadian penyakit kardiovaskular di Indonesia ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, pola makan yang tidak seimbang, dan kurangnya tingkat kepedulian anak muda terhadap kondisi kesehatannya.

Perilaku tidak sehat tersebut yang menjadi salah satu kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK).

Seringkali, penderita penyakit kardiovaskular ini sulit menyadari bahwa mereka sebetulnya sudah memiliki tanda-tandanya karena enggan melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini bisa berakibat fatal jika baru terdeteksi saat sudah parah.

Oleh karena itu, sebagai upaya mencegah penyakit jantung pada usia muda, Chairman Heartology Cardiovascular Hospital, Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) menyarankan tiga langkah berikut ini yang bisa Anda terapkan.

1. Memantau Tekanan Darah, Kolesterol, dan Gula Darah

Dafsah menyarankan anak muda mulai dari umur 20 tahun harus memiliki kesadaran untuk memeriksa dan mengetahui kondisi kesehatannya tubuhnya.

"Mulai dari umur 20 harus sudah tahu tekanan darahnya berapa, atau paling tidak mengetahui kadar kolesterolnya berapa, dan memastikan tidak ada diabetes melitus yang juga kerap disebut sebagai penyakit kencing manis," ujar Dafsah dalam Konferensi Ilmiah CARES 2024 yang digelar oleh Heartology Cardiovascular Hospital pada Sabtu, 1 Juni 2024 di Jakarta.

Sarana layanan kesehatan seperti Puskesmas, klinik kesehatan terdekat, atau rumah sakit bisa diakses untuk pemeriksaan dini penyakit pencetus atau faktor risiko yang menjadi penyebab penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, kolesterol, dan gula darah.

 

 

Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) – Chairman Heartology Cardiovascular Hospital
Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) – Chairman Heartology Cardiovascular Hospital pada Konferensi Ilmiah CARES 2024.

2. Tidak Merokok

Selanjutnya Dafsah menyarankan anak muda untuk tidak merokok. Seperti diketahui menurut laman Kemenkes RI, kelompok usia muda merupakan kelompok dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan.

Merokok bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit fatal, di antaranya penyakit jantung koroner dan stroke. Kedua penyakit kardiovaskular ini termasuk kondisi yang bisa dicegah dengan berhenti merokok.

Rokok juga menjadi salah satu penyebab penyakit kardiovaskular terbanyak, sebanyak 63% penyakit Kardiovaskular disebabkan karena merokok.

3. Rutin Berolahraga

Kawasan TMII Kembali Dibuka Tèrbatas
Warga berolahraga sore di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta,(Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Ketiga yaitu harus rutin bergerak, paling tidak rutin jalan kaki minimal selama 30 menit dalam sehari," kata Dafsah  

Dafsah menyarankan untuk berolahraga secara rutin supaya tubuh menjadi aktif bergerak. Dengan mengadopsi gaya hidup aktif seperti rutin berolahraga ini, bisa menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit jantung.

Menurut Laporan Kepala Badan Urusan Kesehatan Masyarakat A.S. tentang Aktivitas Fisik dan Kesehatan, orang-orang yang tidak menjalani gaya hidup aktif memiliki resiko menderita penyakit jantung hampir dua kali lebih tinggi daripada orang-orang yang bergaya hidup aktif.

Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga untuk mencegah penyakit jantung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya